7 Fakta Soal LASIK yang Anda Perlu Tahu
Selama beberapa tahun terakhir ini, operasi bedah LASIK semakin populer, karena menawarkan lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan operasi yang lebih konvensional.
LASIK merupakan singkatan dari Laser-Assisted In Situ Keratomileusis, yang secara harfiah berarti memahat kornea.
Memang, saat melakukan tindakan bedah LASIK, dokter membentuk ulang kelengkungan kornea agar bisa membiaskan cahaya dengan sempurna, sehingga jatuh tepat di retina dan menghasilkan penglihatan yang jelas.
Dengan begitu, penglihatan orang yang awalnya terganggu akibat kelainan refraksi mata, bisa akan menjadi normal.
Meski di awal kemunculannya LASIK merupakan terobosan yang keren, prosedur ini terus saja ditingkatkan.
Dari tahun ke tahun proses LASIK semakin baik dan semakin canggih. Begitu juga dengan hasilnya, terutama dalam 10 – 12 tahun terakhir ini.
Efek sampingnya semakin minimal.
Versi terbaru LASIK terus bermunculan dan selalu memberi hasil yang semakin baik. Begitulah menurut pengamatan para ahli.
Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan LASIK? Apa bedanya dengan tindakan bedah lain? Bagaimana prosedur dan apa saja keunggulannya?
Ini 7 fakta soal LASIK yang perlu Anda ketahui:
1. LASIK membentuk ulang kornea
Solusi bedah untuk kelainan refraksi mata sudah ada sejak abad ke-19. Pada 1898 metode Radial Keratotomy (RK) diperkenalkan untuk menangani kondisi seperti rabun jauh.
Dengan metode ini, dokter membuat sayatan kecil pada permukaan kornea.
Sayangnya, tingkat keberhasilannya terbatas, karena sangat bergantung pada keterampilan manual dokter bedah.
José Barraquer, dokter spesialis mata asal Spanyol, kemudian mengembangkan teknik keratomileusis, yang berarti mengukir kornea.
Ketika itu ia menggunakan pisau bedah yang disebut microkeratome untuk mengangkat jaringan kornea yang dibekukan, lalu membentuk ulang kornea tersebut, dan menyambungkannya kembali pada permukaan mata.
Pada 1970-an terjadi sebuah terobosan dalam sejarah bedah mata, ketika laser excimer mulai digunakan.
Laser ultraviolet ini awalnya dikembangkan di industri komputer dalam pembuatan perangkat mikroelektronik.
Pada 1980 tim peneliti di IBM menemukan bahwa laser ini ternyata juga dapat memotong jaringan biologis dengan presisi dan akurasi sangat tinggi, tanpa merusak area di sekitarnya.
Temuan tersebut kemudian menciptakan metode Photorefractive Keratectomy (PRK).
Pada tindakan PRK, lapisan luar kornea dihilangkan, dan stroma (lapisan paling tebal pada kornea) dibentuk kembali dengan menggunakan laser excimer.
Pada awal 1990 dokter mata asal Yunani, Dr. Pallikaris, menggabungkan microkeratome dan laser excimer.
Penggabungan inilah yang kemudian kita kenal sebagai LASIK.
Pada prosedur LASIK, microkeratome digunakan untuk membuat flap tipis pada kornea dan laser excimer digunakan untuk membentuk kembali jaringan kornea di bawahnya.
Flap kemudian dilipat kembali ke tempat asalnya, dan terjadi proses penyembuhan luka secara cepat dan alami.
Di LASIK masa sekarang, metodenya sudah menggunakan 2 jenis laser, yaitu laser femtosecond dan laser excimer.
Fungsi pisau microkeratome digantikan oleh laser femtosecond. Sehingga, prosedurnya tak lagi menggunakan pisau bedah.
2. Punya beragam kelebihan
Anda yang punya kelainan refraksi mata tentu lega dan senang dengan penemuan LASIK dan makin canggihnya teknologi yang terkait tindakan bedah tersebut.
Sebab, berkat operasi laser ini, segala tipe kelainan refraksi mata bisa dikoreksi atau diperbaiki dengan satu kali tindakan bedah.
Mata minus, mata plus, mata silinder, atau gabungan kelainan refraksi, misalnya minus dan silinder, bisa diperbaiki, sehingga penglihatan menjadi jauh lebih baik, mungkin bahkan sempurna.
Tapi, tentu ada batasan hingga beberapa dioptri, ya. Penderita presbiopia (mata tua) pun bisa menikmati hasil dari operasi LASIK. Jadi, meski usia tak lagi muda, Anda bisa membaca dengan nyaman.
Berbeda dari operasi mata biasa, LASIK menawarkan beragam kelebihan lain yang begitu menggoda.
Di antaranya, proses operasi dan durasi pemulihan yang sangat cepat, serta tidak ada rasa sakit saat operasi.
Bagi Anda yang punya banyak aktivitas, kelebihan ini menjadi sangat penting.
Apalagi, kalau membayangkan tidak lagi harus kerepotan dengan kacamata atau lensa kontak seumur hidup, karena hasil operasi LASIK bersifat permanen.
Anda bisa naik gunung, panjat tebing, bersepeda, atau berenang dengan bebas tanpa hambatan.
3. Tak semua orang boleh LASIK
Hasil operasi LASIK yang menggiurkan membuat banyak orang mulai melirik opsi tersebut untuk memperbaiki penglihatan mereka.
Sayangnya, tak semua orang yang memiliki kelainan refraksi mata bisa menjadi kandidat untuk operasi tersebut.
Demi kesuksesan operasi dan demi keamanan pasien, ada beberapa syarat penting yang wajib dipenuhi oleh calon pasien. Misalnya, usia di atas 18 tahun. Sebelum usia 18 tahun, refraksi mata belum stabil, masih bisa bertambah terus, sehingga resep kacamatanya bisa berganti beberapa kali dalam satu tahun. Padahal, agar hasil koreksi bisa permanen, refraksi mata harus stabil terlebih dahulu.
Ada pula sejumlah kondisi mata yang membuat seseorang tidak memenuhi syarat untuk LASIK. Misalnya, mengalami mata kering yang parah, kornea yang terlalu tipis, mengalami glaukoma yang parah, atau katarak yang mengganggu penglihatan. Bisa jadi Anda tidak menyadari beberapa kondisi fisik yang menghalangi Anda masuk ruang operasi. Itulah kenapa dokter akan melakukan tes yang komprehensif, sebelum memutuskan apakah Anda layak untuk menjalani LASIK.
Sebaliknya, ada orang yang justru disarankan untuk menjalani prosedur LASIK. Misalnya, orang yang selalu pusing meskipun sudah pakai kacamata sesuai resep dokter. Bisa jadi penglihatannya tidak optimal, karena kacamatanya tidak bisa mengoreksi mata silinder secara maksimal. Begitu juga orang yang pekerjaannya mungkin terganggu karena kacamata, misalnya atlet atau polisi.
4. Ada banyak jenis LASIK di dunia
Perlu diingat, tidak semua operasi mata dengan laser masuk dalam kategori LASIK, tapi semua jenis LASIK pasti merupakan operasi laser.
Berkembangnya teknologi membuat LASIK punya berbagai ‘keturunan’, hingga kemudian banyak sekali jenis operasi LASIK yang membuat Anda bingung.
Perbedaan itu terletak pada variasi prosedur dan teknik tindakan bedahnya.
Yang paling umum digunakan oleh dokter adalah LASIK konvensional.
Caranya, dokter membuat flap pada kornea menggunakan microkeratome (dengan pisau bedah) atau laser femtosecond (tanpa pisau bedah).
Jaringan kornea di bawah flap kemudian dibentuk menggunakan laser excimer.
Salah satu variasi LASIK adalah Topography Guided LASIK.
Cara kerjanya serupa LASIK tapi dengan panduan gelombang.
Prosedur ini menggunakan data topografi kornea untuk membuat rencana treatment yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Tindakan ini sangat efektif untuk pasien dengan bentuk kornea yang tidak beraturan atau kelainan refraksi mata yang lebih kompleks.
Ada pula Wavefront Guided LASIK, yang sesuai namanya berarti menggunakan teknologi wavefront untuk mendesain rencana treatment yang bisa disesuaikan dengan karakter mata setiap pasien.
Tujuan LASIK ini tidak hanya mengoreksi kelainan refraksi mata biasa, melainkan juga memperbaiki penyimpangan yang tinggi hingga mengganggu kualitas penglihatan.
Di samping itu, ada Monovision LASIK. Tindakan ini mengoreksi satu mata untuk penglihatan jarak jauh dan mata lainnya untuk penglihatan jarak dekat.
Monovision LASIK sering digunakan untuk mengurangi kebutuhan akan kacamata baca pada individu dengan presbiopia (gangguan penglihatan dekat karena pertambahan usia).
5. Dengan atau tanpa pisau bedah
Prosedur LASIK yang konvensional dilakukan dengan menggunakan pisau bedah. Tapi, sekarang ini opsi tanpa pisau bedah menjadi lebih favorit.
Prosedur dengan teknologi terbaru dan paling mutakhir biasanya tanpa pisau dan memberi hasil yang lebih baik.
Tapi, pada dasarnya prosedurnya serupa. Perbedaannya terletak pada cara dan alat yang digunakan untuk membuat flap kornea.
LASIK yang konvensional menggunakan jenis pisau microkeratome, peralatan bedah yang mampu melakukan tugasnya dengan sangat tepat.
Alat ini memiliki pisau berosilasi, memungkinkan dokter memotong flap tipis berengsel pada kornea.
Sedangkan prosedur LASIK tanpa pisau menggunakan laser femtosecond, laser berenergi tinggi yang digunakan untuk membuat flap kornea.
Setelah membuat flap menggunakan teknik pisau atau tanpa pisau, proses selanjutnya sama saja.
Dokter kemudian menggunakan laser excimer untuk membentuk ulang kornea.
6. Tingkat kesuksesan di atas 90%
Karena LASIK zaman sekarang menggunakan peralatan dengan teknologi sangat mutakhir, hasil akhir dari tindakan LASIK sudah bisa diprediksi.
Mengutip data dari myvision.org, statistik tentang keamanan LASIK menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan LASIK paling tidak mencapai 96%.
Sementara riset medis menunjukkan angka ini bisa meningkat hingga 98%.
Dari statistik yang sama, terungkap bahwa lebih dari 90% pasien mencapai penglihatan normal dan lebih dari 50% di antaranya mendapatkan penglihatan yang lebih tajam daripada penglihatan normal.
Hanya 0,3% pasien yang mengalami masalah lebih serius setelah menjalani prosedur LASIK.
Sekitar 96% operasi untuk mengoreksi kelainan refraksi mata adalah dengan prosedur LASIK.
Ini membuktikan bahwa LASIK dinilai paling aman oleh pasien dibandingkan prosedur lain. Dan, 95% pasien yang sudah menjalani LASIK dilaporkan sangat puas dengan hasilnya.
7. Tetap ada risiko efek samping
Risiko komplikasi LASIK terbilang sangat minimal. Ada beberapa kondisi atau efek samping ringan yang mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman.
Sebagian besar efek samping itu hanya bersifat sementara.
Tapi, karena belum pernah mengalami hal-hal tersebut, wajar saja jika Anda khawatir.
Contoh efek samping yang mungkin Anda alami, antara lain mata gatal dan kering (biasanya dokter sudah langsung memberi obat tetes mata), penglihatan berkabut atau buram, gangguan penglihatan saat malam, ada sedikit rasa sakit, dan sensitif terhadap cahaya.
Ada pula risiko over correction (koreksi berlebihan sehingga yang tadi minus malah jadi plus, meski kecil) dan under correction (masih ada sedikit sisa minus, misalnya).
Tapi, kemungkinan terjadinya risiko ini juga sangat kecil, karena mesin yang teknologinya semakin canggih membuat tingkat presisi semakin optimal.
Untuk mengetahui jenis LASIK yang paling tepat untuk Anda, berkonsultasilah dengan dokter dan dapatkan informasi yang tepat.
Kondisi mata setiap orang bisa sangat berbeda, sehingga Anda perlu mendapatkan informasi yang sesuai kebutuhan dan keinginan Anda.
SILC Lasik Center menyediakan beberapa jenis operasi LASIK untuk menangani beragam masalah penglihatan, terutama kelainan refraksi mata.
Klinik tepercaya ini tak ragu untuk membeli mesin dengan performa kecepatan prosedur tertinggi di dunia, demi kenyamanan dan keamanan pasien.
Anda bisa mengunjungi klinik ini untuk berkonsultasi dengan para dokter berpengalaman agar mendapatkan solusi terbaik bagi mata Anda.
Recent Comments