Dalam Konferensi Pers/Press Conference/Seminar Media dari SILC LASIK CENTER Jakarta, yang di selenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 April 2018, dan dalam kesempatan itu dalam seminar media, disampaikan banyak hal mengenai kesehatan mata dan terutama mengenai LASIK. Berikut salah satu ulasan dari wartawan OKEZONE.COM sebagaimana diposting dalam :https://lifestyle.okezone.com/read/2018/04/30/481/1893009/beli-obat-penyembuh-mata-minus-di-online-shop-amankah

APAKAHAnda pernah melihat iklan obat penyembuh mata minus di media sosial? Di mana di iklan tersebut, sang produsen menjanjikan kesembuhan mata. Anda yang tergiur akan janji kesembuhan itu pasti ada niatan untuk membelinya, bukan begitu?

Tapi, tahukah Anda jika obat penyembuh mata itu tidak seefektif janji yang ditawarkan? Hal ini sesuai dengan pernyataan Dokter Spesialis Mata Konsultan dr. Sophia Pujiastuti, SpM (K). Menurutnya, obat yang ditawarkan di Instagram atau media sosial lainnya itu tidak membawa hasil langsung sembuh!

Namun, Anda mesti ketahui di sini bahwa obat yang biasanya diberikan untuk penderita masalah minus atau silinder mata adalah lutein. Zat antioksidan itu dianggap paling baik untuk bola mata.

“Berbeda dengan antioksidan lainnya, lutein itu sampai ke mata, sedangkan antioksidan lain tidak. Makanya, banyak obat mata yang mengandung lutein ini,” paparnya pada awak media di kawasan Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).

Dr. Sophia melanjutkan, selama dirinya mengeyam pendidikan spesialis mata, obat yang biasa dipergunakan untuk mata adalah antioksidan lutein. Namun, obat ini pun bukan untuk menyembuhkan, melainkan menutrisi mata supaya kondisinya tetap baik atau memberikan vitamin untuk mata.

Sebetulnya, zat antioksidan yaitu lutein ini bisa Anda temukan di bayam atau brokoli. Namun, ada beberapa faktor yang akhirnya membuat zat lutein di dalam sayuran itu berkurang saat diserap tubuh. Ya, salah satunya karena proses pengolahan dari sayuran itu sendiri.

Kembali ke kasus obat mata yang menjanjikan kesembuhan mata minus, dr. Sophia menegaskan bahwa obat tersebut tidak bisa menyembuhkan. Sehingga masyarakat tidak boleh terlalu percaya dengan buaian janji iklan yang ditawarkan.

“Setau saya belum ada fakta yang menjelaskan hal tersebut (menghilangkan minus mata). Anda harus sadar bahwa masalah minus itu bisa terjadi karena lengkung kornea mata bisa agak melengkung atau bola mata lebih panjang dari biasanya,” papar dr. Sophia. Sementara itu, menurut salah seorang mantan pengguna obat penyembuh mata minus, Debby Debora, dia menegaskan bahwa obat-obatan itu tidak membawa dampak apapun.

“Saya sudah memiliki mata minus sejak kelas 3 SD dan orangtua saya sudah memberi saya segala macam obat, mulai dari China lah, Hongkong lah, dan segala macem obat lainnya. Tapi, itu semua tidak ada hasilnya,” kata dia.

“Makanya, pas ada iklan obat penyembuh mata minus di Instagram misalnya, saya sih sudah kebal dan enggak tertarik buat jajal lagi. Bener-bener enggak membawa efek apapun,” tambah Debby.