Kenapa Orang Dewasa Muda Bisa Mengalami Katarak?
Ketika mendengar kata katarak, di benak Anda mungkin langsung terbayang sosok kakek atau nenek. Tidak aneh, karena katarak umumnya terjadi pada lansia, sehingga kemudian katarak identik dengan orang yang sudah tua. Namun, nyatanya, ada juga orang yang mengalami kondisi ini pada usia 20-an dan 30-an. Bahkan, ada juga yang sejak lahir.
Orang yang mengalami katarak ketika usianya masih terbilang muda disebut memiliki katarak dini. Apa yang menyebabkan katarak dini ini? Apa saja gejalanya dan bagaimana penanganan kondisi ini?
Kenapa katarak terjadi?
Katarak merupakan kondisi ketika lensa pada salah satu atau kedua mata menjadi keruh, sehingga memengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat. Sebelum usia 80 tahun, sebagian besar orang akan mengalami katarak. Itu berarti protein dalam lensa mata menggumpal, sehingga mengurangi cahaya yang sampai ke retina. Lalu, warna lensa berangsur-angsur menjadi lebih gelap
Jika kondisi ini terjadi akibat pertambahan usia, gejalanya akan memburuk secara alami seiring berjalannya waktu. Gejala yang paling umum adalah penglihatan kabur atau ganda, warna yang tidak jelas, sensitivitas terhadap cahaya, dan penglihatan yang buruk di malam hari. Penderita katarak juga dapat melihat lingkaran putih di sekitar lampu dan sering berganti-ganti resep kacamata.
Pada tahap awal pembentukan katarak, dokter akan menyarankan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga agar katarak tidak berkembang dengan cepat. Tahap awal katarak dapat ditangani dengan kacamata atau lensa kontak. Operasi katarak akan direkomendasikan oleh dokter, jika penglihatan Anda sudah sangat terganggu. Kecuali ada kondisi kontraindikasi, operasi katarak merupakan penanganan standar untuk semua jenis katarak.
Penyebab katarak muncul di usia muda
Meski jarang terjadi, katarak juga bisa dialami oleh orang dewasa muda. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya. Antara lain:
1. Cedera
Cedera mata bisa diakibatkan oleh benda tajam atau tumpul. Akibatnya, mata mengalami kerusakan yang dapat menyebabkan sebagian lensa mata menjadi keruh, atau buram, yang sering kali menghasilkan pola bintang.
Menurut American Academy of Ophthalmology, penanganan katarak akibat cedera mata tergantung pada beberapa faktor, di antaranya:
● Separah apa kerusakan yang terjadi?
● Apakah kerusakan tersebut meluas?
● Apakah pasien dalam keadaan sehat?
● Apakah terdapat gejala katarak yang berkaitan dengan usia?
Seandainya dokter mata merekomendasikan tindakan bedah, bedah ekstraksi katarak pada katarak yang terbentuk akibat trauma tidak serumit pada kasus katarak yang terkait faktor penuaan.
Jika Anda pernah mengalami cedera traumatik pada mata, segera hubungi dokter mata untuk mendapatkan penanganan dan membantu mencegah kerusakan yang lebih parah.
2. Diabetes
Studi menyatakan bahwa risiko katarak pada pasien diabetes menjadi dua kali lipat lebih tinggi daripada orang yang tidak memiliki penyakit diabetes. Dan, risiko paling tinggi terjadi pada mereka yang berusia antara 45 dan 54 tahun.
Penyebab katarak dini pada pasien diabetes adalah karena gula darah yang tidak terkontrol. Glukosa yang tidak terkendali dapat menyebabkan kekeruhan lensa. Jika Anda penderita diabetes, cara terbaik untuk mencegah katarak dini adalah mengontrol gula darah Anda dan melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter mata.
3. Reaksi obat
Sejumlah otoritas medis meyakini bahwa penggunaan obat-obatan tertentu, seperti statin dan steroid, secara terus menerus dapat menyebabkan pembentukan katarak dini. Sebuah studi dalam Canadian Journal of Cardiology menyimpulkan bahwa terdapat kaitan antara penggunaan statin dan pembentukan katarak yang pada akhirnya memerlukan intervensi bedah.
Namun, studi ini juga mencatat bahwa populasi yang menggunakan statin untuk mengontrol kolesterol adalah populasi yang sama, yang berisiko tinggi mengalami pembentukan katarak.
Untuk hasil terbaik dari perawatan medis apa pun yang sedang Anda jalani, ikuti petunjuk dokter dan laporkan setiap perubahan pada penglihatan atau kesehatan Anda untuk memastikan intervensi sejak dini.
4. Paparan radiasi
Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa orang yang terpapar radiasi pengion dosis rendah, seperti sinar-X dan CT scan, mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kekeruhan lensa mata. Hal ini tidak hanya mengacu pada teknisi radiologi dan petugas kesehatan yang terpapar sinar-X di laboratorium, tetapi juga pada orang yang telah menyelesaikan perawatan radiasi kanker dan beberapa kali menjalani pemindaian CT.
Para profesional yang bekerja di bidang radiologi harus mengikuti prosedur keselamatan untuk membantu mencegah kerusakan akibat paparan radiasi. Pasien yang menerima perawatan radiasi atau CT scan secara teratur harus memberi tahu dokter mata mereka tentang terapi yang sedang dijalani dan tentang perubahan sekecil apa pun yang terjadi pada penglihatan mereka.
5. Paparan sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet (UV) adalah bagian dari spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh mata manusia, karena gelombangnya sangat pendek. Sinar UVB memiliki energi yang lebih tinggi dan lebih berpotensi merusak dibandingkan UVA. Namun, kedua jenis sinar UV ini dapat berdampak negatif pada mata dan berkontribusi pada perkembangan katarak.
Sinar UVB dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi dalam lensa, yang pada akhirnya dapat memicu pembentukan katarak. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang terpapar sinar UV secara berlebihan, terutama di lingkungan dengan sinar matahari yang kuat, cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak.
Karena itu, untuk melindungi mata dari efek sinar UV yang berpotensi merusak, Anda harus menggunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV saat berada di luar ruangan, terutama pada hari yang cerah dan panas. Perlindungan mata yang baik dapat membantu mengurangi risiko katarak dan menjaga kesehatan mata.
6. Kebiasaan merokok
Bukti ilmiah mengungkap kaitan antara merokok dan kesehatan paru-paru. Sejak saat itu, penelitian terus menemukan kaitan antara kebiasaan merokok dan berbagai penyakit pada tubuh, termasuk penyakit jantung. Kini, bukti menunjukkan bahwa merokok juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mata. Merokok terbukti meningkatkan risiko sejumlah penyakit mata. Salah satu kaitan yang paling signifikan antara merokok dan kesehatan mata adalah risiko katarak.
Katarak merupakan kondisi yang harus menjadi perhatian utama bagi setiap orang seiring dengan bertambahnya usia. Namun, risiko katarak secara signifikan lebih tinggi pada perokok. Penelitian menemukan bahwa perokok dua kali lebih mungkin mengalami katarak dibandingkan mereka yang tidak merokok. Dan semakin banyak Anda merokok, semakin tinggi risikonya.
Jenis katarak pada orang muda
Umumnya, orang dewasa muda dapat menderita semua jenis katarak, termasuk:
1. Nuclear sclerotic cataract. Katarak ini berkembang secara bertahap dari bagian tengah lensa dengan cara mengeraskan lensa mata.
2. Cortical cataract. Katarak ini terjadi ketika serat lensa mata yang mengelilingi inti lensa menjadi buram.
3. Posterior subcapsular cataract. Katarak ini terjadi tepat di bawah kapsul lensa mata dan umum terjadi pada pasien muda. Katarak ini dapat berkembang menjadi katarak nuklir seiring berjalannya waktu.
4. Katarak traumatik. Seperti namanya, katarak ini disebabkan oleh trauma benda tumpul pada mata.
5. Katarak diabetes. Katarak ini terjadi karena kadar gula darah yang tidak terkontrol.
6. Katarak kongenital. Katarak ini memengaruhi bayi baru lahir dan umumnya terjadi pada saat lahir karena sifat yang diwariskan atau penyakit sistemik yang mendasarinya.
Berapa pun usia dan jenis katarak Anda, tanda awal dari masalah ini adalah kesulitan penglihatan yang semakin parah, terutama pada malam hari. Pasien juga mengalami kepekaan berlebih terhadap cahaya, silau, dan penglihatan yang berkabut.
Cara lain untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin setiap tahun, atau jika Anda mencurigai ada sesuatu yang tidak beres pada penglihatan. Pemeriksaan mata secara rutin dan komprehensif dapat mengidentifikasi kondisi mata secara dini. Dokter Anda kemudian dapat menentukan pengobatan terbaik sebelum kondisi memburuk dan berlarut-larut.
Selain itu, jika kesehatan Anda secara umum berubah atau Anda mengalami perubahan penglihatan, Anda perlu berbicara dengan dokter mata.
Terlalu muda untuk operasi katarak?
Tidak ada istilah terlalu muda untuk menjalani operasi katarak. Seandainya katarak sudah mulai menyulitkan Anda melakukan aktivitas, kemungkinan besar Anda perlu menjalani operasi pengangkatan katarak.
Katarak terdeteksi melalui pemeriksaan mata yang komprehensif, yang seharusnya dilakukan setiap tahun. Gejala katarak dini dapat ditangani dengan memperbaiki resep kaca mata Anda, pencahayaan yang lebih terang, dan menggunakan kacamata hitam anti-silau. Jika langkah-langkah ini tidak membantu, pembedahan adalah satu-satunya pengobatan yang efektif.
Umumnya katarak hanya akan diangkat, jika katarak sudah sampai mengganggu penglihatan dalam kegiatan sehari-hari. Tapi, kadang-kadang, katarak perlu diangkat meskipun penglihatan Anda tidak terpengaruh. Kasus ini biasanya terjadi, jika katarak menyebabkan tekanan bola mata yang tinggi atau jika katarak menghalangi dokter mata untuk melihat struktur mata Anda yang lain, seperti retina, saat menangani penyakit mata.
Pengangkatan katarak adalah salah satu operasi yang paling sering dilakukan, dan merupakan salah satu jenis operasi yang paling aman dan efektif. Sebagian besar orang yang menjalani operasi katarak akan memiliki penglihatan yang lebih baik setelah operasi, dan kebutuhan akan kacamata bisa berkurang secara signifikan.
Meskipun dalam banyak kasus menunda operasi katarak tidak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang, semakin cepat Anda menjalani operasi, semakin baik. Semakin lama Anda menunggu, katarak akan semakin besar dan padat, sehingga membuat operasi menjadi lebih sulit, serta memperpanjang waktu penyembuhan setelah operasi.
Setelah lensa alami diangkat, lensa alami akan diganti dengan lensa intraokular, atau IOL. IOL adalah lensa plastik bening yang akan menjadi bagian dari mata Anda dan biasanya tidak memerlukan perawatan apa pun.
SILC Lasik Center, yang fokus utamanya adalah layanan LASIK, telah memperluas cakupan layanannya dengan menawarkan operasi katarak. Klinik ternama ini menerapkan metode phacoemulsification, suatu jenis operasi katarak yang telah terbukti memberikan hasil operasi yang sangat baik dan memungkinkan pemulihan yang cepat. Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pasien, SILC menggunakan perangkat teknologi mutakhir yang dikenal dengan nama SOPHI (Swiss Ophthalmology Innovation).
Recent Comments