Tidak Ada Kata Terlambat Untuk LASIK

usia lasik mata

Apakah anak dan remaja saya terlalu muda untuk menjalani LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis)? Atau, justru saya yang terlalu tua untuk LASIK? Usia berapa yang paling tepat untuk LASIK?

Pertanyaan soal usia hampir selalu muncul, ketika seseorang menemui dokter untuk bertanya lebih jauh soal LASIK, atau ketika melakukan pemeriksaan awal. Banyak yang khawatir bahwa mereka terlalu tua untuk LASIK dan melewatkan kesempatan emas untuk menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Padahal, usia bukanlah barometer untuk menjalani LASIK dengan sukses ataupun mendapatkan hasil LASIK yang permanen.

Ini jawaban bagi Anda yang bertanya-tanya soal usia paling ideal untuk LASIK.

Batas bawah: 18 tahun

Food and Drug Administration (FDA), yang sudah menyetujui prosedur LASIK sejak 1999, menyebutkan Anda paling tidak harus berusia 18 tahun untuk bisa menjadi calon kandidat LASIK. Kenapa? Karena sebelum mencapai usia tersebut, penglihatan Anda masih bisa berkembang dan bertumbuh dengan sangat cepat, sehingga penglihatan belum stabil. Kalau kestabilan penglihatan belum tercapai, peluang keberhasilan operasi LASIK menjadi rendah dan operasi LASIK jadi tidak terlalu efektif.

Pada usia di bawah 18 tahun, anak dan remaja masih mengalami perubahan penglihatan yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan hormon dan pertumbuhan tubuh. Meski begitu, usia 18 tahun bukan merupakan jaminan penglihatan yang stabil. Itulah kenapa banyak juga klinik dan dokter mata yang menyarankan calon pasien untuk menunggu 3 tahun lagi hingga usia 21 tahun.

Kekuatan optik dapat berubah seiring waktu, sehingga dapat berpengaruh terhadap efektivitas LASIK. Resep kacamata Anda harus stabil setidaknya selama satu hingga dua tahun. Persyaratan ini penting agar hasil operasi LASIK menjadi efektif dan Anda bisa menikmati hasil yang permanen.

Berapa usia yang tepat untuk LASIK?

Salah satu fokus utama persyaratan LASIK sebenarnya bukan pada usia, melainkan pada kestabilan refraksi. Angka 18 tahun muncul karena pada usia tersebut orang sudah mulai memasuki usia dewasa muda dan umumnya kelainan refraksi mereka sudah stabil.

Sebagai gambaran, beginilah kira-kira kondisi penglihatan Anda berdasarkan kategori umur:

Belasan akhir

Hingga usia belasan akhir, sebutlah 17 tahun, refraksi Anda masih bisa berfluktuasi. Artinya, kemungkinan besar resep kacamata Anda belum stabil, sehingga LASIK menjadi tidak efektif untuk menghasilkan penglihatan yang normal dan permanen.

Hanya saja, ada dokter atau klinik yang bersedia membuat pengecualian bagi pasien yang ingin bergabung dengan akademi militer. Karena, akademi ini mensyaratkan calon siswanya untuk tidak memakai kacamata. Namun, pasien tersebut harus diberi pemahaman bahwa penglihatan mereka masih bisa berubah-ubah. Sehingga, nantinya mereka mungkin memerlukan peningkatan prosedur atau LASIK enhancement.

Baca Juga :7 Cara Hubungi SILC Lasik Center

20-an hingga 30-an

Selepas usia 18 tahun, mata Anda masih terus berkembang tapi perkembangannya melambat. Ini berarti resep kacamata Anda cenderung tidak berubah lagi. Kalau Anda ingin memilih usia yang optimal untuk menjalani LASIK, maka usia pertengahan 20-an hingga 30-an bisa disebut sebagai usia yang tepat. Karena, Anda memiliki waktu yang sangat panjang untuk menikmati benefitnya.

Di usia ini seharusnya Anda belum mengalami presbiopia. Ketika usia Anda bertambah, secara alami penglihatan akan berubah lagi, meskipun hasil LASIK yang mengubah bentuk kornea akan bertahan seumur hidup. Presbiopia terjadi pada usia pertengahan hingga akhir 40-an, dan Anda mulai mengalami kesulitan untuk fokus pada benda-benda yang berada pada jarak dekat.

Jika Anda menjalani LASIK di rentang usia tersebut, ketika nantinya mengalami presbiopia, penglihatan Anda akan tetap lebih baik daripada tidak menjalani LASIK. Hanya saja, kualitasnya akan sedikit berkurang.

Baca Juga :Kenapa Pilih LASIK di SILC? Ini Jawabannya!

40-an

Di usia empat puluhan, gejala presbiopia akan mulai muncul. Kondisi ini menyebabkan kesulitan untuk melihat benda-benda dari dekat. Jika mata Anda dikoreksi untuk penglihatan jarak jauh dengan bedah LASIK, Anda masih akan tetap memerlukan kacamata baca untuk melihat benda-benda dekat, termasuk membaca.

Berita bagusnya, kondisi presbiopia tidak menghalangi Anda untuk jadi kandidat LASIK. Apalagi, ada variasi LASIK yang bisa menangani miopia dan presbiopia sekaligus. LASIK jenis ini disebut dengan PresbyLASIK. Tindakan bedah tersebut akan mengoreksi dua mata untuk tujuan berbeda. Satu mata dikoreksi untuk penglihatan jarak jauh, satu mata lainnya dikoreksi untuk penglihatan jarak dekat.

Kesimpulannya, di usia 40-an Anda masih punya peluang untuk menjalani LASIK. Hanya saja, prosesnya mungkin sedikit lebih rumit, karena adanya masalah penglihatan lain. Tapi, hal tersebut bukan alasan untuk tidak mempertimbangkan LASIK. Di luar negeri banyak orang dewasa yang lebih tua daripada 40 yang telah menikmati benefit LASIK.

Kunjungi :How To Complete Lenticule Extraction Surgery Without Bubble Mapping

50-an ke atas

Di usia ini, kondisi presbiopia akan semakin parah, sehingga Anda akan makin kesulitan untuk melihat objek pada jarak dekat. Di samping itu, berbagai kondisi kesehatan mata bisa mulai muncul, seperti mata kering dan katarak. Kondisi mata kering dapat semakin parah, jika Anda menjalani LASIK, yang efek sampingnya adalah mata kering. Jadi, Anda perlu menangani mata kering terlebih dahulu, sebelum menjalani operasi LASIK untuk mengoptimalkan hasil.

Katarak juga bisa mengganggu kualitas penglihatan dan biasanya merupakan kontraindikasi untuk bedah refraktif. Itulah kenapa LASIK mensyaratkan mata yang sehat demi keamanan dan efektivitas operasi.

Sejauh ini tidak ada batasan usia untuk menjalani LASIK. Selama kesehatan tubuh dan kesehatan mata Anda dinilai baik oleh dokter, serta tidak memiliki riwayat masalah kesehatan, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak menjalani LASIK. Namun, jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kornea, glaukoma, dan diabetes, dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Memang usia yang ideal untuk operasi LASIK adalah usia yang lebih muda agar Anda dapat menikmati hasilnya dalam jangka waktu yang panjang. Tapi, kalau Anda baru terpikir untuk LASIK di usia 60, kenapa tidak?

Opsi bedah laser untuk lansia

Sebelum dinyatakan layak atau tidak layak untuk menjalani LASIK, Anda akan menjalani serangkaian tes mata. Berbagai tes tersebut dilakukan untuk memastikan LASIK aman untuk Anda jalani dan hasilnya akan efektif.

Seandainya Anda dinyatakan tidak layak untuk LASIK, atau merasa tidak lagi berada di usia yang ideal untuk LASIK, ada opsi bedah refraktif lain yang bisa Anda pertimbangkan, yaitu Refractive Lens Exchange (RLE). Lewat prosedur ini, lensa alami mata akan diganti dengan lensa implan sintetis. Lensa implan tersebut dapat secara signifikan meminimalkan, bahkan menghilangkan kebutuhan akan kacamata korektif atau lensa kontak untuk melihat dengan jelas pada jarak jauh maupun dekat.

RLE merupakan alternatif bagi Anda yang mengalami rabun jauh ringan atau sedang. Banyak pasien usia lanjut yang menjalani RLE, karena merupakan opsi yang efektif untuk mata yang telah menua. Memasuki usia 40 tahun, lensa alami mata mulai kehilangan kelenturan, sehingga Anda sulit untuk fokus pada benda-benda yang jaraknya dekat. Penggantian lensa intraokular (IOL) dapat meningkatkan kualitas penglihatan mata dan membantu pasien untuk fokus pada objek yang dekat maupun yang jauh.

Syarat lain untuk bisa LASIK

Sebelum operasi, dokter mata Anda akan memastikan bahwa resep kacamata yang Anda miliki sudah stabil atau konsisten. Dalam konsultasi dokter akan mengukur tingkat miopia (rabun jauh atau mata minus), hipermetropia (rabun dekat atau mata plus), dan astigmatisma (mata silinder). Dokter ingin memastikan bahwa resep kacamata atau lensa kontak Anda stabil dan tidak berubah setidaknya selama satu tahun untuk memastikan bahwa hasil pembedahan akan bermanfaat bagi Anda untuk waktu yang lama.

Selain kestabilan penglihatan yang sangat penting untuk memastikan evektivitas LASIK, ada beberapa kriteria lain yang perlu Anda penuhi, antara lain:

1. Kesehatan tubuh yang baik

Walaupun risikonya minimal, LASIK tetap merupakan prosedur bedah. Oleh karena itu, pasien harus dalam kondisi kesehatan yang baik untuk menghindari kemungkinan terjadinya komplikasi. Anda yang mempunyai gangguan kekebalan tubuh, artritis, atau diabetes, mungkin tidak cocok untuk menjalani LASIK, karena kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk pulih.

2. Tidak memiliki penyakit mata

Selama operasi LASIK, kornea mata dibentuk ulang untuk memperbaiki penglihatan. Jika ada penyakit mata, seperti katarak atau glaukoma, saraf optik dapat menjadi lebih rentan, dan prosedur LASIK dapat memperburuk kondisi tersebut.

3. Ketebalan kornea yang cukup

Ketebalan kornea penting untuk membentuk ulang jaringan kornea. Jika kornea terlalu tipis, pembuatan flap (lapisan tipis) akan lebih sulit dan berisiko.

4. Ukuran pupil yang sesuai dengan kemampuan laser

Pasien dengan pupil besar memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi, setelah LASIK. Risiko tersebut antara lain koreksi yang berlebihan, penglihatan buruk pada malam hari, atau penglihatan kabur setelah prosedur.

5. Tidak sedang hamil atau menyusui

Selama kehamilan, perubahan hormonal dapat berpengaruh terhadap kualitas penglihatan wanita. Selain itu, pasien akan menerima obat tetes mata anestesi dan obat lain selama prosedur LASIK, yang bisa berdampak negatif pada janin. Jika seseorang menjalani LASIK setelah melahirkan dan menyusui, bahan kimia yang digunakan selama operasi dapat mencemari ASI dan fluktuasi hormon masih bisa memengaruhi lengkungan kornea.

SILC Lasik Center, sebuah klinik mata ternama di Jakarta, menyediakan beragam jenis operasi bedah laser yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Klinik ini dikenal sebagai pusat unggulan untuk LASIK, didukung oleh tim dokter berpengalaman dan teknologi terkini yang menawarkan kenyamanan dan keamanan bagi para pasien. Selain menawarkan LASIK, SILC juga menyediakan layanan bedah katarak untuk mengatasi gangguan penglihatan yang umum, serta layanan orthokeratology atau ortho-k untuk pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani LASIK.