LASIK Xtra, Bikin LASIK Makin Sempurna
Semua orang di dunia, yang punya kelainan refraksi mata, pasti jatuh cinta pada operasi laser bernama LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis).
Tak mengherankan, jika tindakan bedah laser ini makin lama makin populer. Saat ini rata-rata ada sekitar 3,5 juta prosedur LASIK yang dilakukan setiap tahun di dunia.
Harganya yang cukup tinggi dinilai sebanding dengan hasilnya yang sangat memuaskan. Apalagi, hasil tersebut bisa dinikmati seumur hidup alias permanen.
Namun, sayangnya, tak semua orang boleh dan bisa menjalani operasi LASIK. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah memiliki ketebalan kornea yang mencukupi.
Kenapa? Sebab, saat tindakan LASIK, ada sepotong jaringan kornea yang perlu diangkat agar dokter bisa membentuk lengkungan kornea yang sempurna. Tindakan ini dapat membuat kornea menjadi tipis.
Seandainya Anda punya kornea yang tebal, hal ini mungkin tak akan menjadi masalah. Tapi, kalau kornea Anda terbilang tipis, tindakan ini bisa mengundang risiko tinggi, karena kornea dapat menjadi lebih tipis lagi, sehingga jadi tidak stabil.
Memadai atau tidaknya ketebalan kornea ini ditentukan lewat pemeriksaan khusus, karena memang tidak bisa dinilai secara kasat mata.
Pemeriksaan kornea ini menggunakan alat pachymetry. Dari situlah kemudian dokter akan menentukan apakah Anda bisa menjalani LASIK atau tidak.
Teknologi semakin berkembang hingga kemudian lahirlah inovasi LASIK Xtra untuk memperbaiki satu kekurangan LASIK, yaitu membuat kornea menjadi lebih tipis. Tapi, spa sebenarnya yang dimaksud dengan LASIK Xtra? Apakah dia sejenis LASIK dengan hasil yang lebih bagus? Lalu, siapa saja yang bisa memetik benefit optimal dari prosedur ini? Anda bisa mendapatkan jawabannya di sini.
Apa itu LASIK Xtra?
Lebih dari 200.000 mata di dunia ini telah sukses dirawat dengan prosedur LASIK Xtra. Bisa dibilang, LASIK Xtra adalah penyempurna prosedur LASIK, karena tugasnya adalah menjadi tambahan penguat kornea, yang menjadi lemah setelah melewati prosedur LASIK. Tak aneh, jika sejumlah dokter mata terkenal di dunia merekomendasikan prosedur tanpa bedah ini.
Saat prosedur LASIK dikerjakan di ruang operasi, dokter akan membuat flap pada kornea, bagian mata serupa jendela transparan yang terletak di bagian depan. Flap adalah lapisan tipis pada kornea yang lebih tipis daripada rambut manusia. Setelah pembuatan flap, dengan laser excimer dokter membuang sepotong kecil jaringan (yang tebalnya kira-kira setengah dari tebal lensa kontak) di bawah flap untuk membentuk ulang kornea.
Artinya, saat operasi, kornea seperti dipahat atau diukir agar bentuk lengkungnya mendekati sempurna seperti pada mata normal. Proses tersebut, plus pembuangan jaringan kornea, berisiko membuat kornea jadi lebih tipis dan lebih lemah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Eropa, biomekanik kornea akan menurut saat proses pembentukan flap. Persentase penurunan itu tergantung dari ketebalan flap yang dibuat oleh dokter. Namun, penurunan tersebut berkisar antara 15% hingga 30%. Pada sebagian besar kasus, pembentukan flap untuk kemudian dilanjutkan dengan proses laser dengan laser excimer, tidak menyebabkan penurunan kekuatan kornea secara drastis. Paling tidak, tidak sedrastis itu hingga menyebabkan ektasia.
Penyempurnaan prosedur LASIK
Karena penurunan kekuatan kornea, para dokter mata kemudian meneliti dan mengusulkan prosedur baru yang menggabungkan LASIK dan prosedur corneal cross linking sebagai alternatif lain dari LASIK tradisional. Corneal cross linking merupakan prosedur medis yang mengombinasikan sinar ultraviolet A dan tetes mata berisi riboflavin (Anda mungkin lebih mengenalnya sebagai vitamin B2) untuk meningkatkan kekuatan biomekanik kornea. Para dokter bedah mata di dunia sudah membuktikan bahwa prosedur tersebut akan meningkatkan kekuatan kornea.
Biomekanik kornea mencakup sejumlah sifat kornea, seperti kekuatan, elastisitas, dan ketahanan kornea terhadap tekanan dan gaya fisik lain. Dalam konteks LASIK Xtra, kekuatan biomekanik kornea berarti kemampuan kornea agar tetap kuat dan stabil, setelah prosedur LASIK. Penguatan kornea oleh prosedur LASIK Xtra ini bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi dan masalah potensial terkait kelemahan struktural pada kornea yang mungkin terjadi usai operasi LASIK.
Corneal cross linking pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an di Dresden, Jerman, sebagai metode untuk menstabilkan kornea. Selanjutnya, prosedur ini kerap diadopsi sebagai terapi standar untuk menangani keratoconus (kornea menipis dan menonjol keluar menyerupai bentuk kerucut). dan ektasia kornea (kornea menonjol ke depan).
Ektasia kornea merupakan salah satu komplikasi yang sangat ingin dihindari oleh dokter yang melakukan bedah refraktif. Makin tinggi tingkat kelainan refraksi Anda, tingkat koreksinya juga makin tinggi. Akibatnya, kornea jadi lebih tipis daripada kondisi sebelumnya. Meski sangat jarang terjadi, kornea yang tipis dan lemah berpotensi menyebabkan ektasia kornea. Ektasia kornea ini bisa terjadi beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah LASIK.
Pendekatan prosedur corneal cross linking yang konvensional secara klinis telah terbukti mampu menstabilkan kornea. Selain akan memulihkan kekuatan kornea, prosedur LASIK Xtra yang sangat singkat ini akan membantu meningkatkan stabilitas penglihatan setelah LASIK, meningkatkan akurasi koreksi refraktif, juga mengurangi potensi perubahan jangka panjang pada penglihatan Anda. Hasil koreksi mata yang stabil akan menurunkan resiko perlunya LASIK ulang.
Pada dasarnya cara kerja LASIK Xtra sama dengan prosedur corneal cross linking yang biasa digunakan untuk menangani kondisi mata tertentu, seperti keratoconus. Bersifat versatile atau serba guna, proses corneal cross linking bisa dikombinasikan dengan cincin kornea, implan lensa phakic, dan penggantian lensa refraktif. Tentunya, dengan sedikit perbedaan dalam parameter prosedur penanganan. Misalnya, untuk prosedur LASIK Xtra dibutuhkan waktu yang lebih pendek dan kekuatan sinar yang lebih kecil.
Prosedur LASIK Xtra, singkat tapi ampuh
LASIK Xtra disebut juga sebagai prosedur 3 menit. Karena, prosesnya memang hanya membutuhkan waktu sesingkat itu. Prosedur yang dilakukan berbarengan dengan tindakan bedah LASIK ini mampu mengunci hasil koreksi LASIK dengan efektif, meningkatkan akurasi prosedur, sekaligus meningkatkan stabilitas penglihatan dalam jangka panjang.
Prosedur LASIK Xtra terdiri atas 4 langkah saja, yaitu:
- Tindakan bedah LASIK dilakukan seperti biasa untuk mengoreksi kelainan refraksi mata, baik miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), maupun astigmatisma (mata silinder).
- Obat tetes mata yang mengandung riboflavin diteteskan pada kornea selama 60 detik. Jika ada riboflavin yang berlebihan, dokter akan menyiramnya dengan cairan khusus.
- Flap ditutup.
- Kornea disinar sinar ultraviolet A dengan durasi selama 60 detik. Sinar tersebut akan memperbaiki serat kolagen di dalam kornea, membuat kornea jadi lebih kuat.
LASIK Xtra tidak membutuhkan proses pengangkatan epitel, yaitu jaringan pelindung yang menutupi bagian depan kornea. Pembuatan flap pada kornea saat prosedur LASIK memungkinkan dokter untuk bisa melakukan prosedur LASIK Xtra tanpa pengangkatan epitel. Dan, berita baiknya, prosedur LASIK Xtra ini tidak membuat mata jadi tidak nyaman atau terasa sakit.
Meski rata-rata LASIK Xtra dilakukan bersamaan dengan LASIK, Anda yang baru mengetahui prosedur ini bisa melakukannya sekarang. Sebutlah prosedur susulan. LASIK Xtra bisa dilakukan kapan saja setelah LASIK, bahkan dalam hitungan tahun sesudah menjalani prosedur LASIK. Dokter Anda bisa juga merekomendasikan LASIK Xtra bersamaan dengan prosedur peningkatan LASIK, jika Anda memang membutuhkannya.
Proses kornea disinari sinar ultraviolet mengundang banyak pertanyaan soal keamanannya. Begitu juga proses diteteskannya riboflavin langsung pada mata. Apakah prosedur ini benar-benar aman?
Rupanya, paparan sinar ultraviolet A selama prosedur LASIK Xtra kira-kira sama dengan, atau bahkan lebih kecil daripada, paparan sinar ultraviolet pada tubuh Anda ketika Anda seharian penuh berada di bawah sinar pada musim panas. Bayangkan musim panas yang bisa mencapai suhu 35 derajat celcius atau lebih.
Riboflavin sebetulnya dapat terbentuk secara alami dalam tubuh Anda, termasuk mata. Jadi, vitamin ini sangat aman untuk mata. Jenis vitamin ini adalah fotosensitizer yang telah digunakan dengan aman dalam prosedur corneal cross linking selama lebih dari satu dekade. Riboflavin tidak beracun dan kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan obat-obatan.
Dengan LASIK Xtra, Anda bisa melihat dengan kornea yang kuat. Prosedur ini akan meningkatkan akurasi hasil operasi, meskipun tidak berpengaruh terhadap kualitas penglihatan.
Diskusikan dengan dokter mata
Menariknya, Xtra ini tidak hanya berlaku pada LASIK, melainkan juga pada bedah laser lain, seperti LASEK (Laser Epithelial Keratomileusis), dan PRK (Photorefractive Keratectomy). Namanya tentu disesuaikan dengan jenis tindakan bedahnya, misalnya menjadi LASEK Xtra dan PRK Xtra.
Itu berarti pasien bedah refraktif PRK bisa memanfaatkan kelebihan dari prosedur corneal cross linking, terutama mereka yang memiliki kornea tipis. Sebab, prosedur ini bisa mengurangi risiko ektasia kornea pada semua pasien. Lagipula, tindakan bedah PRK memang bisa dijalani oleh orang yang korneanya terbilang tipis, sehingga tak bisa menjalani LASIK.
Kalau Anda adalah kandidat yang tepat untuk LASIK, LASEK, dan PRK, kemungkinan besar Anda juga merupakan kandidat yang tepat untuk LASIK Xtra, LASEK Xtra, dan PRK Xtra. Ada baiknya Anda berkonsultasi dahulu dengan dokter mata Anda untuk mengetahui kelebihan prosedur ini dan apakah Anda memang bisa memetik manfaatnya secara maksimal.
Lalu, apakah berarti kandidat yang tidak layak LASIK karena ketebalan korneanya tidak mencukupi, kemudian bisa mendapatkan perawatan dengan LASIK Xtra? Ternyata, tidak. Pasien dengan sisa lapisan stroma kornea yang tidak memadai tetap tidak bisa mendapatkan LASIK Xtra.
Melansir dari CRST Global, LASIK Xtra bisa direkomendasikan untuk beberapa jenis pasien. Di antaranya adalah:
- Kandidat LASIK berusia muda (kurang dari 24 tahun)
- Pasien dengan alergi pada mata yang parah
- Pasien yang keluarganya punya riwayat keratoconus
- Pasien yang mengalami rabun jauh dengan tingkatan tinggi
- Pasien yang memiliki kornea tipis tapi lolos dari pemeriksaan pra-LASIK
SILC Lasik Center juga menyediakan layanan LASIK Xtra yang memberi banyak benefit bagi pasien LASIK. Jika Anda sedang mempertimbangkan LASIK, diskusikan dengan dokter-dokter berpengalaman di SILC tentang opsi LASIK Xtra. Tindakan bedah laser mata di SILC sudah tak perlu diragukan lagi. Ratusan pasien sudah menjalaninya dan sangat puas dengan hasilnya. SILC Lasik Center punya mencatat rekam jejak yang baik dalam menangani berbagai kelainan refraksi dengan berbagai jenis operasi berbeda, tergantung pada kondisi pasien.
Recent Comments