Salah Kaprah Soal LASIK

Salah Kaprah Soal Lasik

Meski sudah diperkenalkan sejak lebih dari dua dekade lalu, masih banyak anggapan dan pemikiran yang tidak tepat soal LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis). Kebenaran data tulisan atau referensi yang mudah didapatkan di internet pun masih meragukan. Beberapa malah terkesan menakut-nakuti, sehingga orang yang awalnya ingin menjalani operasi LASIK untuk memperbaiki kelainan refraksi mata, jadi mundur teratur.

Salah kaprah inilah yang perlu diluruskan, sehingga calon pasien mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Dengan begitu, dia bisa mengambil keputusan yang tepat.

Apa saja salah kaprah yang beredar di tengah masyarakat? Ini beberapa di antaranya.

LASIK itu bahaya

Fakta:

LASIK adalah salah satu prosedur elektif yang paling aman dan paling banyak diteliti di seluruh dunia. Dalam sebuah penelitian besar yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, para peneliti menemukan bahwa kurang dari 1 persen pasien mengalami kesulitan penglihatan yang signifikan setelah LASIK, dan lebih dari 95 persen merasa puas akan penglihatan mereka setelah operasi.

Prosedur keamanan yang diterapkan dalam proses LASIK memastikan hasil yang baik. Dokter akan memastikan bahwa Anda adalah kandidat yang baik sebelum operasi, memetakan mata Anda dengan cermat, dan menggunakan laser yang canggih dan teruji selama prosedur berlangsung. Risiko Anda mengalami masalah jangka panjang sangat rendah.

Operasi LASIK telah dipraktikkan selama lebih dari 20 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, telah ada catatan keamanan yang panjang dan meyakinkan. Seperti halnya operasi lain, selalu ada risiko efek samping. Tapi, pada LASIK, efek sampingnya minimal dan bersifat sementara. Misalnya, Anda mungkin akan mengalami penglihatan kabur atau merasa ada sesuatu di mata Anda.

Laser juga tidak akan membakar mata Anda. Laser yang digunakan untuk LASIK tidak mengandalkan panas seperti laser bedah. Sebaliknya, laser ini menggunakan sinar cahaya dingin yang memecah molekul kolagen dengan lembut.

Berkedip saat operasi bikin operasi gagal

Fakta:

Tidak mungkin. Sebelum memulai operasi, dokter akan memakaikan alat untuk menahan kelopak mata, sehingga Anda tidak dapat berkedip selama operasi. Selain itu, klinik mata modern juga menggunakan laser dengan sistem pelacakan mata berkecepatan tinggi yang canggih. Sistem ini akan memantau dan menyesuaikan gerakan mata yang sangat kecil sekalipun. Jika terjadi gerakan yang lebih besar, laser akan berhenti bekerja.

Lensa kontak lebih aman daripada LASIK

Fakta:

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa lensa kontak sangat aman. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang sebenarnya jauh lebih berisiko daripada LASIK. Potensi infeksi sangat tinggi, jika Anda menggunakan lensa kontak setiap hari: Sementara itu, satu dari setiap 100 orang mengalami infeksi mata yang berpotensi serius karena kebiasaan membersihkan dan memakai lensa kontak yang tidak tepat.

Di sisi lain, LASIK memiliki risiko yang lebih rendah, hanya satu dari setiap 1.500 orang yang mengalami infeksi, setelah menjalani prosedur LASIK. Dan, jika hal itu terjadi, sebagian besar infeksi dapat ditangani dengan mudah.

Baca Juga : Benefit Jangka Panjang LASIK Yang Bisa Anda Petik

Salah Kaprah Soal Lasik Mata

Perlu perawatan yang merepotkan setelah LASIK

Fakta:

Anda hanya perlu merawat mata selama beberapa hari. Tapi, Anda dapat kembali melakukan sebagian besar aktivitas seperti biasa dalam waktu 24 jam setelah LASIK. Anda perlu menghindari aktivitas fisik yang berat dan olahraga kontak selama beberapa minggu, karena Anda tidak ingin mengambil risiko benturan pada mata Anda saat penyembuhan.

Perawatan khusus apa yang harus Anda lakukan sehingga akan kerepotan? Tidak ada. Karena, tidak ada jahitan atau perban. Anda hanya perlu menggunakan obat tetes mata selama lima hari. Anda juga harus menjaga agar air tidak masuk ke dalam mata dan tidak menggunakan krim mata atau riasan selama beberapa hari.

Semua klinik LASIK sama saja

Fakta:

Pengalaman dan keahlian teknis dokter bedah, dikombinasikan dengan kecanggihan teknologi diagnostik dan perawatan yang digunakan, akan berdampak langsung pada hasil akhir penglihatan Anda. Klinik yang dilengkapi mesin-mesin dengan teknologi tercanggih menawarkan keamanan dan kenyamanan yang tinggi bagi pasien, serta akan menghasilkan hasil koreksi penglihatan yang bagus.

Flap kornea tidak akan pernah sembuh

Fakta:

Selama prosedur LASIK, dokter akan membuat flap kecil di dalam kornea. Mereka melipat flap ini, sehingga jaringan yang lebih dalam pun terlihat. Flap kemudian diposisikan ulang seperti semula, sehingga menutupi seluruh area operasi. Flap akan sembuh total dalam waktu tiga bulan atau kurang.

Jaringan kornea sembuh dengan sangat cepat. Para peneliti mengatakan bahwa komplikasi flap yang dilaporkan berkisar antara 0,16 hingga 15 persen. Penggunaan laser yang tepat dapat membuat flap yang sangat kecil dan tipis, yang dapat sembuh dengan cepat. Seiring dengan kemajuan teknologi, komplikasi flap akan semakin jarang terjadi.

Baca Juga : 8 Mitos Dan Fakta Seputar LASIK

LASIK itu sangat mahal

Fakta:

Biaya LASIK pada umumnya bisa terjangkau. Berkat teknologi yang semakin canggih dan makin banyaknya orang yang menjalani operasi LASIK, biaya prosedur ini turun secara signifikan dari tahun ke tahun.

Jadi, jangan biarkan biaya prosedur menghalangi Anda untuk mendiskusikan opsi LASIK dengan dokter mata Anda. Ada banyak opsi pembiayaan yang dapat membantu Anda menanggung biaya prosedur, tanpa menguras rekening.

Komplikasi setelah LASIK itu wajar

Fakta:

Setiap prosedur LASIK memiliki potensi risiko yang perlu dipertimbangkan. Dalam hal LASIK, komplikasi bukanlah hal yang normal. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi setelah LASIK adalah infeksi atau kondisi yang dikenal sebagai ektasia kornea. Meskipun dapat menyebabkan penurunan penglihatan, komplikasi ini hanya terjadi pada kurang dari 1 dari 1000 kasus. Anda juga akan mengalami mata kering atau rasa tidak nyaman setelah LASIK. Tapi, sifatnya hanya sementara.

Saat pulih, Anda harus melindungi mata. Caranya, hindari trauma atau mengucek mata jika terjadi iritasi, dan rajin menggunakan obat tetes mata dan obat yang diresepkan setelah prosedur.

LASIK bukan operasi sungguhan

Fakta:

Karena merupakan prosedur operasi tanpa rawat inap, orang mungkin berpikir bahwa LASIK bukanlah operasi. Ini pemikiran yang salah. Ketika menjalani LASIK, kornea mata Anda akan dibentuk ulang secara permanen. Pembentukan ulang semacam ini bisa menyebabkan trauma pada mata yang perlu dipulihkan. Ini merupakan suatu tindakan bedah atau operasi.

Baca Juga : Lasik Mata Pilihan Dokter, Menyesal Ujungnya

LASIK menggunakan pisau dan melukai mata Anda

Fakta:

Dulu memang benar, tetapi LASIK masa kini tidak lagi menggunakan pisau untuk membentuk ulang kornea Anda. Sebagai gantinya, LASIK menggunakan dua laser. Yang pertama adalah laser femtosecond yang digunakan untuk membuat flap pada kornea. Flap ini kemudian dilipat kembali, sehingga memungkinkan dokter untuk mengakses lapisan tengah kornea.

Dokter bedah Anda kemudian mengangkat sedikit jaringan kornea dengan laser excimer. Pembentukan kembali jaringan kornea inilah yang mengoreksi kelainan refraksi yang Anda miliki.

Semua hasil LASIK sama

Fakta:

Pengalaman, pelatihan, dan tingkat keterampilan dokter bedah mata di sebuah klinik akan berbeda dibandingkan klinik lain. Setiap prosedur bedah memiliki risiko dan tak ada salahnya Anda mencari pendapat kedua. Carilah dokter yang memiliki pelatihan tingkat advanced dan pengalaman yang luas dalam operasi LASIK.

Beberapa klinik memiliki spesialis yang secara khusus melakukan LASIK. Cermati rencana perawatan pasca operasi mereka dan cek ulasan dari pasien lain.

LASIK tidak dapat mengatasi mata silinder

Fakta:

Mata silinder disebabkan oleh lengkungan tak beraturan pada kornea. Itu berarti, cahaya dari objek yang letaknya jauh ataupun dekat tidak bisa dibiaskan dengan sempurna, sehingga gambar tampak buram atau terdistorsi.

Pada tahun 1990-an, laser yang digunakan untuk bedah refraktif memang tidak dapat mengoreksi astigmatisma atau mata silinder. Tetapi, berkat kemajuan teknologi, selama beberapa dekade terakhir, laser yang digunakan dalam prosedur LASIK pada masa sekarang memungkinkan kelainan ini ditangani.

LASIK menghasilkan penglihatan sempurna seumur hidup

Fakta:

Anda mungkin akan mengalami perubahan penglihatan setelah LASIK. Ini terjadi karena perubahan alami pada penglihatan Anda akibat penuaan. Seiring bertambahnya usia, sebagian besar orang mengalami presbiopia. Kondisi ini adalah kesulitan membaca dan fokus pada benda-benda berjarak dekat, karena lensa di dalam mata yang menjadi kurang elastis. Lensa berada di belakang kornea, sehingga perubahan yang terjadi pada kornea tidak terkait dengan perubahan lensa.

LASIK tak bisa tangani presbiopia dan kelainan refraksi yang kompleks

Fakta:

Orang pesimistis, presbiopia itu kondisi yang tak akan bisa ditangani dengan LASIK, sehingga mau tak mau orang yang kesulitan membaca di usia 40 harus pakai kacamata. Teknologi LASIK terus dikembangkan sehingga akurasi dan benefitnya juga semakin banyak. Rabun dekat karena pertambahan usia sudah bisa ditangani dengan LASIK. Namun, ada beberapa syarat yang juga harus dipenuhi.

Selain itu, LASIK masa kini juga bisa menangani kelainan refraksi ganda, misalnya mata silinder dan rabun jauh.

LASIK tidak untuk orang di atas usia 40 tahun

Fakta:

Jika dokter menilai Anda terlalu tua untuk melakukan operasi LASIk, atau langsung menyebut bahwa Anda sudah pasti bukan kandidat LASIK yang tepat dan hanya bisa menjalani operasi implan lensa, Anda harus mencari pendapat kedua.

Asalkan memenuhi persyaratan LASIK yang umum, termasuk memiliki mata sehat dan badan yang sehat, tidak ada batas usia untuk menjalani LASIK. Banyak dokter bedah yang sudah melakukan operasi LASIK terhadap orang yang bahkan jauh lebih tua daripada 40 tahun. Hasil operasinya pun sukses, sehingga lansia bisa menjalani kegiatan sehari-hari dengan nyaman tanpa kacamata.

Tidak bisa olahraga setelah LASIK.

Fakta:

Kebanyakan orang sangat ingin kembali ke rutinitas olahraga normal mereka. Anda dapat mulai berolahraga satu hari setelah operasi LASIK, tergantung pada jenis olahraganya. Hindari dulu pusat kebugaran umum selama 5 hari, karena ada potensi bersentuhan dengan kuman.

Anda dapat melakukan yoga atau lari selama beberapa hari setelah LASIK. Namun, jika Anda melakukan olahraga kontak atau olahraga raket, seperti tenis, raket, dan squash, atau bola basket, gunakan pelindung mata.

SILC Lasik Center memiliki dokter-dokter bedah berpengalaman yang akan memberikan informasi dan edukasi komprehensif tentang LASIK, sehingga Anda mendapatkan informasi yang benar. Anda juga dapat mengajak dokter SILC untuk berdiskusi dan memberi opsi solusi terbaik bagi Anda.