ARTIKEL

Apa Saja Kegunaan Alat MS-39 OCT?

Saturday, September 30, 2023 | SILC Lasik Center
apa-saja-kegunaan-alat-ms-39-oct

  Sebelum menentukan jenis operasi yang akan dijalani, pasien terlebih dahulu akan diminta untuk melakukan sejumlah pemeriksaan. Tergantung pada kebutuhannya, pemeriksaan yang relevan harus dilakukan agar dokter bisa menentukan treatment atau cara penanganan yang tepat. Jika satu pemeriksaan menggunakan satu alat, tentu tidak efisien. Anda mungkin harus berpindah-pindah titik. Dengan teknologi yang semakin modern, yang memungkinkan inovasi terus dilakukan, lahirlah sebuah alat bernama MS-39 Optical Coherence Tomograph (OCT). Instrumen ini merupakan alat untuk berbagai pemeriksaan penting untuk menganalisis beragam kondisi mata. Pemeriksaan apa saja yang bisa terdeteksi melalui Schwind MS-39 OCT?  

Fungsi utama: diagnosis kornea

MS-39 OCT dari Schwind menunjukkan terobosan besar dalam hal diagnosis kornea. Karena menghasilkan analisis sangat mendetail, termasuk kelainan pada kornea, dokter bisa memutuskan perawatan terbaik. Dokter dapat membedakan antara kornea anterior, posterior, atau seluruh kornea. Peta dan simulasi akan membantu dalam proses analisis, serta saat berdiskusi dengan pasien. Kombinasi generasi terbaru dari OCT domain spektral dan topografi Placido menawarkan gambar dengan resolusi yang sangat tinggi dan dapat mengungkapkan struktur kornea hingga ke detail terakhir. Dengan alat ini, jaringan epitel dan stroma dapat diperiksa secara terpisah. Kelebihan ini sangat membantu sebelum melakukan operasi transepitel, saat skrining keratoconus, dan evaluasi lenticule pasca tindakan bedah. Resolusi tinggi juga memungkinkan analisis yang lebih tepat akan perluasan kedalaman kekeruhan kornea. Alat ini juga memberikan detail pencitraan sudut iridokornea, iris, dan lensa. Hal ini memungkinkan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang personal, sehingga membuat operasi laser menjadi lebih aman. Sistem diagnostik tanpa sentuh yang dimiliki oleh Schwind MS-39, Schwind Sirius+, dan Schwind Permis menawarkan berbagai metode pengukuran yang sangat luas untuk bedah refraktif dan terapi kornea. Dilengkapi dengan teknologi resolusi tinggi, sistem ini memberikan dukungan yang komprehensif untuk keputusan perawatan pasien, baik dengan data muka gelombang kornea dan okular, data pachymetric maupun epitel (berbasis OCT). Sistem tersebut memiliki fungsi detail yang sifatnya ergonomis, sehingga sangat user friendly. Data pasien dan laporan dari ketiga sistem diagnostik dapat disimpan dalam basis data bersama. Schwind MS-39 OCT merupakan alat diagnosis berkinerja tinggi yang mudah dihubungkan dengan perangkat lunak perencanaan operasi. Alat tersebut juga menghasilkan pemusatan yang lebih tepat dan hasil yang lebih baik untuk operasi dengan sistem laser Schwind Amaris dan Schwind Atos, seperti tindakan SmartSurface untuk mengoreksi kelainan refraksi dan Presbymax – Hybrid untuk mengoreksi presbiopia (rabun dekat akibat pertambahan usia).  

Berbagai pemeriksaan lain

MS-39 OCT tidak hanya berguna untuk pemeriksaan kornea. Alat ini bisa mendeteksi berbagai penyakit atau kelainan lain pada mata. Selain itu, instrumen yang cerdas tersebut juga bisa membantu dokter bedah merencanakan tindakan yang tepat untuk pasien.    

Skrining keratoconus

MS 39 yang praktis ini akan menyediakan data kornea yang penting dan dapat memberikan kontribusi pra-operasi untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang terkait dengan ektasia. Keratoconus merupakan sebuah gangguan mata bersifat progresif, yang mengakibatkan perubahan bentuk dan penipisan pada kornea, yaitu lapisan terluar pada bola mata. Kornea biasanya memiliki bentuk bulat atau sedikit cembung, tetapi pada orang dengan keratoconus, kornea menjadi lebih tipis dan melengkung secara tidak teratur, membentuk bentuk kerucut. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan penglihatan yang serius. Meskipun penyebab pasti keratoconus tidak sepenuhnya dipahami, faktor genetik, faktor lingkungan, dan gesekan mata yang berlebihan terkait dengan perkembangan kondisi ini. Keratoconus biasanya mulai muncul selama masa remaja dan bisa berlanjut selama beberapa dekade. Pada tahap awal, penglihatan yang buruk dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak, tetapi pada tahap yang lebih lanjut, pilihan perawatan termasuk prosedur bedah, seperti cross-linking kornea atau transplantasi kornea. Karena keratoconus adalah kondisi progresif, pengobatan dini dapat membantu mencegah perkembangan yang lebih lanjut dan mempertahankan penglihatan Anda.  

Cincin intrastromal

Dokter dapat merencanakan pemasangan cincin intrastromal secara tepat dengan bantuan peta pachymetry dan profil elevasi kornea. Intrastromal rings, juga dikenal sebagai corneal ring segments (CRS) atau intracorneal ring segments (ICRS), adalah cincin plastik atau bahan lain yang ditempatkan di dalam jaringan kornea mata. Cincin ini digunakan dalam prosedur medis yang disebut keratoconus ring atau inserts intrastromal untuk menangani keratoconus dan kondisi mata lain yang melibatkan perubahan bentuk kornea. Tujuan utama intrastromal ring adalah meratakan permukaan kornea dan mengurangi efek negatif dari perubahan bentuk kornea yang terjadi pada keratoconus. Pada keratoconus, kornea melengkung secara tidak teratur, membentuk bentuk kerucut, yang dapat menyebabkan penglihatan buruk dan peningkatan astigmatisma. Memasukkan cincin ke dalam kornea dapat membantu memperbaiki bentuk kornea dan mengurangi gejala keratoconus.  

Perhitungan IOL

Modul kalkulasi untuk lensa intraokular (IOL) berdasarkan teknologi pelacakan sinar, sangat sesuai untuk merencanakan penanganan untuk tindakan bedah refraktif untuk kelainan refraksi mata atau mata yang kelainan refraksinya tidak dioperasi. IOL merupakan sejenis lensa buatan yang ditanam ke dalam mata selama prosedur bedah mata tertentu, khususnya dalam operasi penggantian lensa untuk penanganan katarak. IOL digunakan untuk menggantikan lensa alami mata yang kabur atau terkena katarak. Katarak sendiri adalah kondisi ketika lensa alami mata menjadi buram atau kehilangan kejernihan, yang dapat mengganggu penglihatan. Selama operasi penggantian lensa katarak, lensa katarak yang mengabur diangkat dan diganti dengan IOL. Prosedur tersebut memungkinkan pasien untuk memiliki penglihatan yang jernih kembali setelah operasi.  

Skrining glaukoma

MS39 mempunyai berbagai parameter skrining yang berguna untuk membantu dokter spesialis glaukoma dalam mendiagnosis penyakit tersebut. Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang ditandai oleh kerusakan saraf optik, yang menghubungkan mata ke otak. Sering kali glaukoma disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam bola mata. Glaukoma menjadi salah satu penyebab utama kebutaan permanen di seluruh dunia, jika tidak ditangani dengan benar. Penyebab umum glaukoma adalah peningkatan tekanan intraokular, yaitu tekanan dalam bola mata. Peningkatan tekanan ini biasanya terjadi karena cairan mata (humor aqueous) tidak mengalir dengan benar di dalam mata atau produksi cairan mata berlebihan. Tekanan mata yang tinggi dapat merusak serat saraf optik dan menyebabkan hilangnya lapang penglihatan. Gejala glaukoma sering tidak terdeteksi pada tahap awal, dan penderita mungkin tidak menyadari masalah sampai kerusakan mata parah.  

Pupilografi

Fungsi terintegrasi ini menangkap diameter pupil secara dinamis atau statis, tergantung pada kondisi pencahayaan yang ditentukan. Data yang akurat tentang pusat dan diameter pupil sangat penting untuk merencanakan dan melakukan sebagian besar tindakan bedah refraktif. Dengan informasi yang diberikan oleh pupilografi, dokter dapat meningkatkan kesuksesan operasi dan mengurangi risiko komplikasi pasca operasi. Proses ini membantu menyesuaikan penanganan refraktif agar sesuai dengan karakteristik mata individu dan meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi. Dalam konteks operasi refraktif mata, seperti LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) atau prosedur serupa, pupilografi dapat digunakan untuk beberapa tujuan penting. Salah satunya adalah evaluasi kestabilan pupil Pupil yang stabil dan konsisten sangat penting dalam prosedur refraktif. Jika Anda memiliki pupil yang tidak stabil, ini dapat menyebabkan masalah seperti halo cahaya atau berkilauan setelah operasi LASIK. Pupilografi membantu dalam menilai apakah seseorang memiliki pupil yang stabil atau apakah terdapat variasi signifikan dalam ukuran dan respons pupil, saat beradaptasi dengan berbagai tingkat pencahayaan. Selama operasi LASIK, dokter mata mengukir kornea untuk mengubah bentuknya dan mengoreksi masalah penglihatan. Pupilografi membantu menentukan zona pengirisan, yaitu zona pengirisan kornea akan terjadi. Ini penting untuk memastikan bahwa zona pengirisan sesuai dengan ukuran dan respons pupil pasien untuk menghindari masalah, seperti gangguan penglihatan saat pencahayaan berubah. Hasil pupilografi dapat membantu dokter merencanakan operasi refraktif. Dokter mata dapat mengintegrasikan informasi ini dengan data refraktif pasien untuk memutuskan tentang jenis penanganan dan parameter yang paling sesuai.  

Analisis biometrik lensa

Ketebalan lensa kristal dan posisinya dalam mata dapat ditentukan dengan tepat untuk mendukung penyempurnaan perhitungan IOL. Analisis lensa kristalin mata bertujuan untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan fitur unik dari lensa tersebut. Dalam proses biometrik lensa terdapat proses pengambilan dan analisis berbagai karakteristik lensa mata, seperti bentuk, ukuran, dan struktur internalnya. Fitur unik lensa tersebut dapat berpotensi digunakan untuk tujuan keamanan atau identifikasi.  

Analisis mata kering

Teknologi Placido digunakan dalam pemeriksaan mata kering untuk mengukur dan menganalisis permukaan mata. Mata kering adalah kondisi ketika mata tidak dapat memproduksi atau menjaga film air mata yang cukup untuk menjaga mata tetap lembap dan nyaman. Permukaan mata yang tidak seimbang dapat menyebabkan berbagai rasa tidak nyaman, seperti mata terasa kering, terbakar, gatal, atau bahkan iritasi. Teknologi Placido juga digunakan untuk melihat dan memetakan kerusakan atau ketidakseimbangan pada permukaan mata, terutama pada kornea. Proses ini menggunakan cahaya khusus yang dipantulkan dari permukaan mata dan kemudian dianalisis menggunakan perangkat komputer. Teknologi Placido memungkinkan dokter mata untuk mengidentifikasi dan mengukur ketidakseimbangan atau ketidakrutinan pada permukaan mata, seperti bercak kering atau kerutan, yang dapat mengindikasikan mata kering. Dengan bantuan teknologi ini, dokter dapat menilai tingkat keparahan mata kering dan merencanakan perawatan yang sesuai. Sering kali mata kering menjadi kondisi yang berkelanjutan. Teknologi Placido dapat digunakan untuk memantau perubahan pada permukaan mata seiring waktu dan menilai efektivitas pengobatan yang sedang berlangsung. Berdasarkan hasil pemindaian dengan teknologi yang sama, dokter dapat merekomendasikan perawatan khusus, seperti tetes mata, salep, atau prosedur lain, yang sesuai untuk merawat mata kering pasien. Dengan teknologi Placido, diagnosis dan manajemen mata kering dapat menjadi lebih tepat dan efisien, memungkinkan perawatan yang lebih baik dan nyaman bagi Anda yang menderita kondisi ini.   SILC Lasik Center merupakan klinik mata terdepan yang selalu percaya pada teknologi. Keamanan dan kenyamanan pasien menjadi hal yang diutamakan dalam merawat pasien. Itulah kenapa SILC memiliki sejumlah mesin laser dengan teknologi paling mutakhir yang menampilkan performa terbaik. Semakin canggih suatu alat, semakin baik pula hasilnya. SILC juga memiliki Schwind MS-39 OCT yang sangat serba guna, untuk membantu para dokter merencanakan perawatan yang personal bagi pasien.