Mitos dan Fakta Soal Katarak
Sunday, October 29, 2023 | SILC Lasik Center
Sebagian besar orang tua kita mungkin mengalami katarak. Tapi, belum semua orang paham benar tentang banyak hal yang berkaitan dengan katarak. Katarak merupakan kondisi lensa mata yang menjadi keruh, biasanya menjadi kekuningan atau kecokelatan. Akibatnya, penglihatan jadi buram. Warna yang terlihat pun tampak kusam. Dan, tak semua orang memerlukan operasi katarak.
Apa saja yang sudah Anda ketahui tentang katarak? Apakah Anda pernah mendengar beberapa mitos ini?
Mitos: Katarak dapat ditangani dengan obat tetes mata
Fakta: Tindakan bedah merupakan satu-satunya penanganan yang terbukti efektif untuk mengatasi katarak. Katarak tidak dapat ditangani dengan obat-obatan. Hingga kini belum ada obat yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) untuk katarak, meskipun hal tersebut masih dalam tahap penelitian.
Mitos: Operasi katarak berbahaya
Fakta: Operasi katarak adalah operasi yang rumit. Namun, operasi ini merupakan salah satu operasi paling aman yang dipraktikkan saat ini. Di Amerika Serikat lebih dari 98% operasi katarak berhasil. Sementara itu, terdapat kurang dari 2% kasus yang mengalami komplikasi, seperti peradangan, perdarahan, infeksi, dan ablasio retina.
Operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan 95 persen. Nanun, untuk mencapai keberhasilan itu, selama beberapa hari setelah operasi, pastikan Anda tidak melakukan aktivitas berat atau membungkuk. Anda mungkin akan merasakan perbaikan penglihatan langsung setelah operasi, atau perbaikan bertahap selama beberapa minggu.
Mitos: Butuh waktu berbulan-bulan untuk pulih dari operasi katarak
Fakta: Pada banyak kasus, pasien dapat melihat dengan cukup baik dan dapat melakukan aktivitas normal beberapa hari setelah operasi katarak. Penglihatan Anda akan terus membaik selama beberapa minggu dan beberapa bulan berikutnya. Namun, jika Anda memiliki masalah mata lain, seperti glaukoma, waktu pemulihan Anda mungkin menjadi lebih lama.
Mitos: Vitamin E atau C dapat mencegah katarak
Fakta: Beberapa pusat penelitian sedang mempelajari hubungan antara vitamin-vitamin tersebut dan pencegahan katarak. Namun, belum ada bukti yang mengaitkan keduanya. Hanya saja, konsumsi buah dan sayuran yang mengandung Vitamin C, E, A, serta suplemen multivitamin dan mineral dapat menunda terjadinya katarak.
Mitos: Katarak tumbuh di mata
Fakta: Katarak tidak tumbuh pada lensa atau mata Anda. Katarak merupakan perubahan permanen pada lensa alami mata Anda.
Seiring bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata Anda mulai rusak dan menggumpal. Protein yang menggumpal, ditambah dengan pergantian sel yang lebih lambat pada lensa, membuat lensa menjadi keruh dan berwarna kuning. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap penglihatan Anda.
Saat menangani katarak, dokter mengangkat lensa lama yang sudah rusak dan menggantinya dengan lensa sintetis. Dokter akan memilihkan jenis lensa sintetis berdasarkan kebutuhan penglihatan Anda.
Setelah lensa Anda yang rusak diangkat, lensa alami tersebut tidak dapat tumbuh kembali. Beberapa orang kembali mengalami penglihatan yang keruh, karena membran yang menahan lensa sintetis yang baru dapat rusak seiring bertambahnya usia. Namun, prosedur laser selama 15 menit dapat mengatasi masalah tersebut dengan cepat, aman, dan mudah.
Mitos: Katarak dapat dicegah dengan diet, olahraga mata, dan yoga
Fakta: Tidak ada pencegahan atau pengobatan medis untuk katarak. Satu-satunya penanganan katarak yang sudah terbukti efektif adalah operasi katarak. Hanya saja, sejumlah kasus katarak yang terjadi di usia dini mungkin saja tidak berkembang menjadi lebih parah dan mungkin tidak memerlukan operasi, jika tidak menyebabkan masalah pada penglihatan.
Mitos: Anda tidak perlu kacamata setelah operasi katarak.
Fakta: Lensa intraokular monofokal sangat cocok untuk melihat jarak jauh, meskipun Anda tetap perlu menggunakan kacamata baca. Lensa intraokular multifokal yang ditanam setelah operasi katarak membuat Anda bebas dari kacamata jarak jauh atau jarak dekat atau mengurangi ketergantungan Anda pada kacamata.
Namun, lensa multifokal ini tidak cocok untuk semua orang. Sehingga, dokter akan bisa memutuskannya setelah memeriksa mata Anda.
Mitos: Katarak dapat terjadi lagi usai operasi
Fakta: Katarak tidak pernah terjadi kembali. Terkadang, setelah operasi, kapsul di belakang lensa intraokular menjadi keruh. Hal ini dapat diatasi secara permanen dengan prosedur laser.
Mitos: Waktu paling tepat untuk operasi katarak adalah saat pertama kali didiagnosis
Fakta: Pengangkatan katarak merupakan operasi elektif. Artinya, pasien dapat memilih kapan waktu yang tepat untuk menjalani prosedur ini. Kebanyakan orang memerlukan operasi, ketika katarak sudah sampai menyebabkan gangguan penglihatan yang cukup parah, sehingga kemudian mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, membaca, atau mengemudi.
Operasi katarak juga dapat dilakukan, jika katarak menghalangi pengobatan penyakit mata lain. Anda bersama dokter mata harus memutuskan kapan dan apakah operasi katarak memang diperlukan.
Mitos: Aspirin dapat mencegah katarak
Fakta: Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa aspirin dapat mencegah katarak. Bahkan, konsumsi aspirin dalam dosis besar bisa berbahaya. Kecuali jika dokter Anda meresepkan aspirin untuk mengobati suatu penyakit, sebaiknya hindari minum obat ini secara teratur.
Mitos: Operasi katarak mengharuskan Anda rawat inap
Fakta: Operasi katarak merupakan prosedur rawat jalan, sehingga Anda tidak perlu menginap di klinik. Dokter hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit melakukan tindakan bedah tersebut.
Pada penanganan katarak, lensa yang keruh diangkat oleh dokter dan kemudian diganti dengan implan lensa artifisial. Prosedur yang paling umum dipraktikkan, yaitu phacoemulsification, membutuhkan sayatan kecil pada kornea. Dokter bedah menggunakan gelombang suara (alat ultrasonik) untuk memecah lensa menjadi potongan-potongan kecil, lalu menyedot potongan tersebut melalui sayatan yang sama. Selanjutnya, dokter akan memasukkan lensa ke dalam kantung kapsul, yang merupakan lokasi asli lensa.
Mitos: Katarak dapat dilarutkan dengan obat tetes mata
Fakta: Katarak tidak dapat dilarutkan. Katarak bukanlah zat yang dapat dilarutkan dengan obat tetes mata jenis apa pun. Katarak merupakan perubahan pada struktur lensa yang terjadi seiring bertambahnya usia. Satu-satunya cara untuk mengatasi katarak adalah dengan mengangkat lensa yang rusak dan menggantinya dengan lensa sintetis.
Mitos: Anda dapat menyembuhkan katarak dengan perubahan gaya hidup
Fakta: Perubahan gaya hidup tidak dapat menyembuhkan katarak. Sekali lensa Anda tertutupi oleh protein tua dan sel-sel mati, Anda tidak dapat mengembalikannya lagi ke kondisi awal. Meski mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu memperlambat terjadinya katarak, kebiasaan sehat tersebut tidak dapat menyembuhkan lensa yang sudah rusak.
Mitos: Katarak hanya dapat terjadi pada orang tua
Fakta: Ada juga orang muda yang mengalami katarak. Meskipun katarak adalah kondisi yang umumnya terjadi karena penuaan, Anda dapat mengalaminya pada usia yang lebih muda. Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan katarak terjadi pada usia yang lebih muda daripada lansia.
Faktor risiko tersebut adalah obat-obatan tertentu yang digunakan dalam jangka panjang (seperti kortikosteroid), infeksi dan cedera mata, terpapar sinar ultraviolet secara intens, beberapa penyakit seperti diabetes dan gangguan metabolisme, kebiasaan merokok atau minum alkohol, juga riwayat katarak dalam keluarga.
Selain itu, sejumlah bayi dilahirkan dengan jenis katarak yang disebut katarak kongenital.
Mitos: Terlalu banyak membaca terlalu dekat menyebabkan katarak
Fakta: Katarak tidak disebabkan oleh kebiasaan. Ketika Anda mengalami katarak, Anda mungkin mengalami kesulitan membaca atau melakukan pekerjaan dalam jarak dekat, seperti menjahit atau membuat kerajinan tangan. Namun, banyak membaca dengan jarak terlalu dekat tidak menyebabkan lensa Anda rusak.
Mitos: Semua katarak harus diangkat
Fakta: Anda mungkin tidak perlu dioperasi, jika Anda masih dapat melihat dengan baik. Jika dokter menemukan katarak selama pemeriksaan mata, Anda tidak perlu langsung menjalani operasi. Katarak berkembang dalam jangka waktu bertahun-tahun. Selama Anda masih dapat melihat dengan baik, Anda dapat menunda operasi atau mungkin malah tidak memerlukannya.
Mitos: Operasi katarak sebaiknya ditunda hingga katarak sudah keras
Fakta: Waktu terbaik untuk melakukan operasi adalah ketika Anda mulai mengalami masalah penglihatan di tahap awal. Tidak ada gunanya menunda operasi terlalu lama, karena sistem ultrasonik bekerja lebih cepat dan lebih aman untuk katarak yang lebih lunak daripada katarak yang sudah keras.
Mitos: Katarak dapat dioperasi tanpa sayatan
Fakta: Tidak ada pembedahan yang dapat dilakukan tanpa sayatan. Katarak adalah kekeruhan atau pengaburan lensa alami. Cara menghilangkan katarak salah satunya dengan cara fragmentasi katarak dan potongan-potongan kecil itu disedot melalui sayatan kecil (kurang lebih 2,2 mm).
Ada juga operasi katarak dengan teknik femto laser. Teknik ini tetap memerlukan sayatan. Setelah membuat sayatan, dokter membuka kapsul anterior dan fragmen nukleus parsial secara melingkar. Dokter kemudian menyisipkan lensa intraokular yang dapat dilipat.
Mitos: Operasi katarak sangat menyakitkan
Fakta: Biasanya, operasi diawali dengan pemberian obat tetes mata anestesi lokal kepada pasien, sehingga dokter tidak perlu menggunakan suntikan dan perban. Pasien diperbolehkan untuk melakukan aktivitas rutin keesokan harinya dan dapat kembali bekerja dalam beberapa hari.
Seiring bertambahnya usia, lensa yang biasanya jernih yang memfokuskan cahaya di belakang iris dan pupil mata menjadi kuning dan keruh oleh sel-sel mati dan protein. Katarak yang terjadi merupakan bagian normal dari penuaan, karena tubuh Anda mengganti sel-sel yang sudah tua dan sekarat dengan lebih lambat.
Mitos: Katarak terjadi tanpa gejala
Fakta: Beberapa gejala katarak sama dengan gejala pada gangguan penglihatan lain. Ada sejumlah gejala yang perlu Anda waspadai dan jika terjadi, Anda perlu menghubungi dokter.
Gejala tersebut antara lain penglihatan kabur atau berkabut, penglihatan ganda, ada lingkaran cahaya di sekitar objek, perubahan dalam penglihatan warna, masalah dengan silau dan cahaya terang, kesulitan melihat di malam hari, membutuhkan lebih banyak cahaya untuk membaca atau melakukan pekerjaan lain, serta sering mengganti resep kacamata atau lensa kontak.
Karena adanya permintaan yang tinggi dari pasien, SILC Lasik Center, yang secara khusus fokus pada penyediaan layanan LASIK, juga telah memperluas jangkauannya untuk menyediakan operasi katarak. Metode yang diterapkan adalah phacoemulsification, sebuah jenis operasi katarak yang telah terbukti memberikan hasil operasi yang sangat baik dan memungkinkan pemulihan yang cepat, serupa dengan prosedur LASIK. SILC menggunakan perangkat berteknologi mutakhir yang dikenal dengan nama SOPHI (Swiss Ophthalmology Innovation) untuk menjaga tingkat kenyamanan dan keamanan pasien.