Wetlab FemtoLasik di SILC Lasik Center Dengan SKP IDI
Wednesday, October 4, 2023 | SILC Lasik CenterWetlab FemtoLasik di SILC Lasik Center Dengan SKP IDI
SILC Lasik Center berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penglihatan masyarakat Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan kedalam bentuk pelayanan, teknologi koreksi kelainan refraksi terkini, bakti sosial operasi katarak hingga WetLab Femtolasik yang ditujukan untuk para Dokter Spesialis Mata. Wetlab Femtolasik yang diselenggarakan oleh klinik yang didirikan oleh Dr. Sophia Pujiastuti, SpM (K), MM ini menggunakan mesin Schwind Amaris 1050 RS. Mesin yangb diproduksi oleh Schwind Laser dari Jerman ini merupakan salah satu aspek yang penting dalam mempersiapkan dokter spesialis mata dalam melakukan tindakan bedah mata LASIK dengan peralatan yang spesifik. Peserta Course and Wetlab September lalu ini diikuti oleh :No | Nama | Tempat Praktik |
1 | dr. Andi Sengngeng Relle, SpM, M. Kes | Makassar |
2 | dr. Franciscus Paparang, SpM | Manado |
3 | Dr. Lenora Sandra, SpM | Depok |
4 | dr. Nuriadara Samira, SpM | Jakarta |
5 | dr.Yoseph MPA Siahaan, SpM | Tangerang |
1. Pemahaman Mesin Schwind Amaris 1050 RS
Pelatihan wetlab harus mencakup pemahaman mendalam tentang cara mesin Schwind Amaris 1050 RS berfungsi, penggunaan instrumen, serta pemeliharaan dan penanganan yang benar. Ini termasuk pemahaman tentang sistem tracking mata (eye tracking), sistem ablasinya, dan teknologi berbasis laser yang digunakan dalam prosedur LASIK.2. Penggunaan Instrumen Bedah
Dokter yang menjalani pelatihan wetlab harus diberikan praktik dalam penggunaan instrumen bedah yang diperlukan untuk prosedur LASIK. Ini mungkin termasuk mikrokeratom, femtosecond laser, dan instrumen lain yang digunakan dalam persiapan kornea untuk tindakan LASIK.3. Simulasi Kasus
- Peserta pelatihan harus mendapatkan kesempatan untuk melakukan simulasi prosedur LASIK pada mata tiruan atau model mata kering. Ini membantu mereka memahami langkah-langkah prosedur dan meningkatkan keterampilan teknis mereka sebelum melakukan tindakan pada pasien asli.
- Penting juga untuk memahami aspek manajemen risiko dan potensi komplikasi yang mungkin terjadi selama prosedur LASIK, serta bagaimana menghadapinya.