ARTIKEL

Perbaiki Penglihatan Agar Lolos Tes Mata TNI AU

Saturday, March 8, 2025 | SILC Lasik Center
perbaiki-penglihatan-agar-lolos-tes-mata-tni-au

Perbaiki Penglihatan Agar Lolos Tes Mata TNI AU

Kacamata dan lensa kontak merupakan cara koreksi yang umum digunakan oleh masyarakat umum, namun keduanya tidak optimal untuk kebutuhan calon personel militer, termasuk prajurit TNI AU. Itulah kenapa calon taruna militer memerlukan pembedahan refraktif, misalnya LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis). Tidak aneh, jika kita melihat begitu banyak orang yang menjalani LASIK di kalangan militer, termasuk mereka yang mendaftar sebagai taruna TNI AU. Ini adalah operasi refraktif yang paling umum dilakukan saat ini.

Jika Anda perlu meningkatkan ketajaman penglihatan Anda untuk pekerjaan di bidang militer, yang tidak mengizinkan penggunaan kacamata saat bertugas, LASIK mungkin merupakan pilihan terbaik bagi Anda.

Memperbaiki penglihatan akibat kelainan refraksi

Kelainan refraksi terjadi ketika cahaya tidak dapat difokuskan dengan tepat pada retina, sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Jenis kelainan refraksi yang umum meliputi rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisma. Ada sejumlah cara yang biasa digunakan untuk memperbaiki gangguan penglihatan ini, antara lain:

1. Kacamata

Ini adalah solusi paling praktis dan non invasif. Kacamata menggunakan lensa korektif yang membantu membelokkan cahaya agar jatuh tepat di retina. Lensa minus (-) untuk miopia, plus (+) untuk hipermetropia, dan silindris untuk astigmatisma.

Keuntungan dari kacamata adalah mudah digunakan, tidak memerlukan prosedur medis, biaya relatif murah dibanding metode lain, aman, dan tidak menimbulkan efek samping.

Kekurangan dari kacamata adalah bisa menghambat aktivitas fisik tertentu, seperti olahraga berat atau tugas militer, penggunaan jangka panjang bisa membuat mata bergantung pada kacamata, dan bisa berkabut atau pecah dalam kondisi tertentu.

2. Lensa kontak

Ini solusi yang lebih fleksibel daripada kacamata. Lensa kontak bekerja seperti kacamata tetapi ditempatkan langsung pada permukaan mata. Ada lensa kontak lunak untuk pemakaian harian dan rigid gas permeable (RGP) untuk astigmatisma yang lebih parah.

Keuntungan dari lensa kontak adalah memberikan penglihatan yang lebih alami tanpa bingkai yang menghalangi, lebih nyaman untuk aktivitas fisik dan olahraga, tersedia dalam berbagai jenis.

Kekurangan dari lensa kontak adalah membutuhkan perawatan ketat untuk mencegah infeksi mata, tidak cocok untuk semua orang, terutama yang sering mengalami mata kering, dan bisa menyebabkan iritasi jika dipakai terlalu lama.


3. Terapi Ortho-K (Orthokeratology)

Ini adalah solusi koreksi tanpa operasi. Anda perlu menggunakan lensa kontak khusus yang dipakai saat tidur untuk membentuk ulang kornea secara sementara. Setelah pemakaian rutin, mata bisa melihat lebih jelas tanpa kacamata atau lensa kontak di siang hari.

Keuntungan dari Ortho-K adalah tidak perlu memakai kacamata atau lensa kontak di siang hari, cocok untuk anak-anak atau remaja dengan miopia progresif, dan bisa membantu memperlambat perkembangan rabun jauh.

Kekurangan dari Ortho-K adalah efek hanya sementara, harus dipakai rutin setiap malam, lebih mahal dibanding lensa kontak biasa, dan tidak semua jenis kelainan refraksi bisa dikoreksi dengan Ortho-K.

4. Operasi refraktif

Ini adalah solusi permanen tanpa kacamata atau lensa kontak. Prosedur operasi dilakukan untuk membentuk ulang kornea, sehingga cahaya bisa fokus dengan benar pada retina. Metode yang paling popular antara lain LASIK (menggunakan laser untuk membentuk ulang kornea) dan PRK (Photorefractive Keratectomy) yang menghilangkan lapisan luar kornea tanpa membuat flap.

Keuntungan dari operasi refraktif adalah solusi permanen, menghilangkan kebutuhan kacamata atau lensa kontak, waktu pemulihan cepat, cocok bagi mereka yang ingin berkarier di militer, penerbangan, atau profesi lain yang membutuhkan visus sempurna.

Kekurangan dari operasi refraktif adalah biaya lebih mahal dibanding metode lain, ada risiko efek samping seperti mata kering, glare, atau gangguan penglihatan di malam hari, Selain itu, tidak semua orang bisa menjalani operasi, karena harus memenuhi syarat ketebalan kornea, stabilitas minus, dan sebagainya.


Bahaya kacamata di TNI AU

Kacamata merupakan metode koreksi refraktif yang paling sering digunakan oleh banyak orang. Namun, di dunia militer, kacamata memiliki risiko yang signifikan. Kacamata bisa terlepas, baik secara tidak sengaja atau disengaja oleh musuh. Kacamata ini juga bisa pecah. Kacamata bisa berkabut dalam kondisi tertentu, sehingga mengaburkan penglihatan. Kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan ketidakpastian misi dapat membuat pemakaian kacamata menjadi tidak nyaman dan berbahaya.

Fakta ini mungkin membuat orang jadi bertanya-tanya, apakah lensa kontak diperbolehkan di bidang militer? Meskipun lensa kontak mungkin diperbolehkan, lensa kontak juga memiliki sejumlah masalah.Lensa kontak harus dijaga kebersihannya untuk meminimalkan risiko infeksi yang muncul akibat pemakaiannya.Ketika seseorang bertugas di luar negeri, kondisinya bisa sangat bervariasi dan dapat menimbulkan masalah dengan kebersihan lensa.Kondisi tempur dapat mencakup kekeringan, debu, air kotor, dan banyak lagi.Lensa juga dapat robek atau rontok pada saat-saat genting.

Pada sebagian besar pekerjaan sipil, Anda bisa kehilangan kacamata atau kacamata tiba-tiba pecah tanpa harus membahayakan diri sendiri atau rekan kerja. Namun, hal berbeda terjadi di dunia militer, karena taruhan hidup dan mati bisa sangat tinggi.

Bayangkan kacamata Anda terlepas saat Anda berada dalam baku tembak atau terjun payung. Penglihatan yang sangat baik dalam banyak skenario ini sangat diperlukan. Tanpa itu, Anda membahayakan nyawa Anda dan rekan-rekan Anda. Tapi, lensa kontak juga bukan pilihan yang baik untuk pertempuran. Memakai lensa kontak membuat Anda berisiko terkena infeksi mata.

Meskipun lensa kontak dan kacamata dapat memperbaiki kelainan refraksi, memakainya saat bertugas dianggap terlalu berbahaya. Selain risiko tinggi rusak atau hilang di lingkungan yang keras, ketergantungan pada kacamata dapat merugikan Anda dalam sejumlah skenario lain di militer.

Cuaca berkabut dapat mengganggu penglihatan Anda saat menggunakan kacamata. Jika musuh menangkap Anda, mereka dapat melepaskan kacamata Anda, mengurangi kemampuan Anda untuk berfungsi atau melarikan diri. Penggunaan kacamata malam yang efektif sulit dilakukan saat mengenakan kacamata resep.


Kenapa personel TNI AU perlu LASIK?

Jika Anda menderita rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder memerlukan koreksi penglihatan untuk bisa bertugas di militer. Memilih LASIK daripada kacamata memiliki banyak manfaat. Keuntungan tersebut antara lain:

1. Mengurangi ketergantungan pada kacamata

Setelah LASIK berhasil, Anda dapat melihat dengan baik dan menjalankan tugas tanpa kacamata dengan resep. Sebagian besar prajurit TNI AU yang menjalani prosedur ini meningkatkan penglihatan mereka menjadi 20/20.

2. Peluang bertahan hidup yang lebih besar

Penculik Anda tidak dapat melepas kacamata yang tidak Anda kenakan yang kerap dijadikan strategi untuk mengganggu penglihatan Anda.

3. Lebih banyak pilihan karier militer

Ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak untuk mendapatkan penglihatan yang sempurna atau hampir sempurna dapat membuat Anda tidak memenuhi syarat untuk peran tertentu di bidang militer. Jika Anda memiliki kelainan refraksi, LASIK memberikan Anda kesempatan untuk memiliki karier cemerlang di bidang penerbangan, pasukan khusus, atau infanteri.

4. Keamanan operasional yang lebih tinggi

LASIK membantu meningkatkan keamanan dan efektivitas Anda dalam penugasan aktif, baik di darat maupun di bawah air.

5. Ketenangan pikiran dan kenyamanan

LASIK menghilangkan kekhawatiran akan kerusakan, kehilangan, penggantian, atau pembaruan kacamata resep Anda.

6. Perawatan tanpa rasa sakit

LASIK merupakan prosedur tanpa rasa sakit selama 30 menit dengan waktu pemulihan yang relatif cepat.

7. Mengurangi risiko infeksi

Memakai lensa kontak membuat berbagai bagian mata rentan terhadap infeksi. LASIK mampu menghilangkan masalah ini.

Periksa mata sebelum tes

Pemeriksaan mata sebelum mengikuti seleksi TNI AU sangat penting, terutama bagi calon taruna yang ingin memastikan bahwa kondisi penglihatan mereka memenuhi persyaratan. Tes kesehatan mata merupakan bagian krusial dalam seleksi kesehatan, yang bisa langsung menggugurkan peserta jika tidak memenuhi standar yang ditentukan.

Kenapa pemeriksaan mata sebelum tes itu penting? Ini alasannya:

1. Menghindari kegagalan akibat masalah mata yang tidak disadari

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kelainan refraksi ringan seperti miopia (rabun jauh), astigmatisma (silinder), atau hipermetropia (rabun dekat). Pemeriksaan awal bisa membantu mendeteksi masalah ini lebih awal dan mencari solusinya sebelum seleksi.

2. Memberi waktu untuk koreksi penglihatan

Jika ditemukan masalah seperti mata minus atau silinder, Anda masih bisa mempertimbangkan operasi LASIK atau metode lain untuk memperbaiki penglihatan sebelum seleksi. Karena prosedur seperti LASIK membutuhkan waktu pemulihan 6 bulan hingga 1 tahun, deteksi dini bisa memberi cukup waktu untuk persiapan.

3. Memastikan penglihatan sesuai dengan persyaratan TNI AU

Setiap posisi di TNI AU memiliki standar penglihatan yang berbeda. Misalnya, calon pilot atau navigator harus memiliki penglihatan normal tanpa alat bantu, teknisi, administrasi, atau posisi lain bisa ada toleransi untuk kelainan refraksi ringan. Dengan pemeriksaan lebih awal, calon taruna bisa mengetahui apakah mereka memenuhi syarat atau perlu tindakan lebih lanjut.

4. Menghindari gugur di tahap awal seleksi

Seleksi TNI AU sangat ketat, dan banyak peserta gugur hanya karena tidak lolos tes kesehatan mata. Jika Anda sudah mengetahui kondisi penglihatan sebelumnya, Anda bisa menghindari kegagalan mendadak saat tes.

5. Menjaga kesehatan mata secara keseluruhan


Selain kelainan refraksi, pemeriksaan mata juga bisa mendeteksi masalah lain seperti katarak dini, degenerasi makula, atau gangguan retina yang mungkin tidak disadari. Dengan pemeriksaan rutin, Anda bisa menjaga kesehatan mata lebih baik.

Untuk melakukan pemeriksaan mata sebelum tahap tes kesehatan, pergilah ke dokter mata atau optometri untuk pemeriksaan visus lengkap dan lakukan tes ketajaman penglihatan (Visus 6/6) tanpa alat bantu (kacamata atau lensa kontak). Periksa juga kelainan refraksi (miopia, hipermetropia, atau astigmatisma) untuk mengetahui apakah masih dalam batas toleransi. Cek juga kesehatan kornea, retina, dan tekanan mata untuk memastikan tidak ada masalah lain.

Jika berencana daftar TNI AU, lakukan pemeriksaan mata minimal 6 bulan – 1 tahun sebelum seleksi, terutama jika ingin melakukan koreksi penglihatan seperti LASIK.