TransPRK, Solusi Tepat Bagi Atlet
Tuesday, April 9, 2024 | SILC Lasik CenterDengan banyaknya orang yang membutuhkan kacamata dan lensa kontak untuk dapat melihat dengan baik, tidak mengherankan, jika bedah refraktif laser menjadi prosedur yang populer. Namun, dengan semakin berkembangkan teknologi, cukup banyak jenis prosedur koreksi penglihatan dengan laser yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah TransPRK (Transepithelial Photorefractive Keratectomy).
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan TransPRK? Apa bedanya dengan jenis operasi laser lain? Kenapa ia disebut-sebut sebagai opsi yang tepat untuk atlet?
Beda TransPRK dan bedah lain
TransPRK merupakan prosedur bedah laser tanpa pembuatan flap yang berbasis permukaan. Pada TransPRK, lapisan pertama kornea (epitel) diangkat dengan laser. Laser yang sama kemudian memusatkan sinar ultraviolet yang sejuk dan mengirimkan pulsa laser berenergi tinggi untuk membentuk kembali stroma kornea.
Dilihat dari teknik prosedurnya, TransPRK berbeda dari jenis bedah lain, termasuk PRK (Photorefractive Keratectomy). Perbedaan utama di antara keduanya adalah metode pengangkatan epitel kornea. TransPRK menggunakan laser, sedangkan PRK menggunakan alkohol untuk mengangkat epitel. Namun, penelitian menunjukkan bahwa keamanan, pemulihan pasca operasi, dan hasil visual tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan untuk kedua prosedur ini.
Ada pula perbedaan antara TransPRK dan LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis), yaitu LASIK merupakan operasi yang melibatkan pembuatan flap dengan laser. Flap dilipat ke belakang, dan laser kedua digunakan untuk membentuk kembali stroma kornea. Setelah itu, flap dikembalikan ke posisi semula. Sebagian besar pasien dapat pulih dengan sekitar 80% penglihatan pada hari berikutnya.
Di sisi lain, TransPRK adalah prosedur tanpa flap yang cocok untuk mereka yang melakukan olahraga kontak, seperti seni bela diri. Prosedur ini juga direkomendasikan bagi mereka yang memiliki masalah mata kering. LASIK cenderung menghasilkan efek samping mata kering yang lebih tinggi karena melibatkan sayatan yang lebih besar dibandingkan dengan TransPRK.
Sementara itu, TransPRK juga berbeda dari SmartSight. Pada prosedur SmartSight laser membuat sepotong jaringan kornea (lentikula) tepat di bawah permukaan kornea, kemudian membuat sayatan kecil pada kornea. Dokter bedah mata akan mengangkat lentikula melalui sayatan tersebut. Sayatan ini akan sembuh dalam waktu 24 jam dan sebagian besar pasien dapat kembali bekerja 3 hari setelah operasi.
SmartSight bertujuan untuk menggabungkan manfaat dari TransPRK dan LASIK, yaitu tanpa flap dan pemulihan yang cepat. Prosedur ini sangat ideal bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif, memiliki mata kering, atau yang ingin mendapatkan pemulihan penglihatan cepat tanpa rasa tidak nyaman yang minimal.
Cara kerja TransPRK
TransPRK merupakan bedah koreksi mata dengan laser tanpa sentuhan untuk mengatasi kelainan refraksi mata, yaitu seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisma).
Hingga saat ini, TransPRK bersifat tanpa sentuhan dan hanya membutuhkan satu langkah tindakan dengan laser Schwind Amaris. Laser diaplikasikan pada epitel kornea di permukaan dan terus-menerus digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi. Sementara itu, operasi laser lain membutuhkan dua langkah dengan laser.
TransPRK memerlukan satu langkah untuk mengangkat epitel kornea dan kemudian melakukan koreksi refraktif. Laser Schwind Amaris bertugas mengangkat epitel dan menangani kelainan refraksi tanpa penyedotan, flap, atau pisau. Prosedur tanpa sentuhan ini bersifat non-invasif, aman, dan lembut bagi mata. Hasil dari teknik ini adalah penglihatan yang lebih berkualitas dan penyembuhan yang lebih cepat. Kornea yang dihasilkan lebih rata, lebih tipis, dan kelainan refraksi dapat diobati.
TransPRK merupakan versi terbaru dari Epi LASIK. Pada prosedur Epi LASIK, pisau halus digunakan untuk mengangkat sel epitel kornea. Berkat kemajuan teknologi, operasi TransPRK menawarkan prosedur tanpa sentuhan. Dengan menggunakan laser excimer, sel epitel permukaan akan dihilangkan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan proses pembentukan kembali kornea untuk koreksi refraktif. TransPRK dinilai aman, akurat, dan memberikan hasil yang dapat diprediksi secara konsisten.
Setelah operasi, obat tetes mata akan diresepkan untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi. Lensa kontak dengan permeabilitas oksigen yang tinggi dipasang pada mata. Lensa kontak yang berfungsi sebagai perban ini memberikan perlindungan pada kornea, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi rasa tidak nyaman selama proses pemulihan.
Lensa kontak tersebut umumnya dilepas 3 hari setelah operasi. Selama masa pemulihan ini, epitel mata akan sembuh dalam waktu 3 hingga 5 hari. Setelah epitel sembuh, lensa kontak akan dilepas untuk mencegah lendir dan bakteri melekat.
TransPRK mampu memberikan koreksi penglihatan jangka panjang untuk berbagai macam kelainan refraksi. Pasien tidak lagi harus bergantung pada kacamata atau lensa kontak untuk mendapatkan penglihatan yang jelas. Prosedur ini cocok bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun dan memiliki refraksi mata yang stabil.
Sejumlah benefit TransPRK
Dengan penggunaan teknologi yang canggih, TransPRK menawarkan sejumlah benefit yang layak dipertimbangkan. Yang pertama adalah prosedur tersebut mampu mengoreksi penglihatan tanpa perlu memotong flap pada kornea dan tanpa pisau
Tindakan TransPRK dilakukan langsung pada permukaan atas kornea. Karena itu, tidak ada komplikasi yang berhubungan dengan luka atau flap dibandingkan dengan LASIK. TransPRK telah diperkenalkan sebagai bentuk ablasi permukaan laser yang bersifat non-invasif. Prosedur ini tidak menggunakan permukaan pisau, sehingga merupakan prosedur yang aman dan cocok untuk hampir semua orang.
Selain itu, TransPRK memberi kesempatan kedua bagi pasien dengan kornea tipis atau pasien yang mengalami komplikasi dari operasi refraktif lain. Jika Anda memiliki kornea tipis, Anda mungkin tidak bisa menjadi kandidat yang baik menjalani prosedur LASIK. TransPRK dapat menjadi kesempatan bagi Anda untuk mendapatkan kembali kejernihan penglihatan tanpa bantuan kacamata.
Bekas luka akibat komplikasi LASIK dan Epi-LASIK dapat diatasi dengan TransPRK. Karena itu, TransPRK sangat ideal dan direkomendasikan untuk banyak kasus perbaikan.
Jangan lupa, TransPRK dilakukan hanya dalam satu langkah prosedur, sehingga prosedurnya cepat. Epitel dihilangkan dan koreksi refraktif dilakukan dalam satu langkah laser. Semakin singkat waktu treatment, risiko dehidrasi kornea dapat diminimalkan, sehingga risiko mata kering pasca operasi menjadi lebih rendah. Karena area luka yang kecil, proses penyembuhan juga lebih cepat dibandingkan metode lama.
Ditambah lagi, karena profil lasernya yang hemat jaringan, TransPRK cocok untuk hampir semua kandidat bedah refraktif laser yang ingin melihat dengan jelas. Sangat ideal untuk orang yang aktif dan atletis, termasuk atlet, serta untuk profesi yang membutuhkan penglihatan yang tajam.
Pilih prosedur mana?
Pasien bedah mata refraktif tidak lagi dibatasi pada satu pilihan prosedur bedah untuk memperbaiki miopia, hipermetropia, atau astigmatisma. Entah Anda mengalami rabun jauh, rabun dekat, atau menderita penglihatan kabur, dokter spesialis mata akan membantu Anda memahami diagnosis Anda secara spesifik, sebelum menjajaki perawatan yang mungkin dilakukan secara lebih mendetail.
Selama pemeriksaan mata, dokter mata Anda akan memeriksa riwayat kesehatan mata dan kesehatan Anda secara umum, bentuk dan ketebalan kornea, tingkatan resep yang Anda miliki, hobi Anda, dan sejumlah hal lain. Bersama Anda, dokter akan menentukan jenis tindakan bedah yang sesuai untuk Anda demi memastikan keamanan dan stabilitas jangka panjang.
Selama bertahun-tahun prosedur LASIK menjadi populer, karena merupakan bedah laser yang inovatif. Namun, TransPRK muncul sebagai alternatif yang sangat mutakhir. Anda perlu meluangkan waktu sejenak untuk mempelajari lebih lanjut tentang prosedur yang sangat bermanfaat ini sebagai bahan diskusi dengan dokter.
Apalagi, prosedur Trans PRK memiliki banyak manfaat yang bisa dipertimbangkan. Prosedur TransPRK juga lebih sederhana daripada LASIK, serta menggunakan teknologi laser yang sangat canggih.
Lalu, apakah itu berarti Trans PRK lebih unggul daripada LASIK? Kedua bedah laser ini sangat erat kaitannya, meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya merupakan pilihan operasi yang sangat baik. Baik Trans PRK maupun LASIK memberikan hasil operasi yang sebanding secara konsisten.
Hanya saja, prosedurnya yang berbeda. Berbeda dari LASIK, Trans PRK memungkinkan dokter spesialis mata untuk mengakses kornea secara keseluruhan, tidak hanya bekerja di zona yang ditentukan oleh flap yang telah dibuat sebelumnya.
Alasan TransPRK cocok untuk atlet
Pasien dengan kornea tipis, atau mereka yang pernah menjalani LASIK sebelumnya, akan mendapatkan manfaat terbesar dari Trans PRK. Begitu juga para atlet dari berbagai cabang olahraga. Ada sejumlah alasan kenapa TransPRK dinilai tepat bagi para atlet yang berkacamata dan membutuhkan koreksi refraktif. Beberapa di antaranya adalah:
1. Waktu pemulihan yang cepat
TransPRK menawarkan durasi penyembuhan yang cepat dibandingkan dengan beberapa prosedur bedah refraktif lain. Kebanyakan pasien dapat kembali ke aktivitas sehari-hari mereka dalam beberapa hari setelah prosedur. Hal ini memungkinkan atlet untuk kembali berlatih dan dapat segera bertanding di kompetisi penting segera setelah operasi.
2. Tidak ada risiko cedera pada mata
Setelah menjalani TransPRK, tidak ada risiko cedera yang terkait dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak selama aktivitas olahraga. Atlet tidak perlu khawatir tentang kacamata yang pecah atau lensa kontak yang terlepas selama latihan atau pertandingan.
3. Kemampuan visual yang lebih baik
Banyak pasien melaporkan penglihatan yang lebih baik tanpa perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak. Ini dapat meningkatkan kinerja atlet dalam olahraga dengan meningkatkan ketajaman visual dan persepsi kedalaman.
4. Kenyamanan
Atlet sering kali menghadapi kendala dan rasa tidak nyaman saat menggunakan kacamata atau lensa kontak saat berolahraga. Dengan TransPRK, mereka dapat menikmati kebebasan dan kenyamanan tanpa perlu bergantung pada alat bantu penglihatan selama latihan atau pertandingan.
5. Konsistensi penglihatan
TransPRK memberikan hasil yang konsisten dalam memperbaiki penglihatan, yang dapat memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada atlet saat berkompetisi. Mereka tidak perlu khawatir tentang fluktuasi penglihatan yang mungkin disebabkan oleh kacamata atau lensa kontak.
Apa pun cabang olahraga yang Anda geluti, sebagai atlet profesional Anda pasti memerlukan penglihatan yang tajam agar bisa memberikan performa terbaik saat pertandingan. Karena itu, jika selama ini penglihatan Anda bermasalah akibat kelainan refraksi, segera datang ke SILC Lasik Center dan dapatkan solusi terbaik yang selama ini Anda nantikan.