Apa Saja Faktor Risiko Presbiopia?
Monday, October 2, 2023 | SILC Lasik Center
Apa Saja Faktor Risiko Presbiopia?
Belanja di supermarket bisa menjadi hal yang sedikit merepotkan bagi Anda yang sudah menginjak usia 40 tahun. Mau membaca label nutrisi pada suatu kemasan produk makanan yang baru saja susah. Sudah dipegang dengan tangan jauh terulur, tetap tidak terbaca. Akhirnya pasrah sajalah. Ketika di kasir dan diminta mengecek struk belanja, mata harus mengernyit berulang-ulang agar bisa membaca angka-angka yang tercetak dalam ukuran kecil dan tampak buram.
Ini adalah tanda presbiopia atau rabun dekat yang terjadi karena pertambahan usia. Karena pada suatu titik setiap orang akan mengalami presbiopia, maka ada kemungkinan Anda memiliki presbiopia sebagai gangguan tambahan dari kelainan refraksi mata. Presbiopia dapat terjadi bersamaan dengan miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisma (mata silinder). Anda juga dapat memiliki beberapa jenis masalah mata yang berbeda pada setiap mata.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan presbiopia dan apa saja faktor risikonya? Simak penjelasannya dalam 5 fakta berikut.
1. Tidak bisa dicegah
Gejala presbiopia yang paling mudah dikenali adalah Anda secara otomatis akan mengulurkan tangan dan menjauhkan objek yang dibaca agar huruf atau angka terlihat jelas. Atau, daripada susah-susah membaca tulisan menu dengan huruf yang kecil, Anda memilih dibacakan oleh teman.
Berdasarkan penelitian, hampir 90 persen orang dewasa yang menginjak usia 45 tahun akan mengalami penurunan penglihatan jarak dekat secara bertahap. Presbiopia merupakan hal yang terjadi secara alami dan tidak bisa dicegah. Sebanyak apa pun Anda makan wortel ketika kecil atau serajin apa pun minum suplemen vitamin A, Anda akan tetap mengalami presbiopia.
Para dokter spesialis mata mengungkapkan, kalaupun ada cara mencegah atau menunda presbiopia, mereka belum menemukan caranya. Jadi, sejauh ini rabun dekat karena pertambahan usia belum bisa dihindari. Tapi, pada sebagian besar orang presbiopia bisa dikoreksi dengan kacamata baca dan tindakan lain.
Meski Anda tidak bisa menangkis rabun dekat dengan gaya hidup sehat, ada sejumlah kebiasaan yang dapat membantu menjaga kesehatan mata secara keseluruhan. Contohnya, mengonsumsi makanan yang bervariasi dan kaya akan vitamin A, C, dan E, mineral seng, serta antioksidan lutein dan zeaxanthin. Mikronutrisi ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit mata tertentu yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan, termasuk degenerasi makula. Secara umum, berolahraga dan memiliki kondisi fisik yang baik secara keseluruhan juga dapat membantu mendukung kesehatan retina dan pembuluh darah di bagian belakang mata.
Sebaliknya, ada sejumlah kebiasaan buruk yang memicu terjadinya presbiopia dini. Salah satunya, merokok. Namun, penelitian tentang kaitan merokok dan presbiopia dini masih terbatas.
Presbiopia akan memengaruhi penglihatan hampir semua orang sejak usia 40 tahunan, dan berkembang selama 20 hingga 30 tahun ke depan. Artinya, presbiopia akan terus memburuk hingga sekitar usia 65 tahun.
2. Faktor risiko presbiopia
Meski rata-rata orang baru mengalami presbiopia di usia 40 tahun, ada pula yang mengalami presbiopia prematur atau presbiopia dini, yang terjadi lebih awal daripada usia pada umumnya. Beberapa faktor risikonya antara lain:
- Rabun dekat atau hipermetropia. Karena sudah memiliki kelainan refraksi ini terlebih dahulu, Anda jadi rentan mengalami presbiopia lebih awal.
- Menopause dini. Salah satu penyebab menopause dini adalah penuaan dini. Ini pulalah yang menyebabkan presbiopia dini.
- Obat-obatan, seperti obat alergi, obat untuk mengatasi gangguan fokus, obat anti kecemasan, antidepresan, antipsikotik, antispasmodik, dan diuretik. Beberapa obat resep dan obat bebas dapat mengurangi kemampuan mata Anda untuk fokus pada gambar yang dekat. Dengan begitu, membuat Anda berisiko lebih tinggi mengalami presbiopia dini.
- Penyakit, seperti diabetes, multiple sclerosis, dan beberapa jenis kondisi jantung atau neurologis. Multiple sclerosis merupakan penyakit kronis yang memengaruhi tulang belakang dan otak.
- Trauma mata atau kepala.
- Pembedahan yang berkaitan dengan lensa mata, misalnya operasi katarak.
- Anemia, yang merupakan kondisi kekurangan sel darah, termasuk sel-sel di sekitar mata, sehingga mata menjadi kurang sehat.
- Berjenis kelamin perempuan.
Berkonsultasilah dengan dokter mata selama pemeriksaan rutin untuk mengevaluasi risiko Anda mengalami presbiopia dan mendiskusikan langkah selanjutnya. Presbiopia dapat didiagnosis selama pemeriksaan mata dengan sejumlah tes, misalnya tes ketajaman penglihatan untuk mengukur penglihatan pada jarak jauh, tes refraksi untuk menentukan resep kacamata yang tepat, serta pemeriksaan lampu celah untuk menilai struktur mata.
Menurut American Academy of Ophthalmology, orang dewasa yang tidak memiliki gejala atau faktor risiko yang terkait dengan penyakit mata sebaiknya melakukan pemeriksaan dasar pada usia 40 tahun. Pemeriksaan tersebut dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit dan perubahan penglihatan yang dapat dimulai pada usia 40, meskipun terkadang tanpa gejala apa pun.
3. Lensa mata tidak lagi fleksibel
Ketika bertambah usia, organ-organ kita juga ikut menua. Tak terkecuali mata. Presbiopia adalah hasil dari penuaan alami mata. Tapi, proses apa yang terjadi hingga menyebabkan presbiopia?
Lensa mata terletak tepat di belakang iris dan melekat pada otot-otot kecil yang membantunya mengubah bentuk untuk fokus. Otot-otot tersebut, yang disebut dengan otot siliaris, berkontraksi secara otomatis meningkatkan kelengkungan lensa, ketika Anda fokus pada objek yang jaraknya dekat atau close up. Saat Anda memalingkan wajah, otot-otot ini akan mengendur.
Ketika masih muda, lensa mata Anda bersifat fleksibel dan elastis. Lensa dapat mengubah ukuran panjang atau bentuknya dengan bantuan otot-otot kecil yang mengelilinginya.
Sekitar usia 40 tahun, otot-otot ini mulai tidak mampu bekerja dengan baik, dan lensa menjadi lebih kaku dan kurang fleksibel. Kombinasi dari semua faktor ini membuat lensa kehilangan kemampuan untuk mengubah bentuk, sehingga lebih sulit untuk fokus pada objek yang dekat.
Salah satu kelompok yang mungkin tidak memerlukan kacamata baca adalah penderita miopia (rabun jauh). Mereka dapat fokus dengan sempurna (atau hampir sempurna) pada benda-benda yang berada di dekatnya, namun kesulitan melihat benda-benda yang berada di kejauhan tanpa lensa korektif.
Ketika memakai kacamata atau menggunakan lensa kontak untuk melihat objek yang jauh, mereka kehilangan kemampuan alami untuk fokus pada jarak dekat. Itulah mengapa Anda terkadang melihat orang yang menderita rabun jauh melepas kacamata untuk membaca sesuatu dari dekat seiring bertambahnya usia.
4. Mata kering perburuk presbiopia
Ketika kita bertambah usia, risiko mata kering juga meningkat. Penyebabnya antara lain karena mata secara alami menghasilkan lebih sedikit air mata berkualitas, yang terbuat dari air, minyak, dan lendir. Menurut National Eye Institute, air mata ini membantu menjaga mata tetap terlumasi.
Dengan mengatasi mata kering, bukan berarti kondisi presbiopia akan membaik. Tapi, menangani mata kering dapat membantu mencegah presbiopia agar tidak semakin menyulitkan Anda melihat dalam jarak dekat. Hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi mata kering, misalnya sering berkedip, menggunakan pelembap udara di ruangan tempat Anda menghabiskan banyak waktu, tidur yang cukup, dan beristirahat secara teratur dari rutinitas menggunakan komputer atau layar lain dalam waktu lama.
Anda sebaiknya mengikuti aturan 20:20:20: Setiap 20 menit, lihatlah sesuatu yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Pastikan untuk berkedip selama jeda 20 detik tersebut.
5. Cara atasi presbiopia
Kalau Anda mengalami gejala presbiopia, seperti pandangan dalam jarak pendek kabur atau terdistorsi, sakit kepala dan mata tegang ketika melakukan hal-hal dalam jarak dekat, sebaiknya temui dokter. Apalagi, kalau Anda kesulitan membaca atau melakukan pekerjaan jarak dekat, seperti memasukkan benang ke jarum. Dokter dapat membantu Anda menemukan cara terbaik untuk mengembalikan dunia Anda yang kabur kembali menjadi fokus.
Terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi presbiopia, antara lain:
6. Kacamata tanpa resep dokter
Jika tidak memakai kacamata sebelum menderita presbiopia, Anda mungkin dapat menggunakan kacamata baca tanpa resep. Kacamata baca ini biasanya tersedia di retail, seperti apotik dan toko kacamata. Saat memilih kacamata baca tanpa resep, cobalah berbagai tingkat pembesaran. Pilihlah pembesaran terendah yang memungkinkan Anda membaca sesuatu dengan nyaman.
7. Kacamata dengan resep dokter
Anda memerlukan kacamata dengan resep dokter, jika Anda tidak dapat menemukan kacamata dengan perbesaran yang sesuai atau jika sudah memiliki kacamata untuk memperbaiki masalah mata lain. Ada sejumlah variasi lensa resep yang tersedia. Misalnya, kacamata bifokal untuk dua fokus berbeda, kacamata progresif yang serupa kacamata bifokal tapi tanpa garis pemisah, dan trifokal yang mempunyai tiga titik fokus,
Seiring bertambahnya usia, secara bertahap mata Anda akan terus kehilangan kemampuan untuk fokus pada objek yang dekat. Akibatnya, resep Anda harus ditinjau ulang dan diubah sesuai saran spesialis mata Anda.
8. Operasi
Ada sejumlah operasi koreksi presbiopia yang bisa Anda pertimbangkan, misalnya:
- Conductive Keratoplasty (CK), yang menggunakan energi frekuensi radio untuk mengubah kelengkungan kornea Anda. Pada sebagian orang efektivitas metode koreksi ini dapat menurun seiring berjalannya waktu.
- Refractive Lens Exchange (RLE), yang di dalamnya terdapat proses pengangkatan lensa alami. Sebagian dari prosedur RLE serupa dengan sebagian operasi katarak. Lensa salah satu mata diangkat dan diganti dengan implan untuk mengoreksi penglihatan dekat pada mata tersebut. Ini merupakan sebuah pendekatan yang umum untuk mengoreksi presbiopia, yang dikenal dengan istilah monovision.
- LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) dapat digunakan untuk menciptakan monovision. Penyesuaian ini mengoreksi satu mata untuk penglihatan dekat dan mata lain untuk penglihatan jauh.
Jika presbiopia tidak ditangani, penglihatan Anda akan memburuk secara bertahap. Kondisi ini akan semakin memengaruhi gaya hidup Anda. Anda mungkin akan mengalami gangguan penglihatan yang signifikan, sehingga mengalami masalah dalam melakukan aktivitas di tempat kerja dan dalam kegiatan sehari-hari. Ketika membaca tulisan kecil menjadi hal yang sulit, Anda berisiko mengalami sakit kepala dan kelelahan mata.
SILC Lasik Center yang merupakan klinik LASIK kenamaan menyediakan layanan LASIK dengan teknologi mutakhir untuk memperbaiki semua kelainan refraksi mata, yaitu miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisma (mata silinder). Selain itu, SILC juga dapat mengatasi presbiopia dengan teknologi PresbyMAX – Hybrid. Meski sudah berusia di atas 40 tahun, Anda tetap biasa tampil percaya diri tanpa harus menggunakan kacamata baca.