Beda Katarak Kortikal dari Katarak Lain
Wednesday, February 28, 2024 | SILC Lasik Center
Saat Anda mulai memasuki usia senja dan mulai mengalami penglihatan yang buram, bisa jadi penyebabnya adalah katarak, yaitu kekeruhan pada lensa mata. Berdasarkan lokasi terbentuknya pada lensa, katarak terbagi menjadi tiga, yaitu katarak yang memengaruhi bagian tengah lensa (katarak nuklir), katarak yang memengaruhi bagian tepi lensa (katarak kortikal), dan katarak yang memengaruhi bagian belakang lensa (katarak subkapsular posterior).
Katarak kortikal dimulai sebagai bintik putih berbentuk guratan pada tepi luar korteks lensa. Seiring dengan pertumbuhan katarak secara perlahan, garis-garis atau guratan tersebut menyebar ke bagian tengah dan memengaruhi cahaya yang melewati lensa.
Lalu, selain lokasi pada lensa, apa bedanya antara katarak kortikal dan katarak jenis lain?
Apa itu katarak kortikal?
Katarak kortikal merupakan jenis katarak yang memengaruhi korteks lensa. Korteks adalah lapisan terluar lensa, dan terdiri dari protein dan air. Ketika protein ini rusak, maka protein ini akan menggumpal dan bertambah tebal, menyebabkan lensa menjadi keruh. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi buram dan Anda jadi sulit untuk melihat dengan jelas.
Lensa pada mata adalah struktur berserat yang berada tepat di belakang pupil. Tugasnya adalah mengarahkan cahaya ke bagian belakang mata dan mengubah bentuknya untuk membantu seseorang fokus pada benda-benda pada jarak yang berbeda. Lensa memiliki dua bagian, yaitu lapisan luar yang disebut korteks dan lapisan dalam yang disebut nukleus.
Tanpa intervensi medis, katarak kortikal dapat menyebar secara progresif ke dalam dan menutupi seluruh permukaan lensa. Namun, katarak ini biasanya berkembang secara perlahan-lahan dari waktu ke waktu. Ini berarti, pada awalnya Anda mungkin tidak menyadarinya. Gejala-gejalanya juga mungkin tidak muncul sampai katarak berkembang secara signifikan. Karena itu, Anda harus melakukan pemeriksaan mata secara teratur agar dokter Anda dapat memantau kesehatan mata Anda dan menemukan masalah sejak dini.
Katarak kortikal hanyalah salah satu jenis katarak. Ada dua jenis katarak lain yang dapat memengaruhi lensa, termasuk katarak nuklir dan katarak subkapsular posterior. Apa bedanya?
Salah satu perbedaan utamanya adalah katarak kortikal biasanya berkembang secara perlahan. Katarak kortikal cenderung memengaruhi bagian pinggir lensa terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan Anda menjadi kabur atau bergelombang. Seiring dengan perkembangan katarak, katarak akan bergerak ke bagian tengah lensa dan memengaruhi penglihatan sentral Anda sehingga katarak menjadi lebih parah.
Sementara itu, katarak nuklir biasanya berkembang dengan cepat dan cenderung memengaruhi penglihatan sentral Anda terlebih dahulu. Katarak subkapsular posterior dapat berkembang dengan cepat atau lambat, dan biasanya berdampak pada penglihatan Anda dengan cara yang mirip dengan katarak kortikal.
Katarak kortikal juga lebih sering terjadi daripada jenis lain. Katarak ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia, dan merupakan jenis katarak yang paling umum dialami orang berusia di atas 60 tahun.
Penyebab dan gejala katarak kortikal
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya katarak kortikal, antara lain:
1. Usia. Ini adalah faktor risiko tertinggi. Penyebab katarak kortikal yang paling umum adalah proses penuaan alami, yang menyebabkan perubahan struktur lensa. Setelah usia 40 tahun, protein dalam lensa mulai rusak. Seiring bertambahnya usia, lensa mata menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan terhadap kerusakan. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya katarak.
2. Paparan sinar UV. Paparan sinar ultraviolet dalam jangka waktu lama dapat merusak protein dalam lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
3. Merokok. Asap rokok mengandung racun berbahaya yang dapat merusak lensa dan menyebabkan pembentukan katarak.
4. Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak. Hal ini karena diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, sehingga menyebabkan kerusakan lensa.
5. Operasi mata sebelumnya. Orang yang sebelumnya pernah menjalani operasi mata memiliki risiko lebih tinggi terhadap pembentukan katarak. Sebagai contoh, katarak dapat terjadi setelah operasi untuk mengobati kondisi lain, seperti glaukoma.
Katarak kortikal dapat menyebabkan beberapa masalah penglihatan. Gejala-gejala ini biasanya berkembang selama beberapa tahun, yang antara lain meliputi:
1. Penglihatan buram. Pengaburan lensa dapat menyebabkan segala sesuatu tampak buram atau kabur.
2. Penurunan persepsi warna. Katarak kortikal dapat mengubah cara seseorang melihat warna, membuat segala sesuatu tampak pudar atau menguning, dan membuatnya lebih sulit untuk membedakan warna.
3. Sensitivitas terhadap cahaya dan silau. Orang dengan katarak kortikal dapat mengalami peningkatan sensitivitas terhadap cahaya terang atau persepsi lingkaran cahaya di sekitar lampu. Hal ini dapat mempersulit Anda untuk melihat atau mengemudi di malam hari.
4. Penglihatan ganda. Beberapa orang dengan katarak kortikal melihat gambar ganda atau terdistorsi.
Meskipun gejala-gejala tersebut mungkin tampak mirip dengan katarak biasa, hal penting yang perlu diingat adalah bahwa katarak kortikal biasanya berkembang secara perlahan. Artinya, gejala mungkin tidak akan muncul hingga katarak berkembang secara signifikan.
Diagnosis katarak kortikal
Mendiagnosis katarak kortikal cukup rumit dan Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda. Pemeriksaan mata yang komprehensif dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi katarak kortikal. Selama pemeriksaan, dokter mungkin akan memeriksa penglihatan Anda, mengevaluasi mata Anda untuk mengetahui adanya perubahan pada lensa, menguji fungsi otot mata Anda, memeriksa retina dan saraf optik untuk mengetahui adanya kerusakan, dan melakukan tes tekanan intraokular.
Evaluasi menyeluruh oleh dokter mata mencakup riwayat medis dan pemeriksaan mata. Untuk riwayat medis, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang kondisi medis, gejala penglihatan, dan pemeriksaan mata sebelumnya. Sementara itu, pemeriksaan mata dapat mencakup beberapa tes untuk memeriksa struktur dan fungsi mata. Pada saat pemeriksaan, dokter mungkin akan menggunakan obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar dapat melihat bagian dalam mata.
Dokter Anda juga dapat merekomendasikan sejumlah tes lain, seperti:
1. Tes ketajaman penglihatan. Tes ini akan menilai kemampuan Anda untuk melihat dengan jelas pada jarak yang berbeda.
2. Tes lapang pandang: Tes ini akan menilai penglihatan tepi Anda.
3. Pemeriksaan lampu celah. Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan mikroskop slit lamp atau lampu celah untuk memeriksa struktur mata, termasuk kornea, iris, dan lensa. Dengan begitu, dokter dapat memeriksa mata Anda secara cermat untuk mengetahui adanya perubahan pada lensa.
4. Pemeriksaan retina. Ketika dokter melebarkan mata, mereka akan menggunakan lampu celah atau oftalmoskop untuk mencari kondisi, seperti katarak, glaukoma, atau kelainan pada retina atau saraf optik.
Jenis tes yang direkomendasikan oleh dokter Anda akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk gejala dan riwayat kesehatan Anda. Anda perlu bekerja sama dengan dokter mata yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang tepat.
Penanganan katarak kortikal
Meskipun katarak jenis ini biasanya berkembang secara perlahan, namun pada akhirnya dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius. Untuk itu, penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan mata secara teratur. Jika katarak terdeteksi sejak dini, maka katarak dapat ditangani dengan lebih cepat dan lebih efektif.
Penanganan katarak kortikal akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya. Orang yang mengalami gejala katarak kortikal ringan mungkin hanya memerlukan kacamata resep untuk memperbaiki gejala yang dialami. Namun, jika katarak kortikal berkembang karena ada suatu kondisi yang mendasari, seperti diabetes, maka penting untuk mengelola kondisi yang mendasari secara efektif.
Ada beberapa pilihan penanganan untuk katarak kortikal, antara lain:
1. Pembedahan
Untuk pasien dengan gejala katarak kortikal yang lebih parah dan penglihatannya lebih terganggu, satu-satunya cara untuk mengangkat katarak adalah melalui pembedahan. Pembedahan adalah penanganan yang paling umum untuk katarak. Selama pembedahan, lensa yang rusak akan diangkat dan diganti dengan lensa intraokular buatan (IOL). Ini adalah prosedur yang cukup umum dan aman yang dapat membantu memperbaiki penglihatan Anda.
2. Obat
Pada beberapa kasus, obat kortikosteroid dapat digunakan untuk memperlambat perkembangan katarak. Sebagai contoh, jika Anda menderita diabetes, dokter Anda mungkin meresepkan steroid untuk membantu mengendalikan penyakit.
3. Perubahan gaya hidup
Melakukan perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah katarak bertambah parah. Hal ini terutama penting bagi orang yang berisiko tinggi terkena katarak. Anda mungkin tidak dapat mencegah semua faktor risiko katarak, tetapi mengubah gaya hidup dapat menurunkan risiko katarak kortikal, antara lain:
- Perlindungan terhadap sinar UV. Mengenakan kacamata hitam yang menghalangi sinar ultraviolet (UV) dapat membantu melindungi mata seseorang dari efek berbahaya dari paparan sinar matahari yang berkepanjangan. Ini berarti dapat membantu mengurangi risiko terkena katarak.
- Konsumsi makanan yang sehat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu melindungi lensa dari kerusakan.
- Berhenti merokok: Asap rokok mengandung racun berbahaya yang dapat merusak lensa dan menyebabkan pembentukan katarak. Jika dapat dilakukan, berhenti merokok akan bermanfaat bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan dan mengurangi risiko terkena katarak kortikal.
- Mengelola diabetes. Penderita diabetes dapat mengurangi risiko katarak kortikal dengan belajar mengelola kondisi mereka dan menjaga gula darah dalam kisaran yang sehat.
- Batasi konsumsi alcohol. Membatasi jumlah alkohol yang dikonsumsi dapat membantu mengurangi risiko katarak kortikal.
- Pemeriksaan mata secara teratur. Melakukan pemeriksaan mata secara teratur setelah usia 60 tahun, atau bahkan di usia lebih muda jika Anda berisiko tinggi terkena katarak, dapat membantu mendeteksi kondisi ini sejak dini dan memungkinkan intervensi tepat waktu.
Jika Anda memiliki faktor risiko katarak kortikal, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan mata secara teratur. Deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk menjaga penglihatan Anda.
Katarak tidak bisa diatasi dengan LASIK. Namun, sebagai pusat LASIK kenamaan di Jakarta, SILC Lasik Center bisa membantu pasien mendiagnosis katarak dengan menggunakan berbagai alat pemeriksaan yang canggih dan bisa mengatasi katarak dengan menawarkan operasi katarak. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi SILC, jika Anda mengalami gangguan penglihatan.