ARTIKEL

Kenali Berbagai Jenis Katarak Lewat Pemeriksaan Mata

Saturday, April 6, 2024 | SILC Lasik Center
kenali-berbagai-jenis-katarak-lewat-pemeriksaan-mata

Katarak yang umum terjadi pada lansia merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Rupanya, katarak terdiri atas beberapa jenis, yang masing-masing memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Ada jenis katarak yang dikategorikan berdasarkan lokasi terbentuknya kekeruhan lensa, ada pula jenis katarak yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya.

Yuk, kenali berbagai jenis katarak ini, agar Anda mempunyai gambaran tentang cara penanganan yang terbaik.

Apa itu katarak?

Katarak merupakan kondisi kekeruhan pada lensa alami mata. Lensa bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya ke retina, yang merupakan permukaan belakang mata tempat terbentuknya gambar. Ketika katarak mulai berkembang, gambar menjadi buram.

Katarak terjadi ketika protein dalam lensa mata menggumpal dan menghalangi atau menyebarkan cahaya. Katarak biasanya berkembang secara perlahan, yang biasanya memengaruhi kedua mata, meski umumnya hanya satu mata yang terpengaruh pada satu waktu. Katarak sangat umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Sebagian besar katarak terbentuk secara bertahap dan tidak mengganggu penglihatan Anda sejak dini. Tanda awal munculnya katarak adalah kebutuhan akan lebih banyak cahaya saat Anda membaca atau melakukan pekerjaan jarak dekat. Selain itu, Anda mungkin mengalami kesulitan melihat di malam hari.

Anda mungkin menyadari bahwa warna-warna tampak mulai memudar dan silau dari lampu depan kendaraan, lampu di dalam rumah, atau matahari terasa lebih mengganggu Anda daripada biasanya.

Katarak dapat diperbaiki melalui tindakan operasi yang bertujuan untuk mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan atau intraokuler (IOL). Lebih dari 90 persen pasien yang menjalani operasi katarak melaporkan peningkatan penglihatan setelah prosedur tersebut. Umumnya, operasi katarak dilakukan sebagai tindakan rawat jalan, yang berarti pasien dapat kembali pulang pada hari yang sama.

Berbagai jenis katarak

Katarak, penyebab utama gangguan penglihatan, dapat muncul dalam beberapa bentuk, masing-masing dengan karakteristik yang unik. Jika Anda memahami berbagai jenis katarak, Anda akan bisa mengenali gejalanya dan mencari penanganan yang tepat.

Ini adalah jenis katarak yang umum terjadi:

1. Katarak terkait usia

Katarak ini adalah katarak yang biasanya berkembang sebagai bagian dari proses penuaan alami. Seiring berjalannya waktu, lensa mata menjadi kurang transparan, sehingga menyebabkan terbentuknya katarak. Katarak terkait usia adalah jenis yang paling umum terjadi, terutama terkait dengan penuaan mata.

2. Katarak pediatrik

Katarak pediatrik adalah katarak yang terjadi pada bayi atau anak-anak. Katarak ini dapat bersifat kongenital, artinya ada sejak lahir, atau dapat berkembang selama masa kanak-kanak. Tidak seperti katarak yang berkaitan dengan usia, katarak pediatrik tidak disebabkan oleh penuaan, tetapi sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, masalah perkembangan, atau kondisi kesehatan lain.

3. Katarak sklerotik nuklir

Katarak sklerotik nuklir adalah jenis katarak yang paling umum, dan cenderung terbentuk secara bertahap seiring bertambahnya usia. Katarak jenis ini memengaruhi bagian tengah lensa, sehingga membuat lensa tampak berwarna kuning atau cokelat.

Katarak jenis ini dapat menyebabkan penglihatan buram dan membuat Anda sulit melihat di malam hari. Pada jenis katarak ini, pupil juga dapat terlihat lebih besar daripada biasanya. Katarak sklerotik nuklir dapat diatasi dengan pembedahan.

4. Katarak kortikal

Katarak kortikal terbentuk di tepi lensa dan dapat menyebabkan munculnya ruji-ruji yang memancar dari pusat penglihatan Anda. Katarak jenis ini dapat menyulitkan Anda untuk melihat objek dengan jelas dan menyebabkan silau. Katarak kortikal dapat ditangani dengan operasi.

Katarak jenis ini lebih sering terjadi pada penderita diabetes. Katarak kortikal juga lebih sering terjadi pada orang yang pernah mengalami cedera atau peradangan mata sebelumnya.

5. Katarak subkapsular posterior

Katarak subkapsular posterior terbentuk pada permukaan belakang lensa dan dapat menyebabkan gejala, seperti silau dan kesulitan melihat di malam hari. Katarak jenis ini lebih sering terjadi pada penderita diabetes, miopia tinggi, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti steroid. Katarak subkapsular posterior dapat diatasi dengan operasi.

6. Katarak kongenital atau bawaan

Katarak kongenital terjadi sejak lahir atau berkembang pada masa kanak-kanak. Katarak ini dapat disebabkan oleh infeksi selama kehamilan, kelainan genetik, atau trauma pada mata saat melahirkan. Katarak kongenital juga dapat ditangani dengan operasi katarak.

7. Katarak traumatik

Katarak traumatik dapat terjadi setelah Anda mengalami cedera pada mata. Katarak ini dapat disebabkan oleh pukulan pada kepala, terkena benda tajam, atau paparan radiasi. Katarak traumatik dapat diatasi dengan pembedahan. Pada katarak jenis ini, pupil mata juga dapat terlihat lebih besar daripada biasanya.

7. Katarak subkapsular

Katarak subkapsular terbentuk di bawah kapsul lensa, yang merupakan lapisan luar lensa yang jernih. Katarak jenis ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi buram dan membuat Anda sulit melihat di malam hari. Orang yang menderita diabetes atau yang mengonsumsi dosis steroid tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan jenis katarak ini. Katarak subkapsular dapat diobati melalui tindakan operasi.

Diagnosis katarak

Pemeriksaan mata komprehensif adalah cara terbaik bagi dokter untuk memeriksa katarak dan masalah penglihatan lain. Dalam pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan lensa pembesar khusus untuk menguji retina dan saraf optik Anda, memeriksa adanya tanda-tanda kerusakan serta masalah mata lainnya.

Pupil mata Anda akan diperlebar sehingga dokter dapat menilai kesehatan struktur mata bagian dalam dengan lebih baik. Setelah pemeriksaan, Anda mungkin akan mengalami penglihatan kabur selama beberapa jam, saat pupil mata Anda kembali ke ukuran normal.

Dokter dapat mengevaluasi tingkat keparahan katarak dengan menggunakan skala seperti berikut:

1. Tingkat I: Kecil, tidak menyebabkan masalah penglihatan

2. Tingkat II: Sedang, menyebabkan masalah penglihatan ringan

3. Tingkat III: Besar, menyebabkan masalah penglihatan yang signifikan

4. Tingkat IV: Parah, mengganggu aktivitas sehari-hari seperti membaca atau mengemudi.

Jika dokter mencurigai Anda menderita katarak, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan mata tambahan, seperti:

1. Tes ketajaman penglihatan untuk mengukur seberapa baik Anda melihat pada berbagai jarak

2. Tes tonometri untuk mengukur tekanan di dalam mata Anda

3. Tes autorefraksi atau retinoskopi untuk membantu menentukan resep kacamata Anda

4. Pelebaran pupil dan fotografi fundus untuk memberikan gambar yang detail dari bagian dalam mata Anda.

Dokter Anda juga akan menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, karena beberapa di antaranya dapat meningkatkan risiko katarak. Mungkin juga terdapat penyebab lain dari gejala yang Anda alami, seperti kelainan refraksi atau degenerasi makula yang terkait dengan usia. Karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh untuk menyingkirkan kondisi lain.

Gejala katarak

Katarak tidak muncul secara tiba-tiba. Anda akan merasakan sejumlah gejala yang umum dialami oleh pasien lain. Beberapa di antaranya adalah:

1. Pandangan berawan atau kabur

Hal ini terjadi karena katarak mulai menghalangi sebagian cahaya yang biasanya masuk ke dalam mata Anda. Gejala tersebut dapat menyulitkan Anda untuk melihat dengan jelas, terutama saat melihat benda-benda yang jauh.

2. Perubahan warna pada penglihatan Anda

Sebagai contoh, jika Anda melihat benda berwarna biru, benda tersebut mungkin tampak berwarna cokelat kekuningan, bukan terlihat warna aslinya. Anda mungkin juga akan lebih sulit membedakan warna yang mirip, seperti biru dan ungu.

3. Penglihatan malam hari yang buruk

Hal ini terjadi karena katarak membuat mata Anda lebih sulit menyesuaikan diri dengan perubahan cahaya. Akibatnya, Anda mungkin mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas saat kondisi di luar lebih gelap atau saat Anda mengemudi di malam hari. Anda mungkin juga merasa lebih sensitif terhadap silau dari lampu depan yang mendekat.

4. Lingkaran cahaya di sekitar lampu

Hal ini dapat terjadi, jika katarak menghalangi sebagian cahaya yang masuk ke mata. Kondisi tersebut dapat sangat mengganggu, saat Anda mengemudi di malam hari.

5. Sering berganti resep kacamata

Kondisi ini terjadi karena katarak dapat menyebabkan mata Anda berubah bentuk, sehingga memengaruhi cahaya yang masuk ke dalam mata dan kemampuan penglihatan Anda.

6. Nyeri dan sakit kepala terus-menerus

Katarak dapat menyebabkan mata Anda bekerja lebih keras untuk melihat, yang kemudian dapat menyebabkan ketegangan dan sakit kepala.

Gejala yang umum ini juga bisa menjadi gejala untuk masalah penglihatan lain. Jadi, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Penyebab katarak

Ada banyak penyebab yang berbeda dari berbagai jenis katarak yang berbeda pula, antara lain:

1. Usia

Seiring bertambahnya usia, serat protein dalam lensa mulai rusak dan menggumpal. Hal ini membuat lensa menjadi lebih tebal dan kurang fleksibel, yang pada akhirnya menyebabkan buramnya penglihatan.

2. Genetika

Jika orang tua atau kakek-nenek Anda menderita katarak, maka kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. Selain itu, genetika juga merupakan salah satu penyebab berbagai jenis katarak. Contohnya, orang dengan down syndrome lebih mungkin mengalami katarak pada usia dua puluh atau tiga puluhan.

3. Kondisi medis

Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan artritis, dapat meningkatkan risiko katarak. Diabetes dapat merusak pembuluh darah dalam lensa, yang menyebabkan kekeruhan. Penderita diabetes juga lebih mungkin mengalami katarak pada usia yang lebih muda dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.

4. Trauma

Pada beberapa kasus, trauma pada mata dapat menyebabkan katarak. Ini termasuk trauma fisik, seperti pukulan di kepala, dan trauma kimiawi, seperti mata terkena asam kuat.

5. Obat-obatan tertentu

Sejumlah obat-obatan dapat meningkatkan risiko katarak, antara lain steroid, obat antipsikotik, dan antibiotik tertentu.

6. Sinar ultraviolet

Paparan sinar ultraviolet (UV) dalam waktu lama juga dapat merusak lensa dan menyebabkan katarak. Inilah sebabnya Anda harus mengenakan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, saat berada di luar ruangan.

7. Kebiasaan merokok

Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki kemungkinan dua hingga tiga kali lebih besar untuk mengalami katarak dibandingkan bukan perokok.

Jika Anda memiliki faktor risiko katarak, ada baiknya Anda segera menghubungi SILC Lasik Center untuk berkonsultasi dengan para dokter. Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan yang tepat, sekaligus menyarankan opsi operasi katarak, jika memang diperlukan, agar Anda memperoleh penglihatan terbaik.