LASIK Untuk Mata Silinder, Apakah Efektif?
Wednesday, January 17, 2024 | SILC Lasik CenterTidak sedikit orang yang berpikir bahwa operasi LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) hanya dapat mengoreksi miopia atau yang lebih dikenal dengan mata minus atau rabun jauh. Padahal, LASIK juga bisa memperbaiki astigmatisma atau mata silinder. Tingkat keberhasilan LASIK untuk mengatasi astigmatisma lebih tinggi daripada masa sebelumnya.
LASIK dapat membantu mengatasi jenis astigmatisma yang lebih umum dalam rentang ukuran kelainan refraksi tertentu. Bagi kandidat yang memenuhi syarat, operasi ini dapat meningkatkan ketajaman penglihatan secara dramatis. Lalu, bagaimana cara kerja LASIK dalam mengatasi mata silinder dan apakah cukup efektif?
Apa itu mata silinder?
Mata silinder merupakan salah satu jenis kelainan refraksi mata, ketika cahaya tidak dapat dibiaskan dengan sempurna di pada retina, sehingga menyebabkan penglihatan seseorang menjadi kabur. Kondisi ini biasanya terjadi karena kornea atau lensa Anda berbentuk tidak beraturan, lebih berbentuk oval, bukan bulat. Sejauh ini belum diketahui penyebab dari astigmatisma, sehingga tidak ada cara untuk mencegah masalah penglihatan tersebut.
Ada dua jenis astigmatisma yang umum ditemukan. Pertama, astigmatisma kornea, yaitu kornea memiliki bentuk yang terdistorsi, sehingga menyebabkan kelainan refraksi. Kedua, astigmatisma lentikuler, yaitu lensa mata mengalami kelainan bentuk, sehingga menyebabkan kelainan refraksi.
Yang bisa diperbaiki oleh LASIK adalah jenis astigmatisma kornea, yang lebih umum daripada astigmatisma lentikuler. Operasi LASIK dilakukan dengan cara mengubah bentuk kornea dengan laser, sehingga cahaya dapat dibiaskan dengan lebih baik oleh retina. Retina merupakan bagian penting dari mata yang bertugas menerima cahaya dan mengirimkan sinyal visual yang sesuai ke otak Anda sehingga Anda mendapatkan penglihatan yang jelas dan akurat.
Ketika operasi LASIK, dokter mengoreksi bentuk kornea agar lebih bulat, sehingga kornea dapat memproses dan memantulkan sinyal cahaya dengan lebih baik ke retina. Dengan begitu, penglihatan Anda dapat meningkat. Karena cara kerja LASIK yang mengubah kornea menggunakan laser, LASIK tidak dapat mengoreksi astigmatisma lentikuler. Sebab, astigmatisma jenis ini disebabkan oleh masalah lensa dan bukan masalah kornea. Hanya saja, astigmatisma lentikuler lebih jarang terjadi dibandingkan astigmatisma kornea.
Astigmatisma merupakan kondisi yang sangat umum terjadi, dan sebagian besar orang setidaknya memiliki kondisi ini dalam tingkat ringan. Namun, jika kondisi ini mulai menyebabkan penglihatan kabur, misalnya saat Anda membaca buku atau melihat matahari terbenam, inilah saatnya Anda menemui dokter mata untuk mengetahui pilihan yang dapat Anda ambil demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Kondisi mata silinder sering kali muncul di awal kehidupan. Dalam sebuah penelitian, 28% anak-anak yang diperiksa memiliki astigmatisma, setidaknya dengan ukuran yang ringan. Kondisi tersebut juga dapat muncul pada usia dewasa, terkadang disebabkan oleh cedera mata atau penyakit. Meskipun, dalam banyak kasus, penyebab astigmatisma tidak diketahui.
Gejala astigmatisma kornea, antara lain penglihatan kabur, mata tegang, rasa tidak nyaman, terus-menerus menyipitkan mata, dan gangguan penglihatan di malam hari. Gejala-gejala tersebut dapat diatasi dengan kacamata dan lensa kontak khusus, yang mengoreksi perbedaan penglihatan pada mata.
Seiring dengan berkembangnya kondisi astigmatisma, Anda mungkin merasakan penglihatan jarak jauh Anda mulai terdistorsi. Membaca dalam jarak dekat juga kurang nyaman. Selain itu, mata tegang yang terus-menerus terjadi dapat menyebabkan sakit kepala. Operasi LASIK merupakan pilihan yang semakin populer untuk mengatasi astigmatisma dengan hasil yang permanen.
Banyak orang bertanya-tanya, berapa lama LASIK dapat bertahan, jika digunakan untuk mengatasi astigmatisma. Jawabannya: LASIK adalah prosedur permanen, membentuk ulang mata Anda dan mengubah cara cahaya dibiaskan ke dalamnya. Meskipun penglihatan Anda dapat memburuk karena alasan lain, misalnya perubahan alami yang dialami mata seiring bertambahnya usia, hasil dari operasi LASIK tidak akan pernah hilang.
Secara umum LASIK dapat mengoreksi astigmatisma dan kelainan refraksi lain, yaitu rabun jauh dan rabun dekat (hipermetropia), serta membebaskan Anda dari ketergantungan Anda terhadap kacamata atau lensa kontak. Sebagian besar orang yang mengalami mata silinder dapat menikmati penglihatan yang jernih setelah LASIK.
Siapa yang LASIK untuk mata silinder?
Agar memenuhi syarat untuk menjalani LASIK untuk mengoreksi astigmatisma, dokter perlu memastikan bahwa Anda mengalami astigmatisma kornea, bukan astigmatisme lentikuler. Selain itu, Anda perlu memenuhi kriteria standar untuk menjalani LASIK.
Ada beberapa faktor yang membuat Anda tidak memenuhi syarat untuk LASIK:
1. Penglihatan yang tidak stabil, dengan resep yang sering berubah
2. Kondisi autoimun yang meningkatkan risiko komplikasi pembedahan, termasuk arthritis rheumatoid dan HIV
3. Kornea tipis atau mata yang lemah, yang dapat meningkatkan risiko kegagalan struktural selama operasi
4. Berusia di bawah 18 tahun
Sementara itu, ada sejumlah faktor risiko lain yang dapat membuat Anda tidak bisa menjalani LASIK sebagai pilihan untuk astigmatisma, antara lain:
1. Diabetes
2. Hipertensi berat yang dapat menyebabkan retinopati hipertensi
3. Penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk obat penekan sistem imun
4. Penyakit mata yang menyebabkan penurunan penglihatan
5. Gangguan infeksi yang berpengaruh terhadap mata, seperti herpes simpleks pada mata
6. Gangguan peradangan pada mata, seperti keratitis atau uveitis
7. Mata kering kronis
8. Glaukoma
9. Pupil yang sangat besar
10. Katarak
Tingkat keberhasilan LASIK untuk astigmatisma
LASIK untuk astigmatisma merupakan prosedur yang sama dengan LASIK pada umumnya. Dokter bedah akan memetakan topografi kornea Anda, menentukan seberapa banyak kornea yang harus dikikis untuk memperbaiki kelainan refraksi, termasuk astigmatisma Anda.
Selama prosedur, dokter Anda akan memotong flap pada kornea untuk membentuk kembali kornea di bawahnya. Lapisan kornea Anda yang sangat tipis akan dibuang untuk mengoreksi astigmatisma, beserta rabun jauh atau rabun dekat, yang Anda miliki. Setelah kornea dibentuk ulang, flap akan dipasang kembali pada tempatnya. Jaringan kornea yang dibuang tidak akan tumbuh kembali, sehingga perubahan kornea yang dilakukan akan bertahan seumur hidup.
LASIK merupakan pilihan yang efektif dan terjangkau bagi sebagian besar orang dewasa yang mengalami astigmatisma. Sebelum operasi, dokter akan mengukur kelengkungan dan kesehatan kornea dengan cermat untuk menilai sejauh mana kondisi Anda. Prosedur ini kemudian menggunakan laser canggih untuk membentuk kembali kornea Anda secara tepat, dan memberikan hasil yang tahan lama.
Untuk astigmatisma dengan ukuran sedang, hasil LASIK yang diharapkan serupa dengan tingkat keberhasilan LASIK pada umumnya, yaitu 99% untuk penglihatan hingga 20/40, dan 90% untuk penglihatan 20/20. Sebagian besar pasien bisa pulang setelah menjalani satu kali prosedur dengan penglihatan yang lebih baik daripada yang mereka alami selama bertahun-tahun.
Untuk astigmatisma yang lebih parah, perawatan standar pada umumnya adalah operasi lebih dari satu kali, dengan jeda waktu penyembuhan selama beberapa waktu untuk memastikan hasil yang lebih optimal. Jika astigmatisma sudah terlalu parah, LASIK dapat diikuti dengan operasi mata lain yang serupa, seperti keratektomi astigmatisma, untuk mendapatkan koreksi yang lebih tepat. Bicaralah dengan dokter bedah LASIK untuk menentukan tindakan apa yang terbaik untuk Anda.
Operasi LASIK memiliki tingkat kepuasan pasien yang sangat tinggi dan signifikan. Operasi ini secara luas dianggap aman oleh FDA (Food and Drug Administration) dan para ahli di bidangnya.
Hasil jangka panjang dari LASIK juga mengesankan. Selain itu, komplikasi serius akibat LASIK sangat jarang terjadi, yaitu kurang dari 1 persen kasus. Setelah operasi, lebih dari 98 persen pasien merasa berhasil mencapai tujuan mereka dengan LASIK.
Ketika pertama kali dikembangkan sekitar tahun 90-an, prosedur LASIK /silclasikcenter.com/artikel/index/mengapa-banyak-orang-memilih-operasi-lasik-matamemang hanya dipraktikkan untuk mengobati miopia atau rabun jauh. Namun, selama lebih dari dua dekade, tingkat keberhasilan LASIK untuk mengoreksi astigmatisma meningkat pesat, karena dokter ahli telah menyempurnakan penggunaan prosedur ini.
Operasi laser mata ini dapat membantu pasien dengan astigmatisma untuk memperbaiki penglihatan yang memburuk yang tidak dapat diperbaiki oleh lensa kontak dan kacamata. Bagi pasien yang lelah dengan kerumitan kacamata dan lensa kontak, prosedur bedah mata laser merupakan cara yang semakin disukai untuk memperbaiki astigmatisma untuk selamanya.
Rekomendasi perawatan setelah LASIK adalah sama, apa pun jenis kelainan refraksi yang Anda koreksi. Jika Anda menjalani LASIK untuk mengoreksi astigmatisma, Anda dapat mempercepat proses penyembuhan dengan mengikuti instruksi perawatan setelah operasi dari dokter mata Anda.
Setelah LASIK, sebagian besar pasien hanya memerlukan waktu pemulihan selama beberapa hari. Gejala pasca operasi, seperti mata kering, paling sering terjadi pada periode setelah LASIK. Beberapa pasien mengalami sedikit iritasi dan sensitivitas berlebih terhadap cahaya. Namun, tak perlu khawatir. Efek sementara ini akan menghilang seiring berjalannya waktu, sehingga Anda akan mendapatkan penglihatan yang jernih seperti yang Anda impikan.
Seiring dengan penyembuhan mata, penglihatan Anda mungkin akan sedikit berfluktuasi sebelum akhirnya kembali normal. Untuk pasien LASIK yang memerlukan prosedur lanjutan, dokter Anda akan menunggu setidaknya beberapa bulan untuk memastikan bahwa mata Anda telah pulih sepenuhnya dan bahwa prosedur refraktif tambahan merupakan pilihan terbaik untuk Anda.
Meskipun sebagian besar orang dapat kembali beraktivitas seperti biasa dalam satu atau dua hari setelah LASIK, pemulihan penuh biasanya membutuhkan waktu antara tiga hingga enam bulan. Pada saat itu, pasien umumnya telah mencapai tingkat penglihatan yang stabil dan tidak memiliki batasan.
Hanya saja, LASIK dianggap sebagai perawatan elektif oleh penyedia asuransi. Itu berarti perusahaan asuransi sering kali tidak menanggung biayanya. Namun, banyak klinik menawarkan program diskon untuk meringankan biaya LASIK atau bekerja sama dengan bank untuk memberikan cicilan ringan.
Jika Anda mulai merasakan gejala-gejala umum astigmatisma, jangan ragu untuk menghubungi SILC Lasik Center e.com/@SILCLasikCenterdan memeriksakan mata Anda. Setelah itu, Anda dapat berdiskusi dengan para dokter di SILC untuk membicarakan opsi operasi laser, terutama LASIK, untuk mengoreksi penglihatan Anda.