ARTIKEL

LASIK Wujudkan Mimpi Anda Masuk Sekolah Kedinasan

Monday, October 7, 2024 | SILC Lasik Center
lasik-wujudkan-mimpi-anda-masuk-sekolah-kedinasan

Miopia yang tinggi berpotensi menyebabkan masalah penglihatan lebih lanjut seiring waktu, seperti penipisan retina atau bahkan ablasio retina (lepasnya retina). Risiko jangka panjang ini menjadi perhatian khusus dalam profesi yang memerlukan penglihatan optimal sepanjang karier mereka.

Dalam institusi, seperti militer atau penerbangan, kesehatan jangka panjang sangat dipertimbangkan. Dan, calon dengan kondisi mata yang berpotensi akan memburuk mungkin tidak dianggap layak untuk diterima. Tapi, jangan sedih dulu, kalau Anda memiliki mata minus yang tinggi. Dengan LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis), Anda masih punya peluang untuk diterima di sekolah kedinasan.


Penglihatan tajam untuk bertugas

Tak dapat dipungkiri, kondisi mata minus (miopia) memang dapat memperkecil peluang untuk diterima di sekolah kedinasan. Karena, sebagian besar lembaga pendidikan khusus seperti ini menetapkan standar penglihatan yang ketat untuk memastikan calon siswanya memiliki kondisi fisik dan visual yang sesuai dengan tuntutan profesi.

Banyak profesi yang terkait dengan sekolah kedinasan menuntut penglihatan yang tajam, baik untuk pekerjaan di lapangan, operasi teknis, maupun tugas-tugas taktis. Penglihatan yang baik diperlukan untuk berbagai tugas. Misalnya, mendeteksi ancaman dengan cepat pada jarak dekat maupun jauh. mengoperasikan alat atau kendaraan yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti pesawat atau kapal, juga tugas lapangan yang memerlukan kesadaran situasional tinggi.

Jika Anda memiliki kondisi mata minus, apalagi yang terbilang tinggi, hal tersebut dapat mengurangi kemampuan untuk melihat dengan jelas tanpa alat bantu. Sementara itu, alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak mungkin tidak praktis dalam beberapa situasi.

Dalam banyak profesi di bidang militer, kepolisian, atau penerbangan, ada risiko besar yang dihadapi, ketika Anda kehilangan kacamata atau lensa kontak dalam situasi darurat. Penglihatan yang buruk tanpa alat bantu bisa mengancam keselamatan diri sendiri dan rekan satu tim.

Sebagai contoh, saat operasi militer, Anda memerlukan ketajaman visual untuk misi taktis atau medan tempur. Contoh lain, pilot atau personel di udara harus memiliki penglihatan yang optimal untuk menangani situasi darurat, landasan pacu, atau navigasi udara. Oleh karena itu, calon siswa dengan mata minus tinggi dianggap kurang memenuhi standar visual untuk menghadapi kondisi kritis.

Standar kesehatan yang ketat

Sejumlah sekolah kedinasan, seperti TNI, Polri, STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia), dan Akademi Kepolisian, memiliki batas maksimal minus. Biasanya berkisar antara -2.00 hingga -3.00 dioptri. Batasan ini diberlakukan, karena profesi yang mereka latih menuntut fisik yang prima, termasuk penglihatan yang baik.

Calon siswa yang memiliki mata minus lebih tinggi dari batas yang ditetapkan kemungkinan besar akan gagal dalam pemeriksaan kesehatan. Penggunaan alat bantu seperti kacamata diperbolehkan dalam beberapa kasus, tetapi miopia yang terlalu tinggi tetap dianggap sebagai hambatan besar.

Beberapa profesi tertentu sangat bergantung pada ketajaman visual tanpa koreksi. Misalnya, pilot dan Air Traffic Controller (ATC) yang membutuhkan penglihatan mendekati sempurna untuk melakukan tugas mereka dengan aman dan efektif. Begitu juga penembak jitu (sniper) di militer dan kepolisian, yang membutuhkan penglihatan presisi untuk menargetkan objek dari jarak jauh.

Mata minus yang tinggi akan membuat pekerjaan tersebut jadi lebih sulit. Karena, penglihatan yang tidak sempurna, bahkan dengan koreksi, bisa mengurangi efektivitas dalam situasi mendesak.

Sejumlah sekolah kedinasan melibatkan latihan fisik yang intens. Hal tersebut bisa menjadi tantangan bagi mereka yang bergantung pada kacamata atau lensa kontak. Misalnya, kacamata bisa pecah atau jatuh saat latihan fisik keras fisik atau kegiatan militer. Sementara itu, lensa kontak bisa menyebabkan iritasi dan infeksi, jika digunakan dalam kondisi lapangan yang keras atau berdebu. Kondisi tersebut bisa berpengaruh terhadap performa fisik dan efektivitas saat menjalani pendidikan dan pelatihan.

Tingkatkan peluang dengan LASIK

Bagi calon sisa dengan mata minus tinggi, alternatif treatment seperti operasi LASIK bisa menjadi solusi, asalkan prosedur tersebut dilakukan jauh sebelum tes kesehatan, dan hasilnya memenuhi standar penglihatan yang ditetapkan oleh lembaga yang bersangkutan.

LASIK merupakan prosedur bedah yang bertujuan untuk memperbaiki gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi, yaitu miopia (mata minus), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisma (mata silinder). Dalam konteks seleksi masuk sekolah kedinasan, LASIK dapat memperbesar peluang calon siswa untuk lolos pemeriksaan mata karena berbagai alasan. Tapi, ada sejumlah hal yang perlu Anda pertimbangkan. Antara lain:

1. LASIK meningkatkan ketajaman penglihatan

LASIK dapat memperbaiki ketajaman penglihatan dengan membentuk ulang kornea, sehingga cahaya difokuskan dengan lebih baik pada retina. Ini memungkinkan seseorang dengan mata minus tinggi untuk mencapai penglihatan mendekati normal tanpa menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Jika sebelum LASIK mata minus Anda melebihi batas yang ditetapkan (misalnya lebih dari -2.00 dioptri), setelah operasi dan penglihatan kembali normal, LASIK akan membantu memenuhi persyaratan visual yang ditetapkan oleh sekolah kedinasan. Itu berarti, bagi calon siswa yang sebelum operasi dinilai tidak lolos karena mata minus tinggi, LASIK bisa memberikan peluang untuk mencapai ketajaman visual yang sesuai standar.

2. Persyaratan LASIK di sekolah kedinasan

Beberapa sekolah kedinasan mengizinkan calon siswa yang telah menjalani operasi LASIK, asalkan hasil penglihatan pasca operasi memenuhi kriteria yang ditetapkan. Namun, setiap institusi memiliki kebijakan berbeda. Misalnya, kepolisian mengizinkan calon siswa yang telah menjalani LASIK, jika hasil akhir penglihatan berada dalam batas normal. Tapi, calon siswa harus sudah menjalani operasi LASIK setidaknya 6 hingga 12 bulan sebelum tes kesehatan untuk memastikan tidak ada komplikasi atau masalah sisa.

Sementara itu, akademi penerbangan mensyaratkan calon penerbang memiliki standar penglihatan yang sangat ketat. Setelah LASIK, hasil penglihatan harus mendekati 20/20 tanpa koreksi. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan lebih ketat untuk memastikan kesehatan mata secara keseluruhan.

3. Pertimbangan jangka panjang

Meski LASIK dapat memperbaiki penglihatan, ada beberapa pertimbangan jangka panjang yang juga diperhatikan oleh sekolah kedinasan. Misalnya, meskipun LASIK umumnya aman, tetap ada risiko komplikasi, seperti mata kering, silau, atau masalah dengan penglihatan di malam hari. Sekolah kedinasan biasanya menilai calon siswa dari segi kemampuan visual jangka panjang, sehingga komplikasi ini bisa menjadi hambatan.

Penglihatan setelah LASIK juga harus stabil. Beberapa sekolah kedinasan mengharuskan calon menunggu hingga satu tahun setelah operasi untuk memastikan tidak ada perubahan signifikan dalam penglihatan.

4. Keuntungan LASIK untuk kegiatan fisik

LASIK juga memberikan keuntungan bagi calon siswa yang akan terlibat dalam latihan fisik intens. Berkat LASIK, ketergantungan mereka pada kacamata atau lensa kontak bisa dilepaskan. Karena, kedua alat bantu tersebut bisa berisiko patah atau hilang selama aktivitas.

Padahal, latihan militer atau kepolisian melibatkan pergerakan fisik intens, berlari, dan menghadapi lingkungan yang ekstrem. Begitu juga pengoperasian alat berat atau kendaraan, yang memerlukan ketajaman penglihatan tanpa gangguan dari kacamata atau lensa kontak.


5. Penilaian ketat setelah LASIK

Meskipun LASIK dapat meningkatkan peluang lolos seleksi sekolah kedinasan, perlu diingat, institusi tetap akan melakukan pemeriksaan mata yang ketat setelah operasi. Mereka tidak hanya melihat ketajaman penglihatan, tetapi juga memastikan penglihatan periferal dan persepsi kedalaman tetap normal. Mereka juga mengevaluasi kesehatan mata, memastikan tidak ada kelainan atau komplikasi struktural pada mata setelah operasi, dan penglihatan stabil tanpa fluktuasi berarti dalam periode waktu tertentu.

Lindungi mata usai LASIK

Selama LASIK, dokter menggunakan laser khusus untuk membuat flap kecil pada lapisan luar kornea agar dapat mengakses dan mengikis jaringan di bawahnya dengan laser kedua, sehingga dapat mengubah bentuk kornea untuk mengoreksi kelainan refraksi yang memengaruhi penglihatan. Flap akan menutup sendiri dalam hitungan hari tanpa perlu jahitan atau intervensi medis tambahan.

Perawatan setelah operasi merupakan langkah sangat penting. Merawat mata Anda dan mengikuti rencana perawatan pasca-LASIK setelah operasi dapat mempercepat waktu penyembuhan, meningkatkan kualitas penglihatan Anda.

Selama proses penyembuhan, Anda tidak boleh mengucek mata atau melakukan apa pun yang dapat menyebabkan infeksi pada luka atau membuat flap terlepas. Pelindung mata akan mempermudah Upaya perlindungan.

Rencana perawatan pasca LASIK sering kali mencakup obat tetes mata untuk membantu mengatasi mata kering dan menjaga kelembapan mata Anda. Anda juga bisa diresepkan obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi rasa tidak nyaman yang dapat terjadi selama satu atau dua hari pertama.

Anda harus menemui dokter dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah operasi LASIK, agar dokter dapat memeriksa penyembuhan dan penglihatan Anda. Dokter juga akan menilai apakah ada perubahan pada rencana perawatan yang diperlukan. Jadwal temu lanjutan harus dipatuhi setidaknya selama enam bulan setelah operasi untuk memastikan pemulihan berjalan sesuai harapan.

Jaga penglihatan pasca LASIK

Menjaga penglihatan Anda setelah LASIK tidak hanya sekadar perawatan pasca operasi, tetapi juga cara Anda memelihara tubuh dan menjalani hidup Anda. Diet yang kaya akan asam lemak omega-3, yang banyak ditemukan dalam ikan, dapat membantu mengatasi mata kering, kondisi yang umum terjadi setelah LASIK.

Agar mata terlindung dari kondisi yang mungkin terjadi akibat pertambahan usia, konsumsilah vitamin C dan E, serta seng. Nutrisi ini mendukung kesehatan retina dan dapat memperlambat perkembangan penyakit degeneratif. Selain diet, aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah, yang bermanfaat bagi kesehatan mata.

Olahraga juga membantu mengurangi risiko kondisi, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, yang dapat memengaruhi penglihatan Anda. Jangan lupa, mengelola waktu di depan layar juga penting. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membuat mata Anda menjadi tegang. Kondisi tersebut memengaruhi kenyamanan dan kualitas penglihatan Anda.

Dengan menerapkan kebiasaan nutrisi dan gaya hidup ini, Anda tidak hanya berinvestasi pada penglihatan Anda, tetapi juga pada kesehatan Anda secara keseluruhan.

SILC Lasik Center menawarkan berbagai layanan operasi laser mata yang canggih untuk mengatasi kondisi mata minus tinggi. Tergantung pada setinggi apa minus Anda, dokter dapat merekomendasikan jenis operasi laser yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.