ARTIKEL

Mata Sering Lelah? LASIK Saja!

Wednesday, October 2, 2024 | SILC Lasik Center
mata-sering-lelah-lasik-saja

Percaya atau tidak, mata lelah bisa membuat kualitas hidup Anda menurun. Mulai dari menurunnya produktivitas kerja, Anda jadi sering sakit kepala, hingga tidur yang jadi terganggu. Tergantung pada penyebabnya, kelelahan mata bisa diatasi dengan tepat. Misalnya, kelelahan mata akibat penggunaan perangkat digital, bisa dicegah dengan cara-cara yang praktis.

Sementara itu, mata lelah akibat kelainan refraksi, bisa diatasi dengan LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis). Soalnya, orang dengan kelainan refraksi cenderung membuat mata bekerja lebih keras untuk menajamkan gambar. Setelah menjalani LASIK, tidak ada lagi mata lelah, karena penglihatannya kembali tajam.

Gejala mata lelah

Kelelahan mata merupakan kondisi yang umum terjadi, biasanya disebabkan oleh penggunaan mata secara intens, misalnya untuk membaca dan menggunakan perangkat digital. Setelah seharian menggunakan komputer, mata Anda mungkin terasa kering atau penglihatan jadi buram. Inilah tanda-tanda kelelahan mata.

Kelelahan mata dikenal juga dengan ketegangan mata. Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Tapi, biasanya bukan merupakan kondisi yang serius dan umumnya hanya bersifat sementara. Meskipun, ada juga yang mengalaminya dalam jangka panjang. Lagipula, banyak hal bisa Anda lakukan untuk mengurangi atau mencegah kelelahan mata.

Tapi, kalau usaha untuk mengurangi kelelahan tak membuahkan hasil, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Karena, mungkin saja kelelahan mata yang Anda alami merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius.

Gejala yang kerap terjadi pada kondisi kelelahan mata adalah mata berair, mata lebih sensitif terhadap cahaya, atau mata terasa gatal dan terbakar. Tak hanya mengganggu mata, kondisi mata lelah juga bisa berpengaruh terhadap bagian tubuh lain. Misalnya, kepala jadi terasa sakit, atau leher dan bahu terasa nyeri.

Cari tahu penyebabnya

Pada dasarnya, kelelahan mata disebabkan oleh pemfokusan mata yang intens selama melakukan tugas. Itu berarti, dalam durasi waktu yang lama, Anda melakukan suatu kegiatan tanpa henti. Misalnya, mengemudi dalam jarak jauh, membaca, menggunakan komputer dan gadget lain, dan bermain video game berjam-jam.

Selain itu, Anda juga mungkin mengalami mata lelah, setelah melakukan pekerjaan yang mendetail, seperti menulis, menjahit, atau membuat kerajinan tangan. Ditambah lagi, ruangan tempat Anda bekerja tidak memiliki cukup cahaya dan Anda tidak cukup berkedip untuk melumasi mata.

Ada pula orang-orang yang mengalami kelelahan mata, karena memiliki kondisi mata sebelumnya. Contohnya, penglihatan yang tidak dikoreksi atau otot mata yang tidak seimbang. Pasien yang mengalami kondisi tersebut berisiko lebih tinggi untuk mengalami mata lelah. Itu berarti orang dengan kelainan refraksi yang tidak dikoreksi, yaitu dengan kondisi mata minus (miopia), mata plus (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisma), rentan mengalami mata lelah.

Akibat perangkat digital?

Dalam beberapa tahun terakhir, penyebab utama kelelahan mata adalah penggunaan komputer atau perangkat digital lain dalam waktu yang lama, seperti ponsel atau tablet. Istilahnya adalah ketegangan mata digital. Diperkirakan, 2 dari 3 orang di Amerika Serikat melaporkan gejala ketegangan mata digital.

Para peneliti menemukan bahwa ketika orang menggunakan komputer atau layar digital lain, mereka jadi jarang mengerjapkan mata. Hal tersebut justru menjadi penyebab mata kering, yang dapat menyebabkan ketegangan mata.

Ketegangan mata digital memiliki sejumlah penyebab yang berbeda. Silau dari perangkat digital dapat menyebabkan mata lelah. Atau, ketika ada kontras yang buruk antara tulisan di layar dan latar belakang. Jarak antara mata dan layar tidak tepat, juga pencahayaan yang tidak memadai, juga dapat menyebabkan kelelahan mata.

Cahaya biru dari layar elektronik dapat berkontribusi pada kelelahan mata. Cahaya biru memiliki panjang gelombang pendek dan energi tinggi, yang membuatnya lebih sulit untuk difokuskan oleh mata. Ketika mata terpapar cahaya biru dalam jangka waktu lama, terutama dari layar digital, mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan cahaya tersebut ke retina. Ini menyebabkan kelelahan mata.

Kondisi ini semakin parah, karena saat menatap layar dalam waktu lama, kita cenderung jarang mengerjap. Hal tersebut menyebabkan gangguan lain, yaitu mata kering, karena air mata tidak tersebar merata di permukaan mata. Kelembapan yang berkurang dan ketegangan otot akibat fokus yang terus-menerus menyebabkan mata menjadi lelah dan tidak nyaman.

Layar digital sering kali menghasilkan kontras yang lebih tinggi dan kecerahan yang lebih tajam dibandingkan dengan objek di lingkungan alami. Hal ini bisa membuat mata berusaha lebih keras untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kontras dan kecerahan, terutama ketika melihat dalam kondisi pencahayaan rendah atau saat berada di ruangan dengan pencahayaan yang tidak ideal. Upaya ini mempercepat timbulnya kelelahan mata.

Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dalam waktu lama, baik di tempat kerja maupun dalam aktivitas pribadi, seperti menonton film atau bermain game, meningkatkan risiko Computer Vision Syndrome (CVS).

Tangani mata lelah

Pasien yang mengalami mata lelah bisa mengatasi kondisinya dengan berbagai cara sederhana, misalnya beristirahat sejenak dari kegiatan membaca, menulis, dan mengemudi untuk beberapa saat, dapat membantu mengurangi mata lelah.

Di samping menggunakan tetes mata secara teratur, salah satu saran utama untuk mengurangi ketegangan mata digital adalah mengikuti aturan 20 – 20 – 20. Anda perlu beristirahat selama 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6 meter) dari Anda setiap 20 menit.

Ada lagi beberapa hal yang bisa Anda praktikkan, misalnya menyesuaikan pencahayaan berdasarkan aktivitas Anda, menggunakan pelembap udara, dan berhenti merokok, karena merokok berbahaya bagi mata Anda. Sementara itu, bagi Anda yang matanya lelah karena pekerjaan Anda membuat Anda berlama-lama di depan laptop, ada sejumlah hal yang bisa Anda coba. Antara lain:

1. Gunakan filter cahaya biru. Banyak perangkat menawarkan filter cahaya biru atau mode malam yang mengurangi emisi cahaya biru pada layar.

2. Atur pencahayaan dan posisi layar. Pastikan pencahayaan di sekitar Anda cukup terang dan atur posisi layar agar mata tidak bekerja terlalu keras.

3. Sesuaikan pendingin ruangan Anda agar udara tidak berembus langsung ke mata Anda.

4. Gunakan obat tetes mata pelumas, sesering yang disarankan oleh dokter.

5. Tingkatkan jumlah kerjapan mata.

6. Batasi jumlah waktu yang Anda habis untuk menggunakan perangkat digital, jika memungkinkan.

Mata lelah akibat kelainan refraksi

Kelainan refraksi menyebabkan mata jadi mudah lelah, karena mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan cahaya agar gambar yang dihasilkan terlihat jelas. Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi membuat Anda harus terus-menerus memicingkan mata, agar bisa melihat sesuatu dengan lebih tajam.

Inilah kenapa mata jadi lelah, ketika Anda mengalami kelainan refraksi:

1. Mata harus terus-menerus berusaha fokus

Pada mata yang normal, cahaya yang masuk ke mata akan difokuskan langsung ke retina. Hasilnya, gambar yang dihasilkan akan menjadi jelas dan tajam. Namun, pada mata dengan kelainan refraksi (miopia, hipermetropia, atau astigmatisma), cahaya tidak difokuskan tepat pada retina. Mata akan berusaha untuk menyesuaikan fokus melalui akomodasi, yaitu kontraksi otot-otot mata yang mengatur lensa agar dapat membiaskan cahaya dengan lebih baik.

2. Otot mata bekerja terlalu keras

Ketika mata terus-menerus harus melakukan akomodasi, otot-otot mata (terutama otot siliaris yang mengatur lensa) akan bekerja lebih keras daripada biasanya. Pekerjaan berlebih ini bisa menyebabkan kelelahan pada mata, yang dikenal sebagai astenopia.

3. Penglihatan buram atau kabur

Jika kelainan refraksi terlalu parah, meskipun sudah melakukan akomodasi, mata tetap tidak mampu menghasilkan gambar yang benar-benar tajam. Kondisi ini menambah kelelahan, karena mata terus mencoba untuk memperbaiki fokus yang tidak optimal.

4. Ketidakselarasan

Pada kasus astigmatisma, kelengkungan kornea atau lensa tidak merata, sehingga cahaya dibiaskan ke beberapa titik fokus yang berbeda. Kondisi tersebut membuat otak berusaha keras untuk memperbaiki gambar yang buram atau terdistorsi, sehingga meningkatkan ketegangan mata.

Kelelahan mata ini sering kali disertai dengan gejala lain, seperti sakit kepala, rasa tidak nyaman di sekitar mata, mata kering, dan sulit berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Penggunaan kacamata atau lensa kontak yang tepat bisa membantu mengurangi beban akomodasi ini, sehingga mengurangi kelelahan mata.

LASIK, solusi mata lelah

Tindakan bedah LASIK dapat mengurangi atau menghilangkan potensi mata lelah akibat kelainan refraksi. Karena, prosedur tersebut mengoreksi penyebab utama kelainan refraksi, yaitu cara cahaya dibiaskan oleh mata.

Pada orang dengan kelainan refraksi, bentuk kornea matanya tidak ideal untuk memfokuskan cahaya tepat pada retina. LASIK menggunakan laser untuk membentuk ulang (reshape) kornea agar cahaya yang masuk ke mata bisa difokuskan langsung ke retina tanpa gangguan. Ini akan membantu menghilangkan kebutuhan mata untuk terus-menerus melakukan akomodasi berlebihan yang menyebabkan mata lelah.

Setelah LASIK, cahaya akan difokuskan dengan benar oleh kornea, karena bentuk kornea telah diperbaiki. Hal ini akan mengurangi beban otot mata, terutama otot siliaris, yang sebelumnya harus bekerja keras untuk mengoreksi fokus. Dengan beban yang lebih sedikit pada otot mata, risiko mata lelah berkurang secara signifikan.

Di samping itu, proses LASIK memungkinkan pasien untuk mendapatkan penglihatan yang lebih tajam tanpa harus menggunakan kacamata atau lensa kontak. Dengan penglihatan yang sudah optimal setelah operasi, otak dan mata tidak perlu berusaha keras untuk mengoreksi gambar yang buram atau tidak fokus, yang biasanya menjadi penyebab kelelahan mata.

LASIK mampu memberikan koreksi jangka panjang untuk sebagian besar kelainan refraksi. Setelah prosedur ini, banyak pasien yang tidak lagi memerlukan alat bantu penglihatan atau mengalami kelelahan mata yang disebabkan oleh kelainan refraksi. Namun, perlu diingat, meski LASIK bisa memperbaiki penglihatan secara signifikan, beberapa orang mungkin masih memerlukan koreksi tambahan di kemudian hari, terutama seiring bertambahnya usia.

Jika Anda mengalami gejala mata lelah atau mata tegang dalam frekuensi yang cukup sering, jangan menunda untuk menghubungi SILC Lasik Center dan menjalani pemeriksaan mata. Dokter bisa merekomendasikan LASIK dengan teknologi terkini, untuk mengatasi mata lelah yang Anda alami. Nikmati hidup yang lebih berkualitas tanpa gangguan mata lelah.