ARTIKEL

Penglihatan Buruk Bisa Sebabkan Vertigo, Lho!

Thursday, October 3, 2024 | SILC Lasik Center
penglihatan-buruk-bisa-sebabkan-vertigo-lho

Penglihatan yang buruk dapat memengaruhi keseimbangan tubuh, karena mata adalah salah satu komponen kunci dalam sistem keseimbangan. Ketika penglihatan tidak berfungsi dengan baik, informasi visual yang salah atau terdistorsi dapat membuat otak kesulitan mengintegrasikan sinyal sensorik dari berbagai sumber. Akibatnya, Anda mengalami vertigo atau pusing.

Vertigo, yang merupakan sensasi seolah ruangan berputar, dapat terjadi karena berbagai macam penyebab. Kondisi medis tertentu dapat menyebabkan vertigo. Dalam beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Kalau Anda sering mengalami vertigo, mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk menjalani pemeriksaan mata. Karena, penglihatan yang buruk bisa menyebabkan vertigo, dari skala ringan hingga berat.

Penglihatan dan vertigo

Penglihatan terkait erat dengan sistem vestibular (telinga bagian dalam). Sistem vestibular membantu mengontrol posisi mata. Hal ini memungkinkan kepala Anda bergerak, sementara mata Anda dapat tetap fokus pada sesuatu yang ingin Anda lihat. Tapi, terkadang, sistem vestibular tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sistem vestibular dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang juga menyebabkan disfungsi. Antara lain, mata tidak bekerja sama dengan baik, mata kesulitan untuk fokus, dan masalah dalam memproses lingkungan visual.

Karena sistem penglihatan dapat memengaruhi sistem vestibular, maka jika penglihatan terpengaruh secara negatif, kondisi tersebut dapat menyebabkan vertigo. Sejumlah masalah yang kemungkinan berhubungan dengan penglihatan dan dapat menyebabkan vertigo, antara lain:

1. Kelelahan mata

Mata Anda menjadi lelah, karena terus-menerus menatap layar digital dalam ruasi waktu yang panjang. Apalagi, jika tanpa jeda. Ketika melihat perangkat digital terlalu lama, otot-otot mata akan bekerja berulang kali untuk menyelaraskan diri, yang dapat menyebabkan rasa pusing.

2. Kacamata yang salah

Jika kacamata Anda tidak sesuai dengan kondisi penglihatan Anda, hal ini dapat membuat Anda merasa tidak seimbang dan pusing.

3. Perubahan fokus mata

Ketika mata mengalami kesulitan fokus, seperti pada rabun jauh atau astigmatisma, otot mata harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki gambar. Ketegangan otot mata ini bisa menyebabkan pusing atau sensasi goyah, terutama jika terjadi dalam jangka waktu lama.

Perbedaan signifikan antara kedua mata dalam hal ketajaman visual juga bisa memicu vertigo. Karena, otak kesulitan menggabungkan gambar dari kedua mata dengan cara yang konsisten.

4. Masalah dengan persepsi kedalaman

Ketika penglihatan buram, kemampuan untuk melihat kedalaman dan jarak bisa terganggu. Kondisi tersebut menyebabkan otak kesulitan memperkirakan posisi tubuh di dalam ruang, sehingga menciptakan rasa tidak stabil atau goyah, yang dapat berkembang menjadi vertigo.

5. Penglihatan ganda

Jika ada masalah dengan pergerakan atau kesejajaran mata, seperti strabismus (mata juling), otak mungkin menerima dua gambar yang berbeda dari kedua mata. Ketidakmampuan otak untuk memproses gambar ini dengan benar bisa memicu disorientasi dan vertigo.

6. Postur Kepala yang Tidak Alami

Ketika mengalami gangguan penglihatan, orang cenderung sering mengubah posisi kepala untuk melihat lebih jelas, misalnya dengan memiringkan kepala atau menatap dari sudut tertentu. Posisi yang tidak alami ini dapat berpengaruh terhadap sistem vestibular dan keseimbangan, sehingga menyebabkan vertigo.

7. Kacamata baru

Ketika Anda mulai menggunakan kacamata baru dengan resep yang lebih kuat atau berbeda, misalnya untuk astigmatisma atau lensa progresif, otak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan cara pandang baru. Dalam periode penyesuaian ini, beberapa orang mungkin mengalami pusing atau vertigo, terutama saat melihat ke arah yang berbeda atau saat bergerak.

Gejala vertigo bisa berlangsung sangat sebentar, yaitu selama beberapa detik atau beberapa jam. Sejumlah pasien juga mengalami vertigo selama berhari-hari, atau datang dan pergi, dalam jangka waktu yang lama. Gejala-gejalanya pun bisa ringan hingga berat. Vertigo yang parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala khas vertigo, antara lain goyah pada kaki, kehilangan keseimbangan, pusing, dan mual.

Kelainan refraksi bisa sebabkan vertigo

Kelainan refraksi, yang mencakup rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan astigmatisma (mata silinder), dapat menyebabkan vertigo. Kelainan refraksi berpengaruh terhadap cara mata memfokuskan cahaya ke retina. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah, termasuk vertigo.

Kondisi kelainan refraksi menyebabkan penglihatan yang buram atau tidak fokus, yang dapat mempersulit otak untuk memproses informasi visual dengan benar. Ketika otak menerima sinyal visual yang tidak jelas, hal ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan. Penglihatan yang buram atau tidak stabil membuat otak kesulitan mengintegrasikan informasi dari sistem visual dengan sistem vestibular dan proprioseptif (sensasi tubuh). Hal ini dapat menyebabkan vertigo atau rasa pusing.

Di samping itu, ketika mata mengalami kelainan refraksi, otot mata harus bekerja lebih keras untuk fokus. Ketegangan pada otot mata ini sering kali menyebabkan gejala, seperti pusing, sakit kepala, dan vertigo. Misalnya, pada orang dengan astigmatisme, mata berusaha terus-menerus untuk memperbaiki fokus, yang dapat menyebabkan ketegangan berlebihan dan akhirnya memicu sensasi vertigo.

Vertigo bisa juga disebabkan oleh penggunaan kacamata atau lensa kontak dengan resep koreksi yang tidak tepat. Ketika resep terlalu kuat atau terlalu lemah, mata harus beradaptasi dengan ketidakcocokan tersebut, sehingga terjadi disorientasi visual. Transisi dari kacamata lama ke kacamata baru dengan perubahan resep yang signifikan juga dapat membuat otak kesulitan beradaptasi, sehingga memicu vertigo selama fase penyesuaian.

Kelainan refraksi dapat mengganggu persepsi kedalaman, yang menyebabkan kesulitan dalam menilai jarak objek di sekitar. Ketidakmampuan untuk memperkirakan kedalaman dengan tepat dapat membuat Anda merasa goyah, terutama ketika bergerak atau berjalan. Ini bisa menyebabkan vertigo, terutama dalam situasi yang melibatkan perubahan gerakan atau orientasi yang cepat.

Pada beberapa orang dengan kelainan refraksi, seperti rabun dekat, mata perlu bekerja lebih keras untuk melihat objek dekat. Hal ini bisa mengakibatkan masalah konvergensi, yaitu kesulitan mata untuk bekerja bersama. Konvergensi yang tidak seimbang dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, dan akhirnya vertigo.

LASIK lenyapkan vertigo

LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) adalah tindakan bedah yang dapat mengoreksi kelainan refraksi. Itu berarti, LASIK juga berpotensi menghilangkan vertigo yang disebabkan oleh kelainan refraksi. Beginilah cara LASIK bisa mengatasi vertigo terkait kelainan refraksi:

1. Mengoreksi penglihatan kabur

Salah satu penyebab vertigo pada orang dengan kelainan refraksi adalah penglihatan yang buram. Mata yang tidak bisa memfokuskan cahaya dengan baik ke retina mengakibatkan gambar yang tidak jelas, yang bisa mengganggu persepsi visual dan keseimbangan tubuh.

Prosedur LASIK memperbaiki kelainan refraksi, memungkinkan penglihatan menjadi lebih tajam dan jernih tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak. Dengan penglihatan yang lebih jelas, otak menerima informasi visual lebih akurat, yang membantu mengurangi gangguan keseimbangan dan vertigo.

2. Mengurangi ketegangan mata

Kelainan refraksi sering menyebabkan mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan objek, terutama dalam kondisi seperti astigmatisma, yang menyebabkan penglihatan buram, baik untuk objek jauh maupun dekat. Ketegangan mata berlebihan ini bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, dan vertigo.

LASIK menghilangkan kebutuhan mata untuk berusaha memperbaiki fokus secara berlebihan, sehingga mengurangi ketegangan pada otot mata. Hal ini bisa membantu meredakan gejala vertigo yang disebabkan oleh ketegangan mata.

3. Memperbaiki koordinasi mata

Penglihatan yang terganggu oleh kelainan refraksi sering kali memengaruhi persepsi kedalaman, yang penting untuk menjaga keseimbangan tubuh. Kesulitan dalam memperkirakan jarak atau kedalaman objek bisa memicu disorientasi visual yang menyebabkan vertigo.

Setelah LASIK, banyak pasien melaporkan peningkatan dalam persepsi kedalaman mereka. Sehingga, saat berjalan atau bergerak, penglihatan mereka lebih stabil dan tidak mudah pusing. Koordinasi antara mata dan tubuh juga membaik, karena penglihatan menjadi lebih akurat dan konsisten.

4. Menghilangkan penglihatan ganda

Beberapa orang dengan kelainan refraksi, terutama astigmatisma yang tidak terkoreksi dengan baik, mungkin mengalami penglihatan ganda. Penglihatan ganda bisa membuat otak kesulitan memproses gambar visual dengan benar, yang bisa menyebabkan disorientasi dan vertigo.

LASIK memperbaiki bentuk kornea, yang sering kali menghilangkan penglihatan ganda yang disebabkan oleh astigmatisma. Akibatnya, vertigo yang berkaitan dengan diplopia berkurang secara signifikan.

5. Mengurangi ketergantungan pada kacamata

Kacamata atau lensa kontak dengan resep yang salah atau tidak sesuai bisa memperburuk gejala vertigo. Misalnya, kacamata dengan lensa yang terlalu kuat atau terlalu lemah bisa mengakibatkan distorsi visual dan menyebabkan pusing. Selain itu, lensa progresif atau bifokal kadang-kadang membuat otak kesulitan menyesuaikan pandangan di berbagai jarak, yang juga dapat memicu vertigo.

LASIK dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan kacamata atau lensa kontak, menghindari potensi masalah vertigo yang terkait dengan koreksi visual yang tidak tepat.

6. Pemulihan fungsi penglihatan secara menyeluruh

LASIK sering kali memberikan peningkatan signifikan dalam kualitas penglihatan, yang secara keseluruhan membantu pemulihan keseimbangan dan orientasi tubuh. Penglihatan yang jernih dan stabil dapat memberikan informasi lebih baik kepada otak, yang kemudian dapat memproses sinyal visual dengan lebih efisien. Hal ini membantu memperbaiki kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan, yang penting untuk mencegah vertigo.

7. Efek jangka panjang

LASIK memberikan manfaat jangka panjang dalam hal penglihatan yang lebih baik tanpa perlu penyesuaian harian, seperti mengganti kacamata atau lensa kontak. Dengan hasil yang stabil, orang yang menjalani LASIK dapat merasakan pengurangan atau hilangnya vertigo secara permanen, selama vertigo tersebut memang disebabkan oleh masalah refraksi. Mereka tidak perlu khawatir tentang efek samping dari koreksi visual yang berubah-ubah, yang bisa terjadi dengan penggunaan lensa atau kacamata.

Setelah prosedur LASIK, banyak pasien mengalami peningkatan dalam keseimbangan visual dan stabilitas tubuh, yang secara signifikan membantu mengatasi gejala vertigo yang sebelumnya mereka alami. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis mata sebelum menjalani LASIK untuk memastikan bahwa vertigo Anda memang terkait dengan kelainan refraksi dan apakah Anda kandidat yang cocok untuk prosedur ini.

Jika Anda mengalami vertigo yang ringan sekalipun, dan Anda tidak menemukan penyebabnya, ada baiknya Anda diperiksa oleh para dokter ahli di SILC Lasik Center. Mereka akan dapat membantu menentukan apakah vertigo yang Anda alami disebabkan oleh kelainan refraksi, atau masalah gangguan penglihatan lain.