Operasi LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) memang sangat populer di seluruh dunia, sejak pertama kali diperkenalkan lebih dari 20 tahun lalu. Tidak mengherankan jika orang dengan beragam kelainan refraksi mata dan berbagai usia ingin mendapatkan sederet manfaat dari operasi laser tersebut. Dari remaja yang bosan pakai kacamata, orang dewasa yang ingin performa kerjanya meningkat, hingga lansia yang tak ingin hidupnya tergantung pada kacamata, ingin menjalani operasi tersebut.
Lalu, bagaimana peluangnya bagi lansia yang bosan memakai kacamata? Apakah mereka bisa menjalani LASIK? Kalau bisa, apakah ada risiko tambahan yang menyertai? Temukan penjelasannya di sini.
Bagaimana peluang bagi orang di atas usia 40 untuk menjalani LASIK?
Begini kira-kira gambaran peluangnya:
40 hingga 55 tahun
Jika tidak pernah mengalami masalah penglihatan sebelum mencapai kelompok usia ini, Anda mungkin perlu menggunakan kacamata baca setelah berusia 40 tahun. Namun, tidak berarti Anda bukan kandidat operasi LASIK yang baik.
Disaat Anda memiliki riwayat medis yang baik, Anda memiliki lebih banyak kesempatan untuk bisa menjalani operasi LASIK. Sebagian besar pasien yang dipertimbangkan untuk LASIK dalam kelompok usia ini antara lain adalah mereka yang tidak memiliki riwayat gangguan kornea, diabetes, dan glaukoma.
56 tahun ke atas
Meskipun tidak ada batasan usia yang menghalangi orang lansia menjalani LASIK, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum orang dewasa yang senior disetujui untuk menjalani operasi. Bahkan pasien di atas 60 tahun dengan penglihatan yang jernih pun bisa menjadi kandidat LASIK yang baik.
Meski begitu, Anda harus memberi tahu dokter bedah Anda tentang penggunaan obat dan masalah mata yang Anda hadapi sebelum operasi.
Apakah ada istilah terlalu tua untuk menjalani LASIK?
Sejauh ini batasan usia yang ditetapkan untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal adalah batasan usia minimal, yaitu 18 tahun. Sejumlah klinik bahkan menetapkan usia 20 tahun. Mereka yang berusia di bawah 18 tahun belum memiliki cukup waktu untuk mencapai kestabilan penglihatan, sehingga operasi LASIK tidak dianjurkan untuk mereka.
Namun, tidak ada batasan usia atas, selama mata orang tersebut sehat dan penglihatan mereka stabil. Jika dua persyaratan ini terpenuhi, orang yang berusia 60-an dan 70-an pun bisa menjadi kandidat untuk prosedur LASIK.
Ahli bedah di The Eye Institute of Utah telah sukses melakukan LASIK pada pasien yang berusia 50-an ke atas. Sejumlah klinik mata lain di Amerika Serikat juga sukses melakukan LASIK untuk pasien dalam berbagai rentang usia, termasuk pasien yang berusia 40-an, 50-an, 60-an, dan seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa LASIK dapat memberikan manfaat kepada orang di segala usia.
Meskipun, ada pertimbangan khusus saat merencanakan koreksi penglihatan laser untuk mereka. Karena, pada usia tersebut mata cenderung mulai berubah.
Meskipun lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena degenerasi makula, katarak, dan glaukoma, banyak di antara mereka yang memiliki mata relatif sehat dan merupakan kandidat yang sangat baik untuk LASIK. Ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan, sebelum seorang lansia dinyatakan sebagai kandidat LASIK yang baik, antara lain:
Kesehatan mata. Tidak harus berada dalam kondisi kesehatan yang sempurna, tapi calon kandidat LASIK tidak boleh menderita sejumlah penyakit mata, seperti katarak, glaukoma, keratoconus, penyakit kornea, sindrom mata kering, dan amblyopia (mata malas),
Stabilitas penglihatan. Resep kacamata Anda harus stabil setidaknya selama satu tahun sebelum operasi. Biasanya stabilitas penglihatan ini sudah tercapai ketika seseorang menginjak usia dewasa muda, yaitu usia 18 hingga 20 tahun. Pada umumnya kelainan refraksi pada lansia juga sudah stabil.
Kesehatan umum. Anda harus bebas dari penyakit diabetes, gangguan autoimun, dan masalah kesehatan lain. Penyakit-penyakit ini bisa menghambat proses pemulihan sesudah LASIK.
Cedera mata: Anda juga tidak boleh mengalami Infeksi yang tidak ditangani dengan tuntas dan cedera mata.
Merokok. Bersamaan dengan semua masalah lain yang terkait dengan merokok, dapat meningkatkan risiko komplikasi setelah operasi dan berpengaruh terhadap kemampuan Anda dalam menyembuhkan diri.
Obat-obatan khusus: Efek samping dari beberapa obat dapat meningkatkan risiko Anda selama dan setelah operasi. Beberapa obat yang dikonsumsi pasien lansia bisa jadi merupakan kontraindikasi untuk LASIK, misalnya obat anti-aritmia yang mengatur detak jantung.
Menopause. Saat menopause, Anda berisiko tinggi mengalami mata kering. Seiring bertambahnya usia, produksi air mata menurun, dan mata kering dapat menjadi lebih buruk. Kondisi mata kering yang sudah dialami sebelum LASIK dapat memperburuk mata kering sebagai efek samping LASIK yang umum dirasakan.
Apakah tidak bisa LASIK, jika mengalami katarak?
Katarak, suatu kondisi mata yang paling sering dialami lansia, adalah salah satu alasan seseorang dalam kelompok 56 tahun ke atas dianggap tidak memenuhi syarat. Tapi, jika Anda telah mencapai usia 60 tahun tapi memiliki penglihatan yang jernih, Anda masih mungkin dianggap sebagai kandidat yang baik untuk LASIK.
Risiko munculnya katarak meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, katarak tidak langsung mencoret nama Anda dari daftar kandidat LASIK. Kalau Anda mengalami katarak, masalah inilah yang perlu menjadi prioritas untuk tindakan bedah. Tapi, kondisi ini tidak langsung mengecualikan Anda dari operasi LASIK di masa mendatang atau dari operasi kelainan refraksi lain. Artinya, setelah operasi katarak, Anda masih punya kesempatan untuk menjalani LASIK.
Anda bisa menjalani operasi katarak dahulu, baru kemudian menjalani LASIK. Namun, umumnya akan ada jarak waktu yang panjang di antara kedua tindakan bedah tersebut. Perlu diingat, operasi LASIK tidak dapat mencegah atau memperlambat perkembangan katarak. Karena itu, jika mengalami katarak setelah LASIK, Anda harus menjalani operasi lain.
Katarak bukanlah gangguan pada mata yang bisa dicegah. Sebagian besar kasus gangguan penglihatan ini terjadi pada usia 60 tahun. Sekitar 50% orang berusia 60 hingga 74 tahun, dan 70% dari orang berusia 75 tahun ke atas, memiliki katarak.
Bagaimana dengan glaukoma dan sindrom mata kering?
Glaukoma dan mata kering juga merupakan kondisi yang sering dialami oleh lansia dan dapat berpengaruh terhadap kelayakan untuk LASIK. Glaukoma terjadi ketika cairan menumpuk di mata dan menekan saraf optik. Tekanan ini dapat meningkat selama prosedur LASIK. Jadi, jika Anda menderita glaukoma yang signifikan, LASIK biasanya tidak disarankan. Tetapi, jika kondisinya ringan, Anda masih bisa menjadi kandidat LASIK.
American Refractive Surgery Council mengungkapkan bahwa mata kering adalah efek samping umum dari operasi LASIK. Untuk menghindari kondisi tersebut menjadi parah, Anda harus memberi tahu dokter, jika memiliki masalah mata kering. Dokter akan menyarankan agar Anda menangani kondisi mata kering terlebih dahulu, sehingga mendapatkan hasil LASIK yang lebih baik.
Apakah ada risiko efek samping, jika lansia menjalani LASIK?
LASIK memang memiliki beberapa potensi risiko untuk lansia. Risikonya mungkin berbeda daripada kandidat yang lebih muda. Salah satunya adalah proses penyembuhan yang sedikit lebih lambat dibandingkan ketika muda dulu. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap proses penyembuhan setelah operasi LASIK, sehingga berpotensi meningkatkan risiko komplikasi atau waktu pemulihan yang lebih lama.
Apakah presbiopia jadi penghalang untuk menjalani LASIK?
Orang dengan usia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena presbiopia, suatu kondisi yang juga dikenal sebagai rabun jauh terkait pertambahan usia. Ini merupakan proses alami mata yang menua, sehingga menyebabkan Anda kesulitan melakukan tugas pada penglihatan jarak dekat.
Pasien di usia tersebut mulai kehilangan fleksibilitas pada lensa mata, sehingga penglihatan dekatnya menjadi buram. Padahal, mereka memerlukan penglihatan jarak dekat untuk membaca atau bekerja di komputer. Untuk mengimbangi berkurangnya ketajaman penglihatan jarak dekat, pasien dengan presbiopia memerlukan kacamata baca.
Berita bagusnya, kondisi presbiopia tidak membuat Anda dinilai tidak memenuhi syarat sebagai kandidat untuk operasi LASIK. Sebaliknya, LASIK juga tidak bisa mencegah presbiopia terjadi di kemudian hari. Seiring bertambahnya usia dan perubahan kembali pada mata, Anda mungkin akan memerlukan kacamata baca untuk melihat dekat, setelah operasi LASIK.
Apa tipe LASIK yang cocok untuk lansia dengan presbiopia?
Ada variasi LASIK yang disebut sebagai monovision LASIK, yang dikhususkan bagi pasien presbiopia. Dengan teknik monovision LASIK, dokter bedah akan mengoreksi setiap mata dengan resep yang berbeda. Mata dominan Anda dioperasi untuk memperbaiki penglihatan jarak jauh dan mata lainnya dioperasi untuk memperbaiki penglihatan jarak dekat. Hasilnya, penglihatan jarak jauh dan jarak dekat Anda menjadi lebih baik.
Sebelum operasi, sejumlah klinik akan mendemonstrasikan monovision LASIK kepada pasien dengan menggunakan lensa kontak. Demo ini untuk mensimulasikan pengalaman mereka dengan satu mata yang dikoreksi untuk penglihatan dekat dan mata lain untuk penglihatan jauh.
Apakah setelah monovision LASIK, saya tetap perlu kacamata baca?
Pasien monovision LASIK hanya memerlukan kacamata baca untuk menghindari kelelahan mata, jika membaca atau bekerja di komputer dalam waktu lama. Melakukan kegiatan semacam itu dalam durasi waktu yang panjang kemungkinan akan membuat mata lelah. Sehingga, Anda memerlukan kacamata baca.
Namun, untuk mengerjakan sebagian besar pekerjaan sehari-hari, seperti membaca teks ponsel, memilih menu restoran, dan memeriksa email, monovision LASIK dapat menjadi pilihan yang sangat baik untuk mengurangi ketergantungan pada kacamata.
Jika seorang lansia tidak bisa menjalani LASIK, apa alternatif penanganannya?
Bagi banyak pasien yang berusia 50-an dan 60-an, Refractive Lens Exchange (RLE) dapat menjadi pilihan koreksi penglihatan yang bagus. Kesuksesan operasi ini juga bersifat jangka panjang.
Ada perbedaan tindakan dalam LASIK dan RLE. Jika LASIK membentuk ulang kornea untuk mengoreksi penglihatan, RLE mengganti lensa mata dengan lensa intraokular (IOL) yang canggih. Prosedurnya mirip dengan operasi katarak.
RLE memiliki beberapa keunggulan. Antara lain, memperbaiki presbiopia dan rabun dekat, menghilangkan kemungkinan berkembangnya katarak, dan operasinya bisa sangat disesuaikan dengan beragam pilihan lensa premium.
SILC Lasik Center merupakan klinik mata yang tepat untuk berkonsultasi tentang kelayakan Anda sebagai kandidat LASIK. Klinik tersebut juga memiliki layanan pemeriksaan komprehensif untuk memastikan kondisi mata Anda sebelum dinyatakan layak LASIK. SILC dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien.