ARTIKEL

Mitos & Fakta Soal Presbiopia & LASIK

Saturday, July 13, 2024 | SILC Lasik Center
mitos-fakta-soal-presbiopia-lasik

Ketika usia terus bertambah, sebagian besar dari kita akan mengalami kondisi yang disebut presbiopia, yaitu hilangnya kemampuan mata secara bertahap untuk fokus pada benda-benda yang dekat, sehingga membutuhkan kacamata baca. Bedah mata LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) telah menjadi solusi populer untuk masalah penglihatan jarak jauh selama bertahun-tahun.

Tapi, untuk mengatasi presbiopia dan menghilangkan kebutuhan akan kacamata baca, belum banyak orang yang mempertimbangkan LASIK. Salah satunya karena mendengar berbagai mitos terkait presbiopia dan LASIK. Apa saja mitos yang pernah selintas lalu Anda dengar?

Mitos: Orang dengan hipermetropia tidak akan mengalami presbiopia

Fakta:

Hipermetropia dan presbiopia merupakan suatu gangguan penglihatan yang sama-sama disebut sebagai rabun dekat. Tapi, kondisi keduanya merupakan dua kondisi berbeda. Presbiopia terjadi karena berkaitan dengan penuaan dan memengaruhi penglihatan dekat, sementara itu hipermetropia adalah masalah struktural mata yang sudah ada sejak lahir, yang berpengaruh terhadap penglihatan dekat dan terkadang jauh.

Presbiopia dan hipermetropia dapat terjadi bersamaan dan memerlukan kacamata dengan lensa multifokal atau tindakan korektif khusus lain. Seiring bertambahnya usia, melemahnya fokus penglihatan dekat akan makin terasa. Hal ini dapat terjadi lebih awal (lebih awal dari usia 40-an) pada orang dengan hipermetropia. Kehilangan kemampuan akomodasi secara bertahap seiring bertambahnya usia dapat membuat pasien frustrasi, terutama karena penglihatan dekat mereka sebelumnya sudah terganggu oleh hipermetropia..



Mitos: LASIK hanya mampu atasi miopia dan astigmatisma, bukan presbiopia

Fakta:

Pada awalnya LASIK memang dirancang untuk mengoreksi tiga jenis kelainan refraksi, yaitu miopia (rabun jauh atau mata minus), hipermetropia (rabun dekat atau mata plus), dan astigmatisma (mata silinder). Bahkan, saat awal-awal diperkenalkan, LASIK hanya bisa mengoreksi miopia saja. Hanya saja, inovasi di dunia teknologi LASIK terus berkembang pesat, hingga jenis kelainan refraksi lain bisa dikoreksi.

Dengan majunya teknologi di dunia bedah, kondisi presbiopia pun bisa dikoreksi dengan LASIK. LASIK juga dapat dikombinasikan dengan teknik khusus untuk mengatasi presbiopia. Teknik-teknik ini bertujuan untuk memberikan penglihatan dekat yang lebih baik kepada pasien, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada kacamata baca.

Ada beberapa jenis LASIK untuk presbiopia yang biasanya disediakan di klinik atau pusat LASIK. Antara lain, LASIK Monovision. Monovision mengoreksi satu mata untuk penglihatan jarak jauh dan mata lain untuk penglihatan dekat. Teknik ini memungkinkan otak beradaptasi dan menggabungkan input visual dari kedua mata, sehingga penglihatan dekat menjadi lebih baik tanpa memerlukan kacamata baca.

Opsi lain adalah PresbyLASIK. Ini adalah prosedur dengan pendekatan multifokal yang menciptakan zona berbeda pada kornea untuk memberikan rentang penglihatan dari dekat ke jauh. Dengan membentuk ulang kornea, PresbyLASIK dapat memberikan penglihatan dekat, menengah, dan jauh yang lebih baik di saat yang bersamaan, sehingga mengurangi ketergantungan pada kacamata baca.

Mitos: Usai LASIK, pasien dengan presbiopia tidak lagi perlu kacamata baca

Fakta:

Bisa ya, bisa tidak. Ada sejumlah faktor dapat memengaruhi apakah Anda masih memerlukan kacamata baca setelah LASIK atau tidak. Antara lain:

1. Usia dan presbiopia

Fokus LASIK adalah mengoreksi kelainan refraksi, bukan memperbaiki kehilangan penglihatan dekat yang berkaitan dengan usia akibat presbiopia. Jika Anda sudah memiliki presbiopia sebelum LASIK, presbiopia dapat terus berlanjut, sehingga Anda tetap memerlukan kacamata baca, bahkan setelah prosedur.

2. Jenis operasi

Pilihan teknik LASIK, seperti LASIK Monovision atau PresbyLASIK, dapat memengaruhi hasil penglihatan dekat Anda. Diskusikan tujuan dan preferensi visual Anda dengan dokter bedah Anda untuk menentukan pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Penglihatan pasien

Sistem penglihatan setiap individu bersifat unik. Respons terhadap LASIK juga dapat bervariasi. Beberapa orang dapat mencapai penglihatan dekat yang memuaskan sehingga tidak lagi memerlukan kacamata baca, sementara yang lain mungkin masih memerlukan bantuan kacamata baca, meskipun minimal.

Mitos: LASIK untuk presbiopia tidak efektif

Fakta:

Menetapkan ekspektasi yang realistis merupakan langkah yang penting. LASIK dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada kacamata baca bagi banyak orang, misalnya untuk membaca menu di restoran atau menggunakan perangkat digital. Tapi, pada beberapa kasus LASIK tidak bisa menghilangkan kebutuhan akan kacamata baca secara total. Apalagi, untuk kegiatan membaca dalam waktu lama, dan membaca tulisan terlalu kecil atau sangat halus.

Beberapa pasien merasa bahwa LASIK Monovision atau PresbyLASIK merupakan solusi yang memuaskan. Sementara itu, beberapa orang mungkin merasa bahwa kombinasi LASIK dan kacamata baca untuk kegiatan tertentu merupakan solusi yang paling sesuai untuk kebutuhan visual mereka.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pasien bisa mendapatkan penglihatan jarak jauh 20/20 atau 20/25. Sejumlah pasien juga dapat membaca dengan baik tanpa kacamata. Hanya saja, pada beberapa kasus, presbiopia terus berkembang dan teknik ini secara bertahap kehilangan keampuhannya.

Mitos: LASIK untuk presbiopia menjamin penglihatan sempurna

Fakta:

Baik LASIK Monovision maupun PresbyLASIK tidak dapat menjamin penglihatan yang sempurna. Beberapa orang mungkin masih memerlukan kacamata baca, bahkan tidak lama setelah operasi.

LASIK untuk presbiopia tidak dapat mencegah kondisi hilangnya penglihatan akibat pertambahan usia. Menurut PubMed Central, publikasi dari National Institutes of Health, sebagian besar pasien dapat menikmati penglihatan yang sangat baik selama kurang lebih 12 tahun, sebelum kemudian ketajaman penglihatannya menurun akibat sejumlah faktor.

Mitos: LASIK untuk presbiopia tidak bersifat reversible

Fakta:

LASIK yang standar merupakan tindakan bedah yang sifatnya permanen. Artinya, ketika kornea sudah dibentuk ulang, seumur hidup kornea Anda akan memiliki bentuk yang baru, hingga kemudian dilakukan operasi lain terhadap kornea. Dan, perubahan tersebut tidak bisa dikembalikan lagi ke kondisi semula saat sebelum menjalani operasi.

Tapi, lain halnya dengan LASIK Monovision atau PresbyLASIK. Jika Anda memilih LASIK Monovision dan tidak dapat membiasakan diri dengan perubahan baru, Anda dapat membalikkan keadaan dengan melakukan prosedur enhancement atau peningkatan pada mata yang digunakan untuk melihat dekat. Setelah prosedur tersebut dilakukan, mata untuk jarak dekat akan melihat dengan lebih jelas di kejauhan dan kacamata baca akan dibutuhkan untuk semua tugas-tugas dekat.

PresbyLASIK juga menawarkan pembalikan prosedur, jika pasien tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Prosedur ini berpotensi besar untuk dilakukan pada pasien yang berusia lebih dari 45 tahun. Prosedur LASIK dapat memperbaiki penglihatan jarak jauh Anda sepenuhnya, tapi untuk penglihatan dekat Anda mungkin perlu memakai kacamata, misalnya untuk membaca buku.



Mitos: Syarat LASIK untuk presbiopia hanya hasil diagnosis dokter mata yang menyatakan Anda mengalami presbiopia

Fakta:

Pasien yang merupakan kandidat yang baik untuk LASIK standar merupakan kandidat yang baik juga untuk LASIK Monovision maupun PresbyLASIK. Idealnya, kandidat LASIK adalah orang dewasa yang berusia di atas 21 tahun, dalam kondisi sehat, dan tidak sedang hamil. Penglihatan mereka harus relatif stabil tanpa perubahan resep yang signifikan dalam satu tahun terakhir. Karena sebagian besar penderita presbiopi berusia di atas 40 tahun, sebagian besar orang yang menjalani LASIK Monovision juga berusia di atas 40 tahun.

Biasanya, dokter mata lebih memilih untuk meminta pasien menggunakan lensa kontak atau kacamata monovision sebelum memilih LASIK Monovision. Dengan mencoba pengalaman menggunakan lensa kontak, pasien dapat menilai dampaknya tanpa harus menjalani operasi. Percobaan ini memungkinkan pasien untuk menjajal pengalaman visual dan melihat apakah lensa kontak cocok dengan preferensi dan gaya hidup mereka.

Mitos: LASIK untuk presbiopia aman tanpa efek samping

Fakta:

Sama seperti semua tindakan bedah lain, selalu ada potensi efek samping atau komplikasi yang menyertai. Dalam hal LASIK untuk membaca, efek samping itu bisa berupa mata kering, mudah silau, lingkaran cahaya, starburst, sensitivitas berlebih terhadap cahaya, dan sensasi berpasir, selama beberapa hari pasca operasi.

Di samping itu, Anda mungkin akan kehilangan persepsi kedalaman dan sensitivitas kontras. Kedua mata Anda seharusnya bekerja sama untuk memberi Anda pandangan tiga dimensi (3D) dari dunia di depan Anda. Tapi, monovision berarti Anda tidak dapat memfokuskan kedua mata pada objek yang dekat atau jauh. Tanpa kemampuan untuk memfokuskan kedua mata seperti itu, Anda tidak dapat memiliki persepsi kedalaman dan penglihatan 3D.

Menggunakan kedua mata untuk fokus pada satu objek juga memungkinkan otak membandingkan dua gambar dan memproses apa yang dilihatnya dengan lebih efektif, terutama perbedaan antara cahaya dan bayangan. Perbedaan itu disebut dengan kontras. Karena kedua mata tidak bisa fokus pada suatu objek, otak Anda tidak dapat memproses perbedaan kontras dengan baik.

Mitos: LASIK bisa mengubah kelenturan lensa

Fakta:

LASIK dapat mengubah permukaan kornea, tapi tidak bisa mencegah lensa mata Anda menua atau kehilangan kelenturan atau elastisitasnya. Lalu, apakah itu berarti bedah laser mata tidak dapat membantu Anda mengatasi presbiopia sama sekali? Tentu bisa.

Pada sebagian besar kasus presbiopia, satu mata secara alami beradaptasi untuk melihat benda-benda di dekatnya dengan lebih baik, sedangkan mata lainnya beradaptasi untuk melihat benda-benda yang jauh dengan lebih jelas.Pembedahan laser dapat digunakan untuk mengoptimalkan mata yang dominan untuk fokus pada objek di kejauhan, dan mata yang tidak dominan untuk fokus pada objek yang dekat. Proses ini disebut monovision, dan dapat dicapai dengan LASIK.

Mitos: Pekerjaan kita tak ada kaitannya dengan kelayakan untuk LASIK Monovision

Fakta:

Pekerjaan Anda berperan besar dalam menentukan apakah LASIK Monovision cocok untuk Anda. Sebagai contoh, jika Anda seorang pilot, pengemudi truk komersial, atau atlet profesional, Anda harus memiliki penglihatan yang jelas tanpa banyak variasi. Hal ini perlu didiskusikan dengan dokter bedah LASIK Anda.

Dokter Anda akan mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti pemeriksaan untuk mengetahui adanya kelainan refraksi, pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, dan tingkat monovision dalam resep lensa kontak Anda saat ini

Jika Anda sudah di usia mengalami presbiopia, tak perlu malu untuk datang ke SILC Lasik Center dan berkonsultasi dengan dokter ahli. Mereka akan merekomendasikan solusi yang paling cocok untuk kebutuhan dan gaya hidup Anda sehari-hari. Tunggu apa lagi, dapatkan jawaban yang benar dari mitos yang selama ini Anda percaya.