ARTIKEL

Tak Bisa LASIK, Ini 7 Opsi Bagi Anda

Thursday, August 24, 2023 | SILC Lasik Center
tak-bisa-lasik-ini-7-opsi-bagi-anda

Tak Bisa LASIK, Ini 7 Opsi Bagi Anda

Ortho K Solusi Tak Bisa LASIK LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) memang begitu menggoda. Sampai-sampai dalam satu tahun ada jutaan orang di seluruh dunia yang menjalani LASIK. Sayangnya, tak semua orang bisa memilih LASIK untuk memperbaiki penglihatannya. Ada sederet syarat yang harus dipenuhi dan sejumlah pemeriksaan untuk mendukung syarat tersebut. Syarat yang paling sering menjadi hambatan adalah ketebalan kornea tidak memadai dan kelainan refraksi yang belum stabil. Tapi, Anda tak perlu sedih, karena LASIK sebenarnya bukanlah satu-satunya jawaban untuk mengoreksi kelainan refraksi mata Anda dalam jangka panjang. Ada beberapa prosedur bedah laser lain atau bedah biasa yang bisa masuk dalam daftar dan menjadi bahan pertimbangan Anda. Bahkan, kalau dana untuk operasi belum mencukupi, ada juga opsi koreksi penglihatan tanpa tindakan bedah yang hasilnya cukup memuaskan. Jika memang telah dinyatakan tak layak untuk LASIK, Anda bisa mempertimbangkan 7 opsi lain yang hasil akhirnya juga menjanjikan dan sama baiknya. Apa sajakah opsi itu?  

1. PRK (Photorefractive Keratectomy)

Tujuan: koreksi rabun dekat, rabun jauh, dan mata silinder

Teknik PRK, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988, merupakan salah satu metode pionir dalam operasi laser mata. Meskipun popularitasnya telah tergantikan oleh LASIK, PRK masih tetap menjadi pilihan yang umum digunakan untuk pasien dengan kondisi kornea tipis, yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani LASIK. PRK merupakan jenis operasi mata pertama yang dapat mengatasi penglihatan kabur akibat kelainan refraksi. Prosedur ini juga mengadopsi pendekatan tanpa pisau bedah dan mampu mengoreksi masalah rabun jauh dan mata silinder. Namun, PRK kurang sesuai untuk mengatasi hipermetropia (rabun dekat) dengan tingkat sedang hingga tinggi. Prinsip kerja PRK mirip dengan LASIK, yaitu membentuk ulang kornea. Perbedaannya terletak pada proses pembentukan yang dilakukan setelah lapisan sel epitel diangkat. Ketika tindakan laser selesai, dokter akan menggunakan lensa kontak perban. Seperti halnya LASIK, PRK juga menggunakan laser excimer. Akan tetapi, waktu pemulihan setelah PRK memerlukan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan LASIK. Pemulihan setelah LASIK biasanya hanya memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam, sedangkan PRK membutuhkan sekitar 4 hingga 5 hari agar penglihatan menjadi stabil.  

2. Intraocular Contact Lenses (ICL)

Tujuan: koreksi rabun jauh, rabun dekat, mata silinder, mata tua

Tidak seperti lensa kontak tradisional yang dipakai pada permukaan mata, ICL disisipkan pada mata dengan tindakan bedah, yaitu di belakang iris dan di depan lensa alami mata. ICL memang dirancang untuk mengoreksi penglihatan secara permanen atau untuk jangka panjang. Lensa implan akan mengubah cara cahaya difokuskan pada retina, yang kemudian akan meningkatkan kemampuan mata untuk menciptakan gambar yang jelas. Terbuat dari bahan yang biocompatible, lensa implan tersebut bisa ditoleransi oleh mata dan tetap berada di tempatnya selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan rasa tidak nyaman sama sekali. Proses menanam ICL memerlukan tindakan bedah. Dokter akan membuat sayatan kecil pada mata, lalu menyisipkan lensa lewat sayatan tersebut. Lensa kemudian diposisikan di dalam mata dan sayatan itu ditutup. Operasi ICL biasanya relatif cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit. Masa pemulihannya juga cepat. ICL juga bisa menjadi opsi bagi Anda yang tidak bisa menjalani bedah laser, seperti LASIK atau PRK, karena faktor ketebalan kornea tak memadai atau kelainan refraksi yang ekstrem. Selain itu, ICL ini bersifat reversible. Maksudnya, seandainya dibutuhkan, lensa implan bisa diganti atau diangkat.  

3. ASA (Advanced Surface Ablation)

Teknik ASA memiliki kesamaan dengan PRK dalam hal merestrukturisasi kornea. Namun, dalam prosedur bedah ASA, tidak ada proses pembentukan flap (lapisan tipis) pada permukaan kornea. Lapisan terluar kornea diangkat perlahan agar laser excimer dapat diaplikasikan pada lapisan-lapisan lebih dalam kornea. Fungsi laser excimer adalah membentuk ulang lapisan dalam kornea, yang hasilnya akan meningkatkan ketajaman penglihatan. Usai dilakukan tindakan dengan laser excimer, dokter akan menempatkan lensa kontak penutup pada kornea guna melindungi area yang baru saja dioperasi. Waktu pemulihan penglihatan dan penyembuhan kornea mungkin sedikit lebih lama dibandingkan dengan prosedur LASIK lain, walaupun hasil akhir yang diperoleh akan serupa. Prosedur ASA direkomendasikan bagi Anda yang memiliki kornea tipis sehingga tidak cocok untuk menjalani LASIK. ASA juga dapat dipertimbangkan bagi mereka yang pernah mengalami infeksi atau cedera mata, yang mungkin meninggalkan bekas luka pada kornea.   ortho k solusi tak bisa lasik mata  

4. EPI-LASIK

Tujuan: koreksi rabun jauh, mata silinder, mata tua

Epi-LASIK merupakan varian lain dari metode PRK. Flap yang dibentuk selama prosedur Epi-LASIK memiliki kesamaan dengan flap tipis yang dihasilkan dalam operasi LASEK. Pada kedua prosedur tersebut, flap hanya terdiri dari lapisan luar kornea yang sangat tipis, yang dikenal sebagai epitel. Inilah sebabnya mengapa istilah Epi-LASIK digunakan. Perbedaannya terletak pada teknik pembentukan flap. Pada prosedur LASEK, flap dibuat dengan alat yang memiliki pisau tajam. Sementara itu, dalam Epi-LASIK, flap dipisahkan dari lapisan kornea di bawahnya (stroma) menggunakan alat pemisah epitel. Alat ini dilengkapi dengan pisau plastik yang ujungnya tumpul dan tipis. Berbeda dari LASEK, dalam prosedur Epi-LASIK, biasanya tidak diperlukan penggunaan larutan alkohol untuk melonggarkan sel epitel dari stroma kornea. Teknik bedah Epi-LASIK mulai diterapkan pada awal tahun 2000-an. Pasien yang paling sesuai untuk menjalani jenis operasi ini adalah mereka yang memiliki kornea tipis dan jaringan kornea yang tidak mencukupi untuk menjalani LASIK. Sama seperti PRK, proses pemulihan penglihatan memerlukan waktu yang relatif lama, dan Anda mungkin mengalami rasa tidak nyaman selama masa pemulihan. Sebagian besar pasien dapat melihat dengan jelas dalam tiga hari, meskipun beberapa pasien mungkin memerlukan waktu lebih lama (kurang lebih tiga hingga enam bulan) sebelum mencapai hasil akhir yang diharapkan. Namun demikian, umumnya pasien sudah dapat kembali berkendara dalam waktu satu minggu setelah operasi.  

Baca Juga : Berapa Biaya Bedah LASIK?

 

5. RLE (Refractive Lens Exchange)

Tujuan: koreksi rabun jauh dan rabun dekat ekstrem

JIka Anda mengalami rabun dekat atau rabun jauh yang parah, kemungkinan LASIK tidak dapat dipilih sebagai solusi permanen untuk mengatasi kelainan refraksi mata Anda. Dalam konteks ini, RLE dapat menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan. Ketika menjalani prosedur RLE, dokter akan melakukan sayatan kecil di tepi kornea untuk mengangkat lensa alami mata, kemudian menggantinya dengan lensa intraokular buatan (IOL). Secara prinsip, RLE adalah tindakan yang serupa dengan operasi katarak, tetapi dalam hal koreksi kelainan refraksi, tindakan ini dilakukan tanpa adanya katarak. Seperti halnya LASIK dan metode operasi mata modern lain, RLE mampu membantu mengembalikan penglihatan normal atau bahkan meningkatkannya. Prosedur RLE cocok bagi individu dengan kornea tipis, mata yang cenderung kering, atau masalah minor pada kornea. RLE juga dapat dikombinasikan dengan prosedur LASIK atau tindakan yang terkait dengan LASIK untuk memperbaiki kelainan mata yang berkaitan dengan astigmatisma.  

6. SmartSight

Tujuan: koreksi rabun jauh dan mata silinder

SmartSight merupakan prosedur tanpa pisau bedah yang hanya memerlukan satu langkah dalam mengoreksi kelainan refraksi mata. Sederhananya, dengan laser femtosecond dokter akan membuat cakram kecil yang menyerupai softlens. Lalu, ia membuat sayatan selebar kurang lebih 3 mmm pada kornea. Lewat sayatan kecil tersebut, ia mengambil cakram yang disebut lenticule tadi dan pembentukan ulang kornea pun terjadi. Prosedur ini menggunakan teknologi eye tracking sangat mutakhir sehingga bisa mengenali pupil. Dan, karena menggunakan laser yang sangat canggih, proses operasi hanya berlangsung tidak sampai 30 detik. Selain itu, karena tidak ada pembuatan flap dan karena merupakan operasi dengan invasi minimal, maka risiko komplikasi juga rendah. Begitu juga risiko mata kering, yang juga sangat kecil. Penyembuhan usai operasi SmartSight sangat cepat. Anda sudah akan bisa kembali beraktivitas seperti biasa dalam beberapa hari.  

7. Orthokeratology (Ortho-K)

Tujuan: koreksi rabun jauh, rabun dekat, dan mata silinder

Ortho-K merupakan perawatan non-bedah yang menggunakan lensa kontak khusus untuk membentuk ulang kornea. Lensa ini sangat cocok untuk Anda yang tidak ingin memakai kacamata atau lensa kontak saat melakukan berbagai aktivitas pada siang hari. Biasanya lensa tersebut dipakai semalaman saat akan tidur dan dilepas pada pagi hari. Dampaknya, orang dapat melihat dengan jelas saat melakukan aktivitas sehari-hari pada siang hari. Ortho-K dapat menjadi pertimbangan bagi Anda yang tidak bisa menjadi kandidat bedah laser. Solusi ini dapat mengoreksi beberapa kelainan refraksi mata, namun lensa ini lebih sering digunakan untuk mengoreksi miopia atau rabun jauh. Lensa Ortho-K dibuat khusus sesuai dengan resep dokter. Saat Anda tidur memakai lensa Ortho-K, lensa akan bekerja membentuk ulang kornea Anda dengan lembut, meratakan bagian tengahnya, dan mengubah cara cahaya masuk ke dalam mata. Pembentukan ulang ini hanya berlangsung selama 1 hari, terkadang 2 hari. Tetapi, selama proses ini berlangsung, Anda dapat menikmati penglihatan yang jernih, seperti saat mengenakan lensa korektif. Sebagian orang dapat segera menikmati efek Ortho-K dengan segera. Namun, sebagian lainnya bisa membutuhkan waktu 2 minggu atau lebih bagi mata mereka untuk menyesuaikan diri. Waktu penyesuaian ini tergantung juga pada tingkat atau ukuran kelainan refraksi Anda. Karena, ukuran lensa Ortho-K yang berbeda digunakan untuk melatih mata Anda secara perlahan hingga mencapai tingkat kejernihan yang diinginkan. Ada tiga pasang lensa yang mungkin diperlukan untuk memudahkan mata Anda menyesuaikan diri. Lensa terakhir adalah lensa yang akan Anda pakai setiap malam untuk mempertahankan koreksi. SILC Lasik Center merupakan klinik mata kenamaan yang menyediakan berbagai jenis operasi laser untuk mengoreksi kelainan refraksi mata Anda. Tak hanya fokus pada layanan LASIK yang menjadi favorit banyak orang, SILC juga menyediakan berbagai solusi untuk Anda yang dinilai tak bisa menjalani LASIK, setelah melewati sejumlah pemeriksaan. Dua layanan operasi yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang tidak bisa LASIK adalah Smartsight dan SmartSurface. Kedua prosedur yang  bisa dipilih oleh mereka yang korneanya terbilang tipis ini menggunakan teknologi laser sangat canggih. Dengan bantuan mesin yang mutakhir, dokter bisa mencapai presisi dan akurasi yang diinginkan, sehingga hasil operasi pun optimal.