ARTIKEL

Pentingnya Pemeriksaan Mata Untuk Katarak

Thursday, July 11, 2024 | SILC Lasik Center
pentingnya-pemeriksaan-mata-untuk-katarak

Pemeriksaan mata secara berkala merupakan langkah sangat penting untuk mendeteksi katarak secara dini dan menjaga penglihatan Anda. Pemeriksaan tersebut merupakan komponen utama dari perawatan kesehatan preventif dan dapat menyelamatkan Anda dari kondisi kehilangan penglihatan.

Katarak merupakan salah satu penyebab gangguan penglihatan yang paling umum di seluruh dunia. Tapi, banyak orang yang tidak menyadari keberadaannya hingga kemudian penglihatannya terganggu. Lalu, sepenting apa pemeriksaan mata untuk mendeteksi dan mengontrol katarak?

Periksa mata bantu deteksi dini katarak

Katarak terbentuk akibat akumulasi protein dalam lensa mata, sehingga menyebabkan lensa menjadi keruh dan mengganggu penglihatan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan pertambahan usia atau penuaan. Tapi, katarak juga dapat disebabkan oleh cedera, paparan sinar ultraviolet, obat-obatan tertentu, atau sejumlah kondisi kesehatan, seperti diabetes.

Katarak berkembang secara perlahan, tidak menimbulkan rasa sakit, dan sering kali tidak disadari hingga kemudian mulai mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Risiko perkembangan katarak dan kondisi hilangnya dapat diturunkan dengan deteksi dini,.

Mengunjungi dokter mata secara teratur bukan hanya untuk memastikan mata Anda bekerja dengan baik, melainkan juga untuk memantau kesehatan mata Anda. Anda dapat melakukan banyak hal bagi mata Anda dengan melakukan pemeriksaan mata katarak. Karena, deteksi dini katarak memungkinkan Anda untuk menangani gejala-gejala yang muncul dengan lebih baik, sehingga Anda dapat terhindar dari masalah yang lebih parah akibat penyakit mata ini di kemudian hari.

Pemeriksaan mata secara teratur memungkinkan dokter mata mengevaluasi ketajaman penglihatan dan menilai kesehatan mata Anda. Selama pemeriksaan, dokter akan melakukan serangkaian tes yang dirancang untuk mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin memengaruhi penglihatan Anda.

Pemeriksaan mata katarak lengkap lebih dari sekadar tes ketajaman penglihatan yang biasa dilakukan untuk menentukan kapasitas penglihatan mata Anda dan apakah perlu dilakukan koreksi. Dokter mata yang berkualifikasi akan memeriksa fungsi mata Anda secara keseluruhan, sambil mencari tanda-tanda kondisi yang mendasar, seperti glaukoma dan katarak.

Selain faktor umum penuaan, katarak juga dikaitkan dengan cedera mata sebagai konsekuensi dari penyakit mata lain, yang memerlukan konsumsi obat-obatan, seperti steroid. Kondisi kesehatan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, juga bisa meningkatkan risiko pengembangan katarak.

Frekuensi pemeriksaan mata tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, status kesehatan, dan risiko terkena penyakit mata. American Optometric Association merekomendasikan agar orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun melakukan pemeriksaan mata setiap satu hingga dua tahun sekali. Bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun, disarankan melakukan pemeriksaan tahunan. Tapi, jika Anda memiliki risiko penyakit mata yang tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan yang lebih sering.

Selama pemeriksaan mata katarak, dokter melakukan beberapa tes untuk mendeteksi katarak sejak dini. Harapannya, tes ini dapat mencegah dampak dari kerusakan yang lebih parah.

Tes yang umum dilakukan antara lain tes ketajaman penglihatan. Pemeriksaan ini melibatkan penilaian yang cepat dan mudah untuk membaca huruf dalam berbagai ukuran grafik. Akurasi mata Anda akan diukur selama tes ini, karena mata Anda akan diuji secara individual dan sebagai sepasang mata. Adanya gangguan penglihatan dapat menjadi tanda awal katarak, jika disertai dengan efek buram.

Selain itu, tes sensitivitas kontras mata juga dilakukan. Dokter akan fokus pada efek hamburan cahaya dan silau pada kontras gambar, yang disebabkan oleh perkembangan katarak. Selama pemeriksaan slit lamp, dokter menggunakan jenis mikroskop tertentu untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai keberadaan katarak dan tingkat kekeruhannya. Dari situ akan terlihat tingkat keparahan katarak. Cahaya akan diarahkan ke mata, saat Anda meletakkan dagu Anda di atas lampu celah.

Tes lain yang secara rutin dilakukan untuk diagnosis katarak adalah tes pelebaran pupil. Dengan beberapa tetes obat mata, mata yang melebar akan memberikan pandangan yang berbeda terhadap seluruh lensa Anda, sehingga dokter dapat menilai potensi efek katarak terhadap kualitas penglihatan Anda.

Dengan pemeriksaan mata katarak rutin, Anda dapat mencegah perkembangan katarak lebih lanjut dan membatasi kerusakannya. Perlu diingat, katarak dikenal sebagai penyebab utama kebutaan pada banyak lansia. Jika Anda belum pernah menjalani pemeriksaan mata katarak selama beberapa waktu, Anda tahu bahwa inilah saatnya untuk menghubungi dokter dan menjadwalkan konsultasi.

Tanda awal katarak

Banyak orang tidak menyadari gejala dan tanda awal katarak. Gejala utama yang perlu diwaspadai adalah penglihatan kabur atau tidak jelas, kesulitan melihat di malam hari, sensitivitas terhadap cahaya dan silau, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, sering mengganti kacamata atau lensa kontak, warna memudar atau menguning, dan penglihatan ganda pada satu mata.

Pada awalnya kekeruhan pada mata Anda mungkin tidak terlihat memengaruhi penglihatan, sehingga Anda tidak menyadari adanya gangguan penglihatan. Tapi, ketika katarak menyebar lebih besar, distorsi akan semakin terlihat, saat cahaya melewati lensa Anda. Saat itulah gejala-gejala katarak mulai terasa oleh Anda.

Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda awal katarak, jangan abaikan dan segeralah buatlah janji temu dengan dokter Anda untuk melakukan pemeriksaan katarak. Perlu diingat, meskipun dapat mengindikasikan adanya katarak, gejala-gejala ini juga dapat merupakan tanda masalah mata lainnya. Pemeriksaan mata secara teratur adalah cara terbaik untuk mendiagnosis penyebab gejala-gejala ini secara akurat dan memastikan Anda menerima perawatan yang tepat.

Anda dapat mencegah terjadinya kondisi kehilangan penglihatan dan meningkatkan kualitas hidup dengan deteksi dini katarak. Jika didiagnosis dini, katarak dapat ditangani dengan resep kacamata atau lensa kontak. Tapi, kalau tindakan ini tidak lagi efektif, operasi katarak dapat dipertimbangkan untuk mengembalikan penglihatan yang jelas.

Deteksi dini juga memberikan Anda lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan pembedahan, memahami prosedurnya, dan menemukan dokter bedah yang Anda percayai. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengendalikan kesehatan mata Anda.

Faktor risiko katarak

Faktor risiko katarak hanya faktor risiko. Maksudnya, jika satu atau beberapa faktor ini relevan bagi Anda, bukan berarti Anda akan mengalami katarak dini dan memerlukan operasi katarak. Faktor risiko berarti bahwa Anda lebih rentan terkena katarak dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki faktor risiko katarak. Sebaliknya, meskipun Anda merasa senang karena tidak ada satu pun faktor risiko katarak yang Anda miliki, bukan berarti Anda akan terbebas dari katarak.


Berikut sejumlah faktor risiko katarak yang perlu Anda cermati:

1. Usia

Alasan mengapa katarak sangat umum terjadi adalah karena semua orang bertambah usia. Perkembangan katarak sangat erat kaitannya dengan bertambahnya usia. Para ahli meyakini bahwa terjadinya katarak berkaitan dengan stres oksidatif pada lensa kristal mata (tempat terbentuknya katarak).

Seiring bertambahnya usia, tubuh kita menjadi kurang mampu melawan efek oksidasi pada lensa. Penurunan produksi senyawa pelindung dan peningkatan senyawa perusak pada mata seiring bertambahnya usia dapat mengakibatkan hilangnya transparansi serat lensa. Secara bertahap kekeruhan pada lensa akan menjadi katarak.

2. Riwayat katarak dalam keluarga

Para peneliti menemukan beberapa kaitan genetik dengan perkembangan katarak. Meskipun tampaknya ada kecenderungan yang diwariskan akan terjadinya katarak terkait usia dan membutuhkan operasi katarak pada usia yang lebih muda, kaitan ini belum sepenuhnya diteliti.

Tapi, pengaruh genetika pada katarak bawaan lahir atau katarak kongenital memang ada. Katarak kongenital terjadi pada tahun pertama setelah kelahiran. Sekitar setengah dari semua kasus katarak kongenital diperkirakan karena faktor keturunan.

3. Tekanan darah tinggi

Penelitian menemukan hubungan antara tekanan darah tinggi (hipertensi) dan peningkatan risiko katarak. Ada korelasi positif di antara keduanya. Artinya, semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi pula risiko katarak. Ada juga kaitan antara menderita tekanan darah tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dan peningkatan risiko katarak.

Salah satu dugaannya adalah obat anti hipertensi tertentu dapat menyebabkan katarak. Sementara itu, penelitian lain juga menemukan bahwa hipertensi dapat menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh, yang dapat berdampak pada lensa kristal. Mungkin juga terdapat komponen genetik yang dapat memengaruhi seseorang untuk mengalami hipertensi dan pembentukan katarak.

4. Diabetes

Diabetes sudah dikenal sebagai salah satu faktor risiko katarak. Di sisi lain, diabetes risiko komplikasi dari operasi katarak dapat meningkat akibat diabetes.

Diabetes merupakan penyakit sistemik yang melibatkan gangguan produksi insulin oleh pankreas. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memungkinkan sel-sel tubuh mengambil glukosa (gula) dari aliran darah. Tanpa insulin yang cukup, penderita diabetes akan mengalami kelebihan glukosa yang beredar di dalam tubuhnya. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, seperti retinopati diabetik (penyakit pada retina bola mata), dan katarak.

Konsentrasi glukosa darah yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan kadar air dalam lensa kristal, sehingga mengakibatkan kondisi yang disebut katarak gula. Karena itu, mengelola kadar glukosa darah dengan baik dapat membantu mengurangi risiko terkena katarak.


5. Merokok

Selain meningkatkan risiko penyakit mata lain, merokok merupakan salah satu faktor risiko katarak. Diperkirakan, racun yang masuk ke dalam tubuh melalui rokok dapat mempercepat kerusakan oksidatif pada lensa kristal.

6. Trauma mata

Trauma pada mata dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk peradangan akibat penyakit mata, seperti uveitis; trauma fisik baik benda tumpul maupun tajam, pembedahan mata; atau tersengat listrik. Peristiwa traumatis tersebut dapat mengganggu susunan atau integritas serat lensa, yang mengakibatkan hilangnya transparansi dan berkembangnya katarak.

7. Konsumsi alkohol

Hubungan antara konsumsi alkohol dan katarak tampaknya tidak sesederhana faktor risiko katarak lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsumsi alkohol, semakin tinggi pula risiko Anda untuk menjalani operasi katarak

8. Obesitas

Obesitas biasanya tidak disebutkan sebagai faktor risiko katarak yang paling tinggi, tapi penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif. Diperkirakan bahwa tubuh yang kelebihan berat badan melepaskan bahan kimia tertentu dari jaringan lemak yang berlebih. Bahan kimia ini, yang dikenal sebagai leptin, dapat menginduksi stres oksidatif dan menyebabkan pembentukan katarak.

SILC Lasik Center tidak hanya menyediakan berbagai jenis bedah refraktif seperti LASIK. SILC juga menyediakan layanan pemeriksaan mata dan operasi katarak bagi pasien yang membutuhkannya. Operasi katarak di SILC juga dibantu dengan peralatan yang tak kalah canggihnya dibandingkan mesin untuk LASIK.