ARTIKEL

Yuk, Pelajari Dahulu Prosedur LASIK

Saturday, August 19, 2023 | SILC Lasik Center
yuk-pelajari-dahulu-prosedur-lasik

Yuk, Pelajari Dahulu Prosedur LASIK

  pahami prosedur lasik   Yang namanya operasi, sesederhana apa pun, pasti akan membuat Anda deg-degan, takut, dan khawatir. Soalnya, Anda tidak tahu apa yang akan Anda hadapi di ruang dan meja operasi. Tapi, percayalah, LASIK merupakan tindakan bedah yang aman. Karena, sebelum akhirnya bisa sampai di meja operasi, dokter akan memastikan Anda merupakan kandidat yang tepat untuk LASIK. Pertama, Anda harus memenuhi seluruh persyaratan untuk LASIK. Jika Anda memenuhi syarat, Anda harus lulus pemeriksaan pra-LASIK. Setelah lolos dua ‘ujian’ tersebut, dokter akan mengedukasi soal LASIK dan memberi informasi lengkap tentang persiapan yang harus Anda lakukan sebelum operasi, selama operasi, dan sesudah operasi. Anda juga akan diberi tahu tentang efek samping dan risiko LASIK, yang sangat minimal dan sangat jarang terjadi. Bagaimana prosedur LASIK yang disebut-sebut sebagai operasi yang prosesnya cepat itu?

Syarat kandidat LASIK

Tidak semua orang bisa menjalani operasi LASIK, meski mereka ingin sekali merasakan keajaiban operasi laser ini. Sederet syarat penting harus dipenuhi terlebih dahulu, agar LASIK bisa memberikan hasil yang optimal dan meminimalkan risiko efek samping. Syarat tersebut adalah:

1. Usia di atas 18 tahun

Sebelum usia 18, kelainan refraksi mata masih bisa berkembang dan berubah-ubah. LASIK mensyaratkan ukuran kelainan refraksi yang stabil agar hasil operasi bisa dirasakan secara permanen. Kalau refraksi mata belum stabil, ada kemungkinan minus, plus, atau silinder akan kembali lagi, beberapa tahun setelah operasi LASIK.

2. Kelainan refraksi stabil selama minimal 1 tahun

Stabil berarti tidak ada pertambahan ukuran minus, plus, atau silinder dalam waktu minimal 1 tahun. Artinya, tidak berganti resep kacamata dalam kurun waktu yang ditentukan tersebut.

3. Kesehatan tubuh yang baik

Meski risikonya minimal, tetap saja LASIK adalah prosedur tindakan bedah. Pasien harus berada dalam kondisi kesehatan yang baik untuk menghindari komplikasi. Anda yang punya gangguan kekebalan tubuh tidak bisa menjalani LASIK, karena kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap kemampuan tubuh memulihkan diri. Mereka yang menderita artritis dan diabetes juga tak memenuhi syarat LASIK.

4. Tidak punya penyakit mata

Saat bedah LASIK, dokter akan membentuk ulang kornea Anda untuk mengembalikan ketajaman penglihatan. Jika mempunyai penyakit mata, seperti katarak dan glaukoma, artinya saraf optik Anda sangat rentan. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah karena LASIK.

5. Ketebalan kornea mencukupi

Kondisi ini penting untuk membentuk ulang jaringan kornea. Kornea yang terlalu tipis dapat menyulitkan pembuatan flap (lapisan tipis). Akibatnya, operasi jadi lebih berisiko.

6. Ukuran pupil bisa dijangkau laser

Pasien dengan pupil besar berisiko tinggi mengalami komplikasi. Beberapa pasien berpotensi mengalami over correction (koreksi yang melebihi nol), penglihatan yang buruk pada malam hari (misalnya, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu), atau penglihatan buram setelah LASIK.

7. Tidak sedang hamil dan menyusui

Alasannya, perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat mengubah kualitas penglihatan wanita. Selain itu, pasien akan mendapat obat tetes mata anestesi dan obat lain sebagai bagian dari prosedur LASIK. Hal tersebut dapat memberikan efek buruk pada janin. Kalau Anda menjalani LASIK setelah melahirkan dan kemudian menyusui, bahan kimia yang digunakan selama operasi dapat membuat ASI terkontaminasi. Selain itu, hormon Anda masih bergejolak, sehingga bisa mengubah lengkungan kornea.  

Baca Juga : Bukan Penyakit, Mata Minus adalah Kelainan Refraksi Mata

pahami prosedur lasik mata

Pemeriksaan pra-LASIK

Hanya Anda yang lolos dari pemeriksaan pra-LASIK saja yang akan bisa masuk ke ruang operasi. Lewat pemeriksaan pra-LASIK ini dokter akan menentukan apakah Anda merupakan kandidat yang layak untuk menjalani operasi. Apa saja pemeriksaan pra-LASIK itu?

1. Pemeriksaan segmen anterior mata

Pemeriksaan ini menggunakan metode pemeriksaan lampu celah (slit lamp) untuk melihat struktur yang berada di bagian depan mata. Slit lamp adalah mikroskop berdaya rendah yang dikombinasikan dengan sumber cahaya berintensitas tinggi yang dapat difokuskan untuk menyorot dengan sinar tipis.

2. Pemeriksaan topografi kornea

Topografi kornea, juga dikenal sebagai fotokeratoskopi atau videokeratography, adalah teknik pencitraan medis non-invasif untuk memetakan kelengkungan permukaan kornea. Karena kornea bertanggung jawab atas sekitar 70% kekuatan refraksi mata, maka topografi kornea sangat penting dalam menentukan kualitas penglihatan.

3. Pemeriksaan ketebalan kornea

Pemeriksaan ini menggunakan alat bernama pachymetry. Selain untuk mengukur ketebalan kornea, alat ini digunakan untuk mengecek kondisi keratoconus (kornea menipis dan menonjol keluar serupa kerucut) dan memeriksa pasien yang diduga mengalami glaukoma.

4. Pemeriksaan tekanan bola mata

Tes tekanan mata dikenal untuk mendeteksi glaukoma. Namun, tes ini juga dilakukan sebelum LASIK untuk memastikan bahwa Anda tidak memiliki tekanan mata terlalu tinggi yang dapat merusak saraf optik.

5. Pemeriksaan ukuran pupil

Jarak pupil atau jarak antar pupil adalah jarak antara pusat pupil pada setiap mata. Pengukuran ini digunakan saat mempersiapkan pembuatan resep kacamata. Dalam LASIK, pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa ukuran pupil Anda tidak terlalu besar, sehingga berisiko mengalami komplikasi.

6. Pemeriksaan retina dengan dan tanpa pupil lebar

Retina yang sehat sangat penting bagi penglihatan Anda dan perlu diperiksa untuk mengetahui adanya masalah, seperti degenerasi makula (area kecil di tengah retina), glaukoma, lubang retina, ablasio retina (salah satu penyakit mata), serta komplikasi tekanan darah tinggi dan diabetes.

7. Pemeriksaan lain, jika diperlukan

Tes dengan aberrometry ini digunakan untuk mengukur cara gelombang cahaya melewati kornea dan lensa kristal, yang merupakan komponen refraktif (pemfokusan cahaya) mata. Distorsi yang terjadi saat cahaya bergerak melalui mata disebut aberasi, yang mewakili kelainan penglihatan tertentu. Kondisi yang sudah ada sebelum LASIK, misalnya mata kering, terkadang bisa memburuk usai LASIK. Semua pemeriksaan ini akan menentukan banyak hal, termasuk setinggi apa kelainan refraksi Anda dan bagaimana cara LASIK bisa mengoreksi penglihatan Anda.  

Baca Juga : Mata Silinder Tak Harus Bikin Siwer

 

Persiapan sebelum operasi

Sebelum masuk kamar operasi, ada beberapa persiapan kecil tapi penting yang perlu dilakukan, misalnya: 1. Sesuaikan jadwal operasi dengan jadwal pekerjaan atau kegiatan harian Anda. Anda membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua hari setelah operasi untuk istirahat. 2. Jangan gunakan lensa kontak setidaknya dua minggu sebelum operasi. Ganti lensa kontak dengan kacamata. Terkadang lensa kontak dapat mengubah bentuk kornea, sehingga memengaruhi pengukuran dan hasil akhir operasi.

Persiapan pada hari operasi

Pada hari yang penting ini pun Anda perlu menyiapkan diri dan mengetahui beberapa hal, seperti: 1. Anda tak perlu puasa beberapa jam sebelum operasi, seperti yang disyaratkan operasi lain. Tetaplah makan secukupnya. 2. Ajak seseorang untuk menemani Anda, sekaligus mengantar dan menjemput Anda kembali setelah operasi. Sebab, Anda belum boleh menyetir pada hari menjalani operasi. Sebab, Anda mungkin masih berada dalam pengaruh obat yang diberikan selama berada di ruang operasi. Hal ini akan membuat mata Anda buram untuk sementara waktu. Jadi, pastikan ada orang yang mengantar Anda pulang. 3. Jangan memakai parfum, lotion, body spray, minyak rambut, dan apa pun yang beraroma satu hari sebelum operasi dan pada hari operasi. Bersihkan bulu mata setiap hari (lebih sering lebih bagus) beberapa hari sebelum LASIK untuk menghilangkan sisa kosmetik dan serpihan pada bulu mata. Langkah ini penting untuk meminimalkan risiko infeksi setelah operasi. 4. Mandi dan cuci rambut di hari sebelum operasi, karena Anda tidak diperbolehkan cuci rambut sampai 7 hari setelah operasi. 5. Ikuti instruksi dokter dan bersikaplah kooperatif agar proses operasi berjalan lancar.

Prosedur operasi

Tujuan operasi LASIK adalah membentuk kembali kornea Anda agar lengkungnya sempurna, sehingga penglihatan Anda normal. Inilah prosedur LASIK yang akan Anda jalani: 1. Dokter memberikan obat bius tetes pada mata Anda. Ia akan memposisikan kelopak mata sedemikian rupa agar Anda tidak berkedip. 2. Dokter meletakkan suction ring pada mata agar mata Anda tidak berbalik. Anda akan merasakan sedikit tekanan akibat ring tersebut. Pada saat ini penglihatan Anda mulai meredup. 3. Dengan femtosecond laser dokter membuat lapisan sangat tipis (flap) pada jaringan kornea, lalu mengangkat kembali lapisan yang dibentuk oleh flap. 4. Anda akan menatap cahaya sehingga mata Anda tidak bergerak selama laser melakukan tugasnya. Laser merupakan peralatan khusus yang telah diprogram dengan pengukuran khusus untuk mata Anda. 5. Dokter lalu membentuk ulang kornea Anda dengan menggunakan laser. Anda akan mendengar bunyi ‘klik klik’. 6. Setelah membentuk ulang kornea, dokter melipat kembali lapisan tipis tadi pada posisi semula dan menghaluskan tepinya. Flap akan menyatu kembali dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga menit, sekaligus memulihkan diri.

Setelah operasi

Kepatuhan Anda menentukan kesuksesan operasi. Karena itu, patuhilah beberapa hal berikut ini: 1. Makanlah seperti biasa. Anda tak punya pantangan apa pun. 2. Anda boleh mengonsumsi obat penghilang rasa sakit (kalau memang merasa sakit), sesuai anjuran dokter. 3. Pakailah pelindung mata pada malam hari dan kacamata pelindung pada siang hari selama selama 5 hingga 7 hari masa pemulihan. 4. Gunakan obat tetes sesuai anjuran dokter. Selama beberapa jam setelah operasi, Anda mungkin akan merasa gatal atau panas pada mata. Namun, banyak pasien mendapatkan obat tetes mata untuk mengurangi kekeringan pada mata, sekaligus membantu mata agar cepat pulih.   Tonton Video Berikut : Exclusive Interview With Dr. Kishore Raj Pradhan : Senior Refractive Surgeon From Nepal Anda harus meneteskan obat mata tersebut dengan benar untuk mendapatkan hasil operasi terbaik. 5. Jangan melakukan kegiatan apa pun di hari operasi setelah pulang dari klinik, selain istirahat dan tidur, dan biarkan proses pemulihan mulai bekerja. 6. Silakan membaca buku atau menonton televisi setelah melewati hari pertama operasi. Tapi, batasi selama beberapa waktu saja 7. Mandi diperbolehkan tapi sebatas leher ke bawah. Bersihkan bagian wajah dengan handuk kecil secara hati-hati. Jaga mata agar tidak terkena air sehingga tidak infeksi. 8. Jangan mengucek mata selama 2 minggu. 9. Jangan mengenakan makeup di sekitar mata, misalnya maskara, eye shadow, dan eyeliner, selama 7 hari 10. Jangan berendam air hangat dalam bathtub selama 4 minggu. 11. Lakukan kontrol ulang sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter. Biasanya, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan 3, bulan, 6 bulan, dan 1 tahun setelah operasi. SILC Lasik Center mempunyai sejumlah dokter ahli bedah mata berpengalaman yang punya kemampuan mumpuni. Mereka memegang standar operasi yang sama, memastikan risiko yang minimal. Jika Anda lolos dari pemeriksaan pra-LASIK, semua dokter di SILC akan memberi edukasi dan informasi yang lengkap dalam bentuk tertulis agar pasien benar-benar memahami prosedur LASIK dan berbagai persiapannya.  

Konsultasi LASIK : 0822 98 599 599