ARTIKEL

Bagaimana Diabetes Memengaruhi Perkembangan Katarak?

Thursday, May 23, 2024 | SILC Lasik Center
bagaimana-diabetes-memengaruhi-perkembangan-katarak

Orang-orang dengan diabetes perlu menjaga kadar glukosa darah mereka tetap terkendali dengan baik, rutin memeriksakan mata, dan mengelola faktor risiko lainnya yang berkaitan dengan katarak, seperti merokok dan paparan sinar matahari yang berlebihan. Pemeriksaan mata yang teratur dan deteksi dini katarak dapat membantu mengelola kondisi tersebut dengan lebih baik dan mengurangi dampaknya terhadap penglihatan.

Mengenal Diabetes dan Pengaruhnya pada Penglihatan

Diabetes adalah kondisi medis kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar gula darah atau glukosa dalam darah. Glukosa adalah sumber utama energi bagi tubuh dan kadar glukosa yang dikendalikan secara tepat sangat penting untuk kesehatan yang baik. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar glukosa dalam darah, atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 merupakan dua jenis diabetes yang secara umum sering didengar oleh banyak orang. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas, yang menghasilkan jumlah insulin yang tidak mencukupi atau bahkan tidak ada insulin sama sekali. Kondisi ini biasanya berkembang pada masa remaja atau dewasa muda, dan membutuhkan suntikan insulin harian untuk mengontrol kadar glukosa darah.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini kerap kali berkembang pada usia dewasa, tetapi dapat terjadi pada usia berapapun. Hal-hal yang berisiko menjadi faktor terjadinya diabetes tipe 2 antara lain adalah obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat.

Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, ada juga kondisi lain yang terkait dengan gangguan metabolisme glukosa, seperti diabetes gestasional yang terjadi selama kehamilan dan diabetes lainnya yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak diobati atau dikendalikan dengan baik, termasuk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan katarak. Pengaburan lensa mata atau katarak adalah kondisi ketika lensa alami di dalam mata menjadi keruh atau kabur, yang menyebabkan gangguan penglihatan.

Hubungan antara Diabetes dan Katarak

Orang dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan katarak dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami kondisi yang sama. Risiko ini lebih sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2, tetapi juga dapat memengaruhi orang dengan diabetes tipe 1.

Katarak pada orang dengan diabetes cenderung berkembang lebih cepat dan pada usia yang lebih muda daripada orang tanpa diabetes. Katarak juga dapat mulai berkembang pada tahap yang lebih awal dan memburuk dengan cepat pada orang dengan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa diabetes meningkatkan risiko katarak sekitar dua hingga lima kali lipat.

Katarak pada orang dengan diabetes sering kali lebih parah daripada katarak pada orang tanpa diabetes. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan penglihatan yang lebih signifikan dan memerlukan tindakan operasi lebih awal.

Peningkatan kadar glukosa darah yang terjadi pada diabetes menyebabkan glikasi, yaitu proses ketika glukosa terikat pada protein dalam tubuh. Glikasi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, seperti penumpukan protein dan pembentukan zat beracun yang dapat menyebabkan kerusakan lensa dan perkembangan katarak.

Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah mikro di sekitar mata. Penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah ini dapat mengganggu pasokan nutrisi ke lensa mata, yang kemudian meningkatkan risiko perkembangan katarak.

Diabetes juga dapat menyebabkan penurunan kualitas sistem antioksidan tubuh, yang bertanggung jawab untuk melawan radikal bebas dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif. Penurunan aktivitas antioksidan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan lensa mata.

Selain itu, orang dengan diabetes cenderung memiliki risiko komplikasi pascaoperasi yang lebih tinggi setelah operasi katarak, seperti pembengkakan retina, perdarahan, atau infeksi. Karena itu, manajemen diabetes yang baik sebelum dan setelah operasi sangatlah penting. Katarak dapat memengaruhi penglihatan secara signifikan, dan adanya katarak pada orang dengan diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi lain yang terkait dengan diabetes.

Studi terbaru telah menyoroti faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada perkembangan katarak pada orang dengan diabetes. Beberapa faktor risiko ini termasuk durasi diabetes yang lebih lama, kontrol glukosa darah yang buruk, adanya komplikasi diabetes lainnya seperti retinopati diabetik, dan obesitas.

Identifikasi Gejala Katarak pada Penderita Diabetes

Pada penderita diabetes, tanda dan gejala katarak mungkin tidak berbeda secara substansial dari gejala katarak pada orang tanpa diabetes. Namun, orang dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan katarak, maka penting untuk memperhatikan gejala dan tanda-tanda yang mungkin muncul berikut ini.

1. Penglihatan berkabut

Penglihatan yang kabur atau berkabut adalah gejala utama katarak. Pada penderita diabetes, perubahan ini mungkin berkembang lebih cepat atau lebih parah daripada pada orang tanpa diabetes.

2. Sensitivitas terhadap cahaya

Penderita katarak mungkin menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang dibandingkan sebelumnya. Penderita katarak juga bisa saja mengalami peristiwa cahaya yang terlihat seperti halo atau kilatan saat melihat lampu atau objek yang bersinar.

3. Perubahan pada penilaian warna

Katarak dapat menyebabkan perubahan dalam melihat atau menilai warna. Contohnya, warna menjadi tampak lebih kusam atau pudar.

4. Kesulitan melihat dengan jelas

Penderita katarak mungkin mengalami kesulitan melihat dengan jelas pada jarak yang lebih jauh atau dalam kondisi pencahayaan yang rendah, seperti pada malam hari. Kesulitan membaca atau melihat dengan jelas, terutama pada jarak dekat, juga dapat menjadi tanda katarak.

5. Pola yang berbeda pada retina

Dokter mata dapat mendeteksi perubahan pada pola atau struktur retina saat melakukan pemeriksaan mata, yang dapat mengindikasikan keberadaan katarak. Selanjutnya diagnostik dan pengelolaan yang dilakukan dengan tepat akan membantu memperlambat perkembangan katarak dan mengurangi dampaknya terhadap penglihatan.

Pengaruh Pengelolaan Diabetes Terhadap Katarak

Pengelolaan diabetes yang baik, termasuk menjaga kadar glukosa darah dalam rentang yang normal, dapat membantu mengurangi risiko pengembangan katarak. Sebaliknya, kontrol glukosa darah yang buruk terkait dengan peningkatan risiko katarak pada penderita diabetes.

Diabetes yang terkontrol baik juga dapat membantu mengurangi risiko komplikasi lain yang dapat memperburuk katarak. Pengelolaan diabetes yang baik dapat membantu menjaga kesehatan mata secara keseluruhan dan memperlambat perkembangan katarak.

Jika seseorang dengan diabetes perlu menjalani operasi katarak, pengelolaan diabetes yang baik dapat mengurangi risiko komplikasi pascaoperasi, seperti infeksi atau pembengkakan retina. Kondisi diabetes yang terkontrol dapat membantu dalam pemulihan pascaoperasi yang lebih cepat dan lebih lancar.

Pengelolaan diabetes yang baik juga akan membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi dampak katarak terhadap penglihatan. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes dengan memungkinkan mereka untuk tetap aktif dan independen dalam kegiatan sehari-hari.

Dengan mengelola diabetes dengan baik dan mengurangi risiko pengembangan katarak, seseorang juga dapat mengurangi risiko kebutaan yang berkaitan dengan katarak. Hal baik lainnya yang perlu dilakukan adalah mengadopsi gaya hidup sehat, mengikuti diet seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengikuti rencana perawatan yang ditentukan oleh dokter mata.

Pilihan Pengobatan untuk Katarak Akibat Diabetes

Pilihan pengobatan untuk katarak akibat diabetes mirip dengan pengobatan katarak pada umumnya. Namun, perawatan dan manajemen katarak pada penderita diabetes mungkin memerlukan perhatian khusus karena risiko komplikasi yang lebih tinggi.

Pada tahap awal perkembangan katarak, penderita diabetes mungkin masih dapat mengatasi gejala dengan memakai kacamata atau lensa kontak yang sesuai. Namun, perubahan resep kacamata mungkin diperlukan seiring waktu ketika katarak berkembang.

Jika katarak menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca, mengemudi, atau melihat dengan jelas, operasi katarak mungkin diperlukan. Tidak itu saja, apabila katarak menghambat kualitas hidup penderita diabetes, seperti mengganggu kemampuan untuk bekerja, beraktivitas, atau merawat diri sendiri, operasi katarak akan memberikan manfaat yang signifikan.

Dokter akan menilai kondisi kesehatan umum penderita diabetes untuk memastikan bahwa pasien cukup stabil untuk menjalani prosedur operasi dan pemulihan pascaoperasi. Prosedur ini melibatkan pengangkatan lensa yang keruh dan penggantian dengan lensa intraokular buatan. Pada penderita diabetes, perawatan pascaoperasi harus dipantau dengan cermat untuk mencegah infeksi atau gangguan penyembuhan luka.

Umumnya, operasi katarak pada penderita diabetes dapat dilakukan dengan aman dan memberikan hasil yang diinginkan jika diabetes terkendali dengan baik dan tidak ada komplikasi mata lainnya. Karena itu, penting untuk mengikuti rekomendasi dokter mata dan menjalani pemeriksaan mata secara teratur untuk memantau perkembangan katarak dan kesehatan mata secara keseluruhan.

Teknologi Operasi Katarak di SILC Lasik Center

Penggunaan teknologi modern oleh tim dokter mata di SILC Lasik Center memungkinkan evaluasi yang lebih akurat dari mata pasien sebelum operasi. Hal ini akan membantu dokter mata untuk merencanakan prosedur operasi dengan lebih baik dan mengidentifikasi faktor risiko potensial, termasuk komplikasi yang terkait dengan diabetes.

Dukungan teknologi terkini dapat meningkatkan keamanan dan efektivitas operasi katarak, terutama pada pasien dengan kondisi kesehatan yang kompleks seperti diabetes. Pengembangan dalam desain dan bahan lensa intraokular juga telah memungkinkan pilihan yang lebih luas untuk pasien dengan katarak.

Peningkatan dalam bahan dan teknologi bedah juga memungkinkan pengembangan instrumen bedah yang lebih kecil dan presisi yang lebih tinggi. Ini membantu mengurangi trauma pada mata dan meningkatkan keamanan operasi.

Semua inovasi dan peningkatan keamanan dalam operasi katarak yang dilakukan oleh dokter mata bertujuan untuk meningkatkan hasil operasi katarak, mengurangi risiko komplikasi, dan meningkatkan pengalaman baik pasien. Untuk mewujudkan hal ini, tim dokter mata di SILC Lasik Center akan memaparkan teknologi dan metode terbaru yang tersedia dan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap orang.

Didukung oleh tim dokter mata yang berdedikasi, berpengalaman, dan terlatih khusus dalam menangani kasus-kasus katarak pada pasien dengan diabetes, klinik ini memberikan perawatan berkualitas tinggi dan dukungan kepada pasien selama seluruh proses pemulihan. Untuk memastikan pemulihan yang optimal, dokter mata akan menginformasikan rencana pemantauan dan perawatan pasien pascaoperasi.