Belum Banyak Diketahui, Begini Prosedur yang Dilakukan Saat Operasi Lasik, Minim Rasa Sakit!
Tuesday, May 1, 2018 | SILC Lasik Center
Dalam Konferensi Pers/Press Conference/Seminar Media dari SILC LASIK CENTER Jakarta, yang di selenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 April 2018, dan dalam kesempatan itu dalam seminar media, disampaikan banyak hal mengenai kesehatan mata dan terutama mengenai LASIK. Berikut salah satu ulasan dari wartawan Tribunstyle.com sebagaimana diposting dalam : http://style.tribunnews.com/2018/05/01/belum-banyak-diketahui-begini-prosedur-yang-dilakukan-saat-operasi-lasik-minim-rasa-sakit
TRIBUNSTYLE.COM - Mata adalah jendela dunia, untuk itu setiap orang tentu ingin matanya tetap sehat tanpa menggunakan alat bantu apapun seperti kacamata atau lensa kontak.
Namun, akan berbeda ceritanya untuk seseorang yang menderita gangguan penglihatan seperti rabun dekat, rabun jauh atau gangguan mata silinder yang harus bergantung dengan kacamata setiap harinya.
Di era perkembangan teknologi yang semakin canggih, metode Lasik menjadi cara yang populer untuk membantu seseorang melihat dengan jelas tanpa alat bantu.
Dengan bantuan laser, dokter akan memperbaiki bentuk permukaan kornea mata sehingga cahaya dapat masuk ke mata dengan sempurna dan penglihatan pun meningkat. Namun, biaya yang mahal dan ketakutan pasien akan kata operasi menjadi hambatan dalam melakukan tindakan Lasik. Penting untuk diketahui Moms, terdapat serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum seseorang dilasik yaitu:
1. Pemeriksaan ketajaman penglihatan (sebelum dan sesudah koreksi);
2. Pemeriksaan bola mata;
3. Pemeriksaan tekanan bola mata;
4. Pemeriksaan topografi (pemetaan kornea);
5. Pemeriksaan ketebalan kornea;
6. Pemeriksaan ukuran pupil ; dan
7. Pemeriksaan air mata
Disamping itu terdapat dua prosedur dalam melakukan tindakan Laik yaitu TransPRK - Smartsurface dan Ziemer LASIK (Z-LASIK).
TransPRK - Smartsurface merupakan metode dimana saat operasi tak ada sentuhan apapun terhadap kornea mata selain laser. Dengan begitu, tidak akan terjadi tekanan pada mata dan komplikasi pada flap atau lapisan tipis kornea bisa dihindari. Biasanya metode ini direkomendasikan pada pasien yang memiliki kornea amat tipis, takut akan terjadinya komplikasi, takut akan alat yang masuk ke mata, pasien yang bekerja dengan kebutuhan ketajaman penglihatan khusus seperti polisi, tentara, pilot, pasien dengan ukuran kacamata rendah hingga sedang serta pasien yag pernah meakukan Lasik namun masih ada sisa dan ingin melakukan tindakan lagi. Selain itu, batas maksimal tindakan ini adalah -6.00 jka melebihi itu maka dianjurkan untuk melakukan tindakan dengan Z-LASIK. Berbeda dengan metode sebelumnya, pada metode Z-LASIK dokter akan membuat flap atau lapisan tipis kornea lalu baru dilanjutkan proses laser. Melalu metode ini, energi laser yang digunakan sangat kecil sehingga panas tinggi pada jaringan mata dan kekeruhan karena laser pada kornea bisa diminimalisir. Proses operasi juga berlangsung cepat, yaitu hanya 30 menit untuk kedua mata. Setelah operasi, pasien yang menjalani tindakan TransPRK diharuskan melakukan kontrol dokter pada hari ke-3, ke-5, ke-7 dan sebulan setelah operasi. Sedangkan untuk pasien dengan metode Z-LASIK, pasien harus melakukan kontrol pada hari ke-1, ke-7 dan 1 bulan pasca opeasi. Namun, dokter juga menganjurkan pasien agar tetap kontrol dengan dokter pada bulan ke-3, ke-6 dan satu tahun setelah operasi apapun metode operasi yang dijalankan. Selain kontrol, penting untuk pasien menjaga kesehatan mata dengan tidak dulu terpapar sinar matahari, disiplin menggunakan obat dan mendengarkan anjuran dokter seperti kontrol setelah operasi.