ARTIKEL

Cegah Glaukoma, Periksakan Mata Usai Operasi Katarak

Thursday, September 19, 2024 | SILC Lasik Center
cegah-glaukoma-periksakan-mata-usai-operasi-katarak

Ketika lensa alami Anda yang mengalami katarak sudah diangkat dan Anda mendapatkan lensa baru, penglihatan Anda berangsur-angsur menjadi cerah dan terang. Warna-warna di sekitar Anda kembali cerah, penglihatan tak lagi buram. Tapi, sesudah operasi, tugas Anda untuk merawat mata belum selesai. Sebab, ada sejumlah komplikasi yang masih mungkin terjadi, salah satunya adalah kenaikan tekanan pada mata.

Jika berkelanjutan, tekanan pada mata atau yang disebut hipertensi okular ini berisiko menyebabkan masalah penglihatan lain, yaitu glaukoma. Itulah kenapa Anda direkomendasikan untuk mematuhi jadwal konsultasi tindak lanjut dengan dokter yang membedah Anda. Begini pentingnya pemeriksaan mata sesudah operasi katarak untuk cegah glaukoma.

Apa itu glaukoma?

Glaukoma merupakan kondisi mata yang memengaruhi saraf optik. Saraf optik penghubung vital antara mata dan otak yang bertanggung jawab atas penglihatan. Salah satu faktor risiko utama glaukoma adalah peningkatan tekanan intraokular (TIO), yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik dari waktu ke waktu.

Glaukoma terkait erat dengan kondisi peningkatan tekanan pada mata. Saraf optik yang berbeda memiliki kerentanan yang berbeda-beda terhadap kerusakan akibat tekanan mata. Glaukoma dapat menyebabkan kehilangan lapang pandang dan kebutaan pada kasus yang parah dan jika tidak ditangani.

Gejala glaukoma biasanya tidak terlihat pada awalnya, sehingga pemeriksaan mata secara teratur menjadi langkah sangat penting. Pemantauan dan pengobatan berkelanjutan sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan yang signifikan. Saat ini tidak ada obat untuk glaukoma, tetapi dokter dapat menggunakan obat-obatan, laser, dan prosedur bedah untuk mencegah atau memperlambat kerusakan lebih lanjut.


Operasi katarak dan kenaikan tekanan mata

Operasi katarak merupakan operasi yang paling aman. Salah satu komplikasi pasca operasi yang relatif umum adalah peningkatan tekanan bola mata yang tajam dalam satu hari pertama setelah operasi. Lonjakan TIO pada hari pertama setelah operasi katarak bisa sangat tinggi, mencapai kisaran 30-40 mmHg.

Sebenarnya, operasi katarak sering kali menghasilkan efek penurunan TIO dalam jangka panjang. Tapi, pada periode pasca operasi, TIO dapat meningkat secara mendadak karena perangkat viskoelastik yang tertahan, peradangan intraokular, atau faktor lain.

Bagi sebagian besar mata yang sehat, peningkatan TIO yang moderat tidak menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kesehatan penglihatan jangka panjang. Namun, bagi pasien glaukoma yang saraf optiknya mungkin telah terganggu, peningkatan TIO yang signifikan pasca operasi dapat berbahaya.

Meskipun implikasi klinis dari lonjakan TIO jangka pendek belum diketahui dengan jelas, peningkatan TIO tetap menjadi faktor risiko utama untuk perkembangan glaukoma pada pasien glaukoma sudut terbuka. Operasi katarak dapat mengakibatkan lonjakan TIO yang signifikan pasca operasi pada mata normal dan mata glaukomatosa. Jika dokter dapat mengidentifikasi lebih awal pasien-pasien yang kemungkinan besar akan mengalami peningkatan TIO signifikan pada periode pra-operasi, dokter dapat memberikan terapi untuk mengurangi lonjakan tersebut.

Peningkatan tekanan intraokular setelah operasi katarak bisa membuat pasien dan dokter jadi frustrasi. Bagi pasien, konsekuensinya adalah penundaan waktu sembuh, juga potensi kebutuhan tambahan akan obat tetes mata pasca operasi dan kunjungan ke dokter. Bagi dokter, peningkatan TIO dapat membuat stres, karena membutuhkan tindak lanjut lebih lanjut.

Untungnya, peningkatan tekanan intraokular usai operasi katarak umumnya tidak bersifat permanen. Pada mata yang berisiko tinggi mengalami peningkatan TIO atau bagi mereka yang mengalami peningkatan TIO, beberapa penelitian menunjukkan adanya manfaat dari penggunaan obat tetes mata penurun TIO setelah operasi.

Kenaikan tekanan intraokular kerap terjadi pada jam-jam pertama setelah pembedahan. Faktor risikonya, antara lain mata dengan glaukoma sangat rentan, dan faktor risiko tambahan, seperti miopia aksial, pelebaran pupil yang buruk, TIO awal yang tinggi.

Beberapa mata mungkin memerlukan perawatan pasca operasi dengan memulai atau meningkatkan anti hipertensi topikal. Pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan glaukoma awal pada mata yang secara tidak terduga mengalami peningkatan TIO pasca operasi.

Konsultasi setelah operasi

American Academy of Ophthalmologists (AAO) merekomendasikan konsultasi pasca operasi dalam waktu 48 jam untuk semua pasien. Atau, dalam waktu 24 jam untuk pasien yang berisiko tinggi mengalami komplikasi pasca operasi, seperti lonjakan TIO, atau pasien yang mengalami komplikasi intraoperasi.

Sementara itu, The Royal College of Ophthalmologists menyatakan bahwa evaluasi rutin pasca operasi hari pertama tidak lagi dilakukan. Tapi, evaluasi tersebut mungkin tetap diperlukan oleh pasien yang juga mengalami glaukoma.

Tubuh Anda secara otomatis menyesuaikan tekanan mata Anda. Namun, beberapa perubahan tertentu di dalam mata Anda dapat lebih cepat memengaruhi tekanan intraokular daripada yang dapat diatur oleh tubuh Anda. Perubahan itu antara lain ketika mata memproduksi terlalu banyak humor akuos, ketika mata mengalami trauma dan cedera. Selain itu, naiknya tekanan intraokular bisa merupakan efek samping dari beberapa obat, terutama kortikosteroid.

Orang dengan tekanan intraokular tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma. Karena itu, ada baiknya Anda bertanya kepada dokter, seberapa sering Anda harus memeriksakan tekanan intraokular. Sebab, tekanan mata tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Anda mungkin tidak akan mengetahui bahwa Anda memiliki tekanan mata tinggi hingga dokter mendiagnosisnya selama pemeriksaan mata.

Tanpa memeriksakan tekanan mata Anda di dokter spesialis mata, biasanya Anda tidak akan merasakan atau mengetahui bahwa Anda memiliki tekanan mata yang tinggi. Tekanan mata tinggi tidak menimbulkan gejala hingga kemudian merusak saraf optik yang dapat memengaruhi penglihatan Anda. Karena itu, Anda perlu memeriksakan tekanan bola mata Anda secara teratur.

Pasien dengan glaukoma yang sudah ada sebelumnya lebih rentan terhadap peningkatan TIO pasca operasi katarak. Pasien dengan rabun jauh juga memiliki kecenderungan peningkatan TIO setelah operasi katarak yang berjalan lancar.

Kasus-kasus sulit yang membutuhkan penanganan jaringan yang luas dan waktu operasi yang lama juga lebih mungkin mengalami masalah tekanan pasca operasi. Komplikasi intraoperatif yang menyebabkan pecahnya kapsul posterior memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap lonjakan TIO pasca operasi katarak, dan bahkan masalah glaukoma yang berkepanjangan.

Pemeriksaan tekanan pada mata

Tekanan intraokular merupakan tekanan atau kekuatan di dalam mata Anda. Tekanan intraokular yang terjadi secara alami merupakan bagian penting dari penglihatan dan kesehatan fisik mata Anda.

Tekanan intraokular adalah pengukuran tekanan cairan dalam humor akuos (cairan di dalam bilik mata). Mata Anda memerlukan sejumlah tekanan di dalamnya agar dapat bekerja dengan baik dan tetap sehat. Tekanan mata tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan glaukoma dan membahayakan penglihatan Anda.

Tekanan intraokular yang tinggi dikenal sebagai hipertensi okular. Jika tidak ditangani dengan tepat, tekanan berlebih dapat merusak saraf optik, hingga kemudian berujung pada glaukoma dan berisiko menyebabkan kondisi hilangnya penglihatan secara permanen.

Dokter akan memeriksa tekanan intraokular Anda selama pemeriksaan mata. Mereka akan mengukur tekanan bola mata Anda dengan tes yang disebut tonometri. Tonometri mengukur tekanan di dalam mata Anda dengan cara meratakan kornea (bagian bening di bagian depan mata). Semakin besar tenaga yang dibutuhkan untuk meratakan kornea, tekanan mata semakin tinggi.

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin, ketika mengalami sejumlah gejala, setelah operasi katarak. Misalnya, perubahan pada penglihatan Anda, nyeri mata, dan sakit kepala yang parah.


Pilih kegiatan yang tepat

Olahraga merupakan kegiatan menyehatkan tubuh sekaligus menyehatkan mata. Sebuah studi yang diterbitkan oleh National Institutes of Health menemukan bahwa aktivitas fisik sedang hingga berat dapat menurunkan tingkat rata-rata kehilangan lapang pandang sekitar 10 persen.

Beberapa jenis olahraga mampu menurunkan tekanan intraokular, seperti berjalan, jogging, dan berenang. Jalan kaki dan jogging tidak memengaruhi TIO secara signifikan. Sementara itu, ketika berenang, hindari kacamata renang yang terlalu ketat, karena dapat meningkatkan TIO. Selain meningkatkan kebugaran kardiovaskular, olahraga tersebut meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk mata. Peningkatan aliran darah sangat bermanfaat bagi saraf optik dan retina, komponen mata yang sangat terpengaruh oleh TIO tinggi.

Ketika Anda melakukan aktivitas aerobik secara teratur, aliran darah tubuh secara keseluruhan akan meningkat, termasuk suplai darah ke struktur mata. Sirkulasi darah yang lebih baik menyediakan nutrisi dan oksigen penting bagi mata, sehingga meningkatkan fungsi mata yang lebih sehat dan berpotensi mengurangi risiko kerusakan akibat TIO tinggi.

Meskipun beberapa jenis yoga bisa bermanfaat, beberapa jenis lain, terutama yang melibatkan gerakan inversi (posisi terbalik), mungkin tidak cocok. Gerakan inversi, seperti headstand atau downward facing dog, dapat meningkatkan TIO, yang berpotensi menyebabkan risiko kerusakan saraf optik yang lebih tinggi.

Karena tidak adanya penelitian ekstensif mengenai efek latihan beban, para ahli merekomendasikan untuk berhati-hati. Latihan angkat beban tertentu, terutama yang membuat Anda menahan napas atau mengangkat beban berat, dapat meningkatkan TIO secara signifikan, sehingga berpotensi memperburuk kondisi. Hindari olahraga yang melibatkan tarikan atau posisi terbalik, yang dapat menyebabkan lonjakan tekanan bola mata.

Dalam hal olahraga, kuncinya adalah memilih aktivitas yang tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan mata. Olahraga tanpa kontak dan olahraga yang tidak memerlukan tenaga yang besar merupakan pilihan yang lebih aman. Sebaiknya, hindari olahraga seperti tinju atau basket, yang berisiko menyebabkan cedera mata.

Cedera mata dapat menyebabkan atau memperburuk risiko terjadinya glaukoma. Kenakan kacamata pelindung saat melakukan aktivitas yang dapat membahayakan mata Anda, seperti olahraga, perbaikan rumah, atau pekerjaan di halaman. Bahkan cedera ringan pun dapat meningkatkan TIO atau menyebabkan komplikasi lain.

Di samping itu, kelola stres dengan baik. Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan TIO, sehingga Anda perlu memasukkan kegiatan yang mengurangi stres ke dalam rutinitas harian Anda. Memprioritaskan perawatan diri dan secara teratur berlatih meditasi, latihan pernapasan dalam, dan perhatian penuh dapat membantu mempertahankan TIO yang lebih rendah dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Tak hanya berpengalaman dalam operasi LASIK, SILC Lasik Center juga memiliki rkam jejak yang baik dalam penanganan katarak. Dengan peralatan yang canggih, para dokter di SILC akan mampu melakukan operasi katarak yang sukses. Jangan lupa periksakan mata Anda sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter SILC.