ARTIKEL

Hindari Cedera Mata. Jika Tak Ingin Terkena Katarak Traumatik

Monday, February 26, 2024 | SILC Lasik Center
hindari-cedera-mata-jika-tak-ingin-terkena-katarak-traumatik

Katarak merupakan kekeruhan yang terbentuk pada lensa mata Anda. Kekeruhan tersebut menghalangi pandangan Anda, sehingga membuat penglihatan Anda tampak buram atau berkabut. Katarak umumnya berkembang secara perlahan.

Jika mengalami katarak pada tahap perkembangan awal, Anda masih akan dapat melihat melalui katarak dengan memanfaatkan lebih banyak cahaya atau memakai kacamata. Namun, seiring berjalannya waktu, kekeruhan akan semakin memburuk dan menyebabkan penglihatan terhalang. Dengan memburuknya katarak, Anda akan merasa lebih sulit untuk membaca, menyetir, atau melihat benda-benda dengan jelas.

Katarak dapat terjadi oleh sejumlah sebab, salah satunya trauma. Itulah kenapa dinamakan katarak traumatik. Tapi, apa beda katarak traumatik dengan katarak lain?

Apa itu katarak traumatik?

Katarak traumatik merupakan jenis katarak yang terbentuk setelah terjadi cedera pada mata. Pada sebagian besar kasus, cedera mata akan menyebabkan pecah atau sobekan kecil pada kapsul lensa, yaitu selaput bening dan fleksibel yang menahan lensa pada tempatnya. Seiring waktu, keretakan ini dapat menyebabkan protein dari area sekitarnya bocor ke dalam lensa, sehingga menyebabkan lensa menjadi keruh. Pada sejumlah kasus, cedera juga dapat menyebabkan lensa berubah bentuk, yang selanjutnya dapat mengganggu penglihatan Anda.

Katarak traumatik umumnya disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tembus pada mata akibat kecelakaan atau serangan kekerasan. Katarak traumatik dapat terjadi akibat sengatan listrik, luka bakar, atau radiasi, meskipun kasusnya terbilang jarang terjadi.

Katarak jenis ini dapat terjadi dalam beberapa minggu setelah cedera pada lensa, atau bisa juga dalam waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Itulah sebabnya, perawatan lanjutan secara teratur dengan dokter mata menjadi langkah yang sangat penting.

Cedera mata sebenarnya merupakan hal yang umum terjadi. Sekitar satu dari lima orang dewasa pernah mengalami cedera mata pada suatu waktu dalam hidupnya. Setiap tahun terjadi lebih dari 55 juta kasus cedera mata yang cukup serius, sehingga membatasi aktivitas setidaknya selama satu hari, dan hampir 750.000 kasus cedera mata memerlukan rawat inap.

Meskipun katarak dapat terjadi pada siapa saja pada usia berapa pun, orang yang pernah mengalami cedera pada mata berisiko lebih besar mengalami katarak akibat trauma. Selain itu, semakin tua usia Anda, semakin besar kemungkinan Anda mengalami katarak. Hal ini dikarenakan lensa mata Anda menjadi kurang fleksibel seiring bertambahnya usia, sehingga lebih rentan terhadap cedera.

Karena itu, jika Anda berusia di atas 40 tahun dan pernah mengalami trauma pada mata Anda, Anda harus mengunjungi dokter mata untuk menjalani pemeriksaan mata yang komprehensif.

Cedera mata dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Trauma tumpul

Penyebab paling umum dari cedera mata ini terjadi, ketika mata terkena benda tumpul, tapi mata tidak benar-benar terluka. Penglihatan yang kabur terjadi, ketika suatu benda atau kekuatan bertabrakan dengan mata Anda, tetapi tidak menembus atau memotong lensa.

Yang termasuk trauma jenis ini, antara lain mata terkena pukulan atau terkena lemparan bola, atau Anda terjatuh. Benturan tersebut dapat menyebabkan kerusakan langsung atau katarak traumatik yang membutuhkan waktu sebelum kemudian terbentuk. Trauma tumpul sering kali menjadi jenis cedera mata yang umum terjadi akibat olahraga.

Kerusakan pada lensa dapat menyebabkan katarak langsung atau katarak tertunda yang menyebabkan trauma ekstrem. Katarak akibat trauma tumpul sering kali terlihat seperti susunan kelopak bunga atau bulu berwarna putih. Katarak ini mungkin penampakannya kecil, tetapi dapat meluas dengan cepat. Bentuk susunan kelopak bunga ini dapat muncul segera setelah cedera, atau beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian. Pada hampir separuh kasus katarak traumatik, bagian belakang mata juga mengalami cedera.

2. Trauma tembus

Ketika benda tajam mengenai mata, menembus kornea hingga ke lensa, katarak traumatik dapat langsung terbentuk. Hal ini terjadi ketika mata benar-benar ditusuk (ditembus), mungkin oleh pisau, tongkat tajam, pecahan kaca, pensil, paku atau sepotong logam. Lensa dapat pecah dan rusak sepenuhnya. Hal ini dapat menyebabkan katarak parsial atau penuh dan kebutaan.

3. Trauma radiasi

Paparan radiasi dapat merusak penglihatan Anda dan membuat lensa mata Anda pecah. Meskipun kekeruhan lensa biasanya membutuhkan waktu yang lama sebelum kemudian muncul setelah terpapar radiasi, katarak traumatik sering kali tetap terbentuk. Anak-anak merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap jenis kerusakan penglihatan ini.

Paparan radiasi yang sering terjadi pada anak-anak dapat membuat lensa menjadi rusak dan pecah, sehingga menyebabkan katarak traumatik. Sering kali, terdapat periode yang panjang antara kontak dan paparan radiasi dengan tahap perkembangan katarak. Katarak umumnya merupakan efek samping dari radiasi.

Cedera mata dapat terjadi setelah paparan sinar matahari yang berlebihan (yaitu radiasi ultraviolet) atau paparan melalui pekerjaan, misalnya teknisi sinar X atau tukang las, atau perawatan medis, seperti pasien kanker yang menjalani terapi radiasi.

4. Trauma bahan kimia

Ketika bahan kimia beracun masuk ke dalam mata, trauma yang diakibatkan dapat menyebabkan perubahan komposisi serat lensa secara keseluruhan dan membentuk katarak traumatik. Jenis cedera ini terjadi biasanya karena kecelakaan, dan kemudian merusak lensa.

Penyebab dan gejala katarak traumatik

Cedera mata dapat disebabkan oleh serangan kekerasan, misalnya ketika Anda menjadi korban perampokan atau tawuran di jalanan. Namun, sering kali cedera mata yang menyebabkan katarak traumatik disebabkan oleh kecelakaan, misalnya:

1. Terpukul tongkat hoki es, tongkat baseball, atau raket tenis

2. Kecelakaan mobil

3. Kecelakan di tempat kerja, terutama pada pekerjaan yang membutuhkan palu, pekerjaan listrik, atau pengeboran

4. Tersandung dan jatuh, sehingga kemudian ada sesuatu yang menusuk mata, seperti dahan atau duri

5. Petasan yang meledak terlalu dekat dengan wajah

6. Peluru dari senapan angin yang ditembakkan ke mata

Ketika mata mengalami cedera dan mengalami katarak traumatik, gejalanya dapat Anda rasakan, seperti nyeri mata, penglihatan buram, mata yang cacat, perdarahan, pembengkakan, dan tidak bisa melihat dengan baik atau bahkan tidak dapat melihat sama sekali. Lensa yang membengkak dapat menyebabkan tekanan dalam mata meningkat. Jika mata sangat rusak, tekanan intraokular dapat menurun.

Sejumlah faktor risiko dapat menyebabkan terjadinya katarak traumatik. Beberapa di antaranya adalah riwayat katarak dalam keluarga, paparan sinar ultraviolet, diabetes, obesitas, merokok, tekanan darah tinggi, dan penggunaan steroid dalam waktu lama.

Meskipun beberapa faktor risiko ini tidak dapat diubah, faktor risiko lain, seperti merokok dan paparan sinar UV dapat dikendalikan. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mata untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko Anda terkena katarak. Karena hal ini dapat menjadi masalah serius, jika Anda mengabaikan faktor risikonya.

Cara terbaik untuk menghindari katarak traumatik adalah dengan menghindari cedera mata dan trauma pada mata dengan mengambil tindakan yang tepat. Yang paling penting adalah menggunakan kacamata pelindung, termasuk kacamata dan pelindung mata, untuk melindungi mata Anda, terutama saat berolahraga dan bekerja di sekitar debu dan kotoran.

Anda harus selalu mengenakan kacamata pelindung, jika Anda merasa mata Anda berisiko mengalami cedera karena berada dalam situasi berbahaya di tempat kerja dan bermain, tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di bawah pengaruh sinar inframerah dan sinar ultraviolet.

Penanganan katarak traumatik

Jika Anda menduga mata Anda telah rusak atau mengalami kekeruhan penglihatan, Anda harus mengunjungi dokter mata untuk menjalani pemeriksaan mata. Bahkan, dengan penglihatan yang jernih, Anda sebaiknya juga menjadwalkan pemeriksaan mata secara rutin. Mengunjungi dokter mata Anda secara teratur adalah cara terbaik untuk memastikan Anda menjaga kesehatan mata dengan baik.

Dokter mata Anda akan melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan apakah Anda menderita katarak traumatik. Anda mungkin belum memiliki gejala kondisi tersebut, ketika dokter menemukan bintik-bintik keruh ini. Pada banyak kasus, pasien tidak memerlukan pembedahan sesegera mungkin. Jenis dan waktu perawatan Anda tergantung pada kesehatan mata Anda secara keseluruhan dan tingkat keparahan pengaburan penglihatan Anda.

Katarak traumatik ditangani seperti penanganan jenis katarak lain. Penanganan katarak raumatik sering kali memerlukan penanganan medis segera untuk menilai tingkat cedera dan menentukan apakah diperlukan pembedahan untuk memperbaiki lensa mata yang rusak.

Jika ukuran kataraknya kecil dan stabil, atau berada di luar garis penglihatan utama, maka dapat diobservasi oleh dokter melalui pemeriksaan lanjutan. Jika dekat dengan pusat penglihatan, obat tetes mata untuk memperbesar pupil dapat membantu memperbaiki penglihatan. Kadang-kadang, katarak traumatik ringan dapat sembuh dengan sendirinya, terutama jika terjadi pada anak-anak.

Jika katarak harus diangkat, lensa yang keruh akan diambil melalui pembedahan dan diganti dengan lensa artifisial yang jernih. Biasanya, lensa artifisial yang baru tersebut ditanam bersamaan dengan pengangkatan katarak. Berita baiknya, operasi katarak adalah salah satu perawatan mata yang paling umum dilakukan saat ini. Hanya dalam waktu 24 jam setelah operasi, Anda dapat memiliki penglihatan yang tidak terhalang lagi.

Namun, jika cedera mata cukup parah, dokter bedah dapat memilih untuk menunggu dahulu hingga mata sembuh sebelum memasang lensa buatan. Menunggu beberapa lama juga dapat mempermudah penentuan daya fokus yang tepat untuk lensa baru.

Jika terdapat cedera mata lain yang dapat ditangani pada saat yang bersamaan, dokter bedah mata akan memperbaiki cedera tersebut. Jika cedera mata lain cukup parah, maka cedera mata tersebut akan ditangani terlebih dahulu, dan katarak akan diangkat setelah mata sembuh.

Penanganan yang paling efektif akan ditentukan oleh dokter mata Anda. Jika Anda mengalami cedera pada mata, temui dokter mata sesegera mungkin untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Diagnosis dini dan penanganan katarak traumatik dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan dan mempertahankan penglihatan Anda.

Meskipun katarak traumatik dapat menjadi kondisi yang serius, perlu diingat bahwa sebagian besar orang yang menjalani operasi mengalami peningkatan yang signifikan pada penglihatan mereka.

Dokter-dokter di SILC Lasik Center tak hanya memiliki kemampuan yang sangat baik dalam bedah laser, tetapi juga dalam menangani katarak. dengan peralatan yang mutakhir, dokter mata di SILC akan mampu mengidentifikasi jenis katarak yang terjadi pada Anda dan menyarankan solusi terbaik untuk menanganinya.