ARTIKEL

Kenali 3 Tipe Utama Katarak Terkait Usia

Monday, November 6, 2023 | SILC Lasik Center
kenali-3-tipe-katarak-terkait-usia

Katarak merupakan kondisi kekeruhan pada lensa alami mata Anda, yang dapat menyebabkan penglihatan buram, penglihatan ganda, sensitivitas berlebihan terhadap cahaya, serta beberapa gejala lain. Katarak yang biasanya terjadi karena pertambahan usia atau penuaan adalah penyebab paling umum kondisi kehilangan penglihatan pada usia di atas 40 tahun. Jika katarak Anda masih berada pada tahap awal, memakai kacamata dengan resep baru akan dapat membantu mengatasi gangguan penglihatan untuk sementara waktu. Tetapi, jika katarak menghalangi Anda untuk beraktivitas sehari-hari, katarak dapat ditangani dengan operasi katarak.

Jenis katarak

Usia bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya katarak. Ada beberapa jenis katarak yang dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Misalnya, katarak kongenital, yang merupakan katarak bawaan sejak lahir. Itulah kenapa ada beberapa bayi yang lahir dengan katarak. Selain itu, katarak juga dapat terjadi akibat trauma, radiasi, dan peradangan. Katarak yang terkait dengan usia masih dibagi lagi menjadi tiga jenis utama, yaitu posterior subcapsular cataracts (PSC). nuclear sclerosis cataract, dan cortical cataract. Ketiganya dikelompokkan berdasarkan tempat terbentuknya katarak di lensa, sehingga memiliki gejala yang sedikit berbeda, berkembang dengan kecepatan yang berbeda, dan penyebabnya pun beragam. Ketiga jenis ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara progresif, yang berarti kondisi katarak akan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Apa gejala dari ketiga tipe katarak ini dan bagaimana cara mengatasinya?  

Kunjungi : Operasi Katarak SILC Lasik Center: Hasil Terbaik, Penglihatan Optimal

 

Posterior subcapsular cataracts (PSC)

Katarak jenis ini terbentuk di bagian belakang lensa, di samping kapsul yang menahan lensa pada tempatnya. Ketika semakin berkembang, katarak tersebut akan semakin menghalangi jalur cahaya dan menyebabkan silau. Karena cahaya menjadi lebih fokus pada bagian belakang lensa, katarak di area ini dapat menyebabkan penglihatan yang tidak proporsional. Katarak ini umumnya ditemukan pada pasien yang pernah mengalami trauma mata atau operasi, memiliki kadar gula darah tinggi, mengalami rabun jauh, terpapar radiasi, atau pernah menjalani pengobatan dengan steroid. Namun, katarak PSC dapat terbentuk pada mata normal di pasien yang tidak mengalami hal-hal tersebut di atas. Terkadang juga, katarak PSC dapat terjadi pada anak dan bahkan bayi. Perkembangan katarak PSC biasanya lebih cepat daripada bentuk katarak lain. Gangguan penglihatan akibat katarak ini dapat menjadi signifikan dalam beberapa bulan atau tahun. Tetapi, dapat juga terjadi dalam hitungan minggu atau bahkan hari. Katarak PSC dapat menyulitkan Anda untuk melihat dalam cahaya terang, mengganggu penglihatan saat membaca, menyebabkan silau atau lingkaran cahaya di sekitar lampu pada malam hari, sehingga dapat sangat mengganggu saat mengemudi di malam hari. Jika tidak ditangani, katarak PCS dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang cukup parah dan dapat berkembang menjadi kebutaan.  

Nuclear sclerosis cataract

Katarak yang dikenal sebagai katarak nuklir ini merupakan jenis katarak yang paling umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh pertambahan usia. Katarak jenis ini dimulai dari bagian tengah lensa atau nukleus. Ketika katarak mulai berkembang, kekeruhan dapat meluas dari nukleus ke lapisan mata lain. Pada jenis katarak ini, seiring waktu, secara bertahap lensa akan mengeras dan berubah menjadi kuning pekat atau cokelat. Pengerasan lensa ini disebut sebagai sklerosis. Ketidaknormalan dari kondisi ini terjadi pada tahap awal. Selama bertahun-tahun, serat-serat baru akan terbentuk di sekitar tepi lensa, yang mendorong material lensa yang lebih tua ke arah tengah, sehingga membuat area tersebut jadi lebih padat. Dan, yang meningkatkan risiko katarak nuklir ini adalah kebiasaan merokok. Beberapa pasien melaporkan penglihatan yang membaik secara tiba-tiba, termasuk berkurangnya gangguan penglihatan akibat rabun jauh atau membaiknya penglihatan untuk membaca. Namun, efek yang biasanya disebut sebagai penglihatan kedua ini hanya bersifat sementara. Katarak nuklir memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus. Anda biasanya akan mengalami kesulitan untuk melihat benda-benda di kejauhan, sehingga objek tampak buram. Warna juga akan tampak memudar seiring dengan semakin menguningnya lensa. Ketika katarak nuklir mencapai stadium lanjut, pasien akan kesulitan membedakan warna. Untungnya, katarak nuklir berkembang secara perlahan dan bertahap. Mungkin diperlukan waktu beberapa tahun hingga mulai berdampak terhadap penglihatan Anda secara dramatis. Banyak pasien yang dapat menunda operasi katarak dengan menggunakan kacamata baca, mengenakan kacamata hitam anti-silau, dan melakukan tindakan pencegahan, seperti tidak mengemudi pada malam hari.  

Baca Juga : Sama dan Bedanya LASIK dan Operasi Katarak

 

Cortical cataract

Katarak kortikal berpengaruh terhadap lapisan terluar lensa. Katarak jenis ini terjadi ketika kekeruhan terbentuk pada korteks lensa, dimulai dari tepi luar lensa. Kondisi ini berkebalikan dari katarak nuklir. Katarak kortikal terlihat pada tahap awal ketika area keruh masih kecil atau garis-garis putih mulai terbentuk di dalam korteks lensa. Garis-garis putih ini (juga dikenal sebagai jeruji korteks) dapat meluas ke bagian tengah lensa seiring dengan memburuknya katarak kortikal. Ketika hal ini terjadi, garis-garis tersebut dapat menghalangi cahaya untuk melewati lensa secara alami. Akibatnya, Anda mudah silau, lebih sensitif terhadap cahaya, penglihatan menjadi kabur, kesulitan mengemudi di malam hari, dan mengalami masalah persepsi kedalaman. Anda berisiko mengalami katarak jenis ini, jika Anda menderita diabetes. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko katarak kortikal. Katarak jenis ini berkembang cukup cepat, dengan gejala yang semakin terlihat dalam hitungan bulan, bukan tahun. Kacamata yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengatasi kehilangan penglihatan dalam jangka pendek. Tetapi, pada akhirnya, operasi katarak mungkin diperlukan untuk memperbaiki kondisi ini.  

Cegah katarak, bisakah?

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan atau menurunkan risiko terkena katarak. Antara lain, melindungi mata Anda dari sinar ultraviolet dan cedera, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari obat-obatan tertentu. Ini adalah 3 cara untuk membantu mencegah katarak:

1. Pakai kacamata hitam

Ketika terlalu banyak sinar UV yang masuk ke mata Anda, tubuh Anda secara naluriah akan berusaha mencegahnya. Mengapa? Karena terlalu banyak cahaya yang masuk melalui lensa dan mengenai retina dapat sangat merusak mata. Paparan sinar yang berlebihan tidak hanya akan menyebabkan katarak, tetapi juga menyebabkan kondisi mata lain yang dapat meningkatkan risiko Anda terhadap katarak. Pada siang hari yang cerah, pakailah kacamata hitam dan topi bertepi lebar. Mata Anda akan terlindungi dari sinar ultraviolet yang berbahaya. Jangan membaca di bawah cahaya yang menyilaukan dan jangan pernah menatap matahari.

2. Menjaga berat badan yang sehat

Obesitas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk katarak. Para peneliti percaya bahwa kelebihan berat badan berpengaruh terhadap kualitas darah yang mengalir ke mata, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kerusakan dini. Kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan Anda terkena diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes lebih mungkin mengalami katarak pada usia yang lebih muda. Karena itu, tetaplah aktif dan makanlah dengan baik untuk menjaga kesehatan mata Anda.

3. Mencegah cedera mata

Cedera mata dapat menyebabkan katarak secara tiba-tiba atau menyebabkan katarak berkembang di kemudian hari. Kenakan kacamata pengaman saat berada dalam situasi atau lingkungan yang dapat membuat mata Anda terpapar bahan kimia, percikan api, benda tajam, atau ledakan kecil sekalipun. Hal ini sangat penting, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang menantang.   Anda juga perlu mengelola masalah kesehatan yang dapat meningkatkan risiko katarak, seperti diabetes, dan berhenti merokok, serta mengurangi konsumsi alkohol. Pemeriksaan mata secara teratur sangat penting untuk mendeteksi katarak secara dini. Jika Anda menyadari adanya gejala katarak, berarti sudah saatnya Anda mengunjungi dokter mata. Ia akan menguji penglihatan Anda dan memeriksa mata Anda untuk mencari tanda-tanda katarak. Kemudian ia akan memberikan resep baru, jika diperlukan, dan memberi tahu Anda apakah Anda memerlukan operasi katarak atau tidak.  

Penanganan katarak

Ketika Anda mulai melihat perubahan dalam penglihatan Anda, Anda harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan mencari gejala yang berhubungan dengan katarak, atau tanda-tanda visual katarak. Jika katarak tidak ditangani, pembentukan katarak pada tahap lanjut akan membuat operasi katarak menjadi lebih sulit. Kondisi ini dapat membatasi pilihan operasi pasien atau memerlukan beberapa kali operasi. Selain itu, katarak akan berkembang hingga menyebabkan kebutaan seiring berjalannya waktu. Hingga kini katarak tetap menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Namun, penanganan yang tepat dapat mengatasi katarak sepenuhnya, memperbaiki penglihatan, dan pada saat yang sama, berpotensi menghilangkan kebutuhan akan kacamata. Tergantung pada lensa yang dipilih untuk operasi, kacamata bisa diperlukan setelah operasi, tapi bisa juga tidak. Untuk setiap jenis katarak yang berbeda, diperlukan operasi katarak untuk menangani kondisi dan memulihkan penglihatan pasien. Berita baiknya, pembedahan untuk mengatasi katarak sangat umum dilakukan, aman, dan efektif. Operasi ini biasanya merupakan operasi rawat jalan yang selesai dalam 30 menit atau kurang untuk satu mata. Biasanya pun hanya membutuhkan obat tetes mati rasa dan obat penenang minimal. Operasi ini melibatkan proses pengangkatan lensa alami yang terkena katarak, diikuti dengan pemasangan lensa buatan. Penglihatan akan mulai membaik dalam hitungan hari, seiring dengan berjalannya proses penyembuhan mata dan penyesuaian terhadap lensa baru. Meskipun begitu, penyembuhan total mungkin memerlukan waktu beberapa minggu lagi. Namun, aktivitas sehari-hari dapat dilanjutkan dalam beberapa hari setelah operasi dengan sedikit pembatasan. Saat ini, phacoemulsification adalah metode operasi katarak yang paling banyak digunakan. Karena, phacoemulsification mengurangi risiko yang terkait dengan metode operasi katarak sebelumnya. Oleh karena itu, phacoemulsification dianggap sebagai prosedur yang lebih aman.

Kunjungi : Kenal Lebih Dekat Dengan Katarak

Sebelum adanya phacoemulsification, kematian setelah operasi katarak sangat jarang terjadi, dan jika terjadi, biasanya disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan penggunaan anestesi umum. Dalam phacoemulsification, prosedur dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal, yang lebih aman dibandingkan anestesi umum. Risiko komplikasi serius lain, seperti risiko kebutaan, juga telah berkurang seiring dengan luasnya penggunaan phacoemulsification. Antibiotik yang lebih canggih memungkinkan dokter untuk melawan infeksi yang sebelumnya dapat menjadi penyebab kebutaan. Dengan demikian, phacoemulsification telah mengubah dunia operasi katarak dengan menjadikan prosedur ini lebih aman, efektif, dan tidak terlalu berisiko dibandingkan dengan metode operasi sebelumnya. Dengan tingginya permintaan dari pasien, SILC Lasik Center, yang secara eksklusif fokus pada penyediaan layanan LASIK, juga telah memperluas cakupannya dengan menawarkan operasi katarak. Mereka menerapkan metode phacoemulsification, suatu tipe operasi katarak yang terbukti memberikan hasil operasi yang sangat baik dan memungkinkan pemulihan yang cepat, mirip dengan prosedur LASIK. SILC menggunakan peralatan mutakhir yang dikenal sebagai SOPHI (Swiss Ophthalmology Innovation) untuk memastikan tingkat kenyamanan dan keamanan pasien yang optimal.