Kenapa Femto LASIK Cocok Untuk Pasien Dengan Kornea Tipis?
Wednesday, August 28, 2024 | SILC Lasik Center
Apakah dulu Anda pernah menjalani pemeriksaan untuk LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) dan dinyatakan tidak lolos karena kondisi kornea yang tipis? Tak perlu sedih lagi. Beberapa tahun lalu tercipta LASIK dalam versi yang lebih mutakhir untuk membantu pasien yang korneanya sempat dinyatakan tidak memenuhi syarat ketebalan kornea yang ditentukan.
Carilah pusat LASIK yang memiliki fasilitas berteknologi canggih, cari tahu dari dokter di sana tentang kenapa Femto LASIK cocok untuk pasien dengan kornea tipis, sementara tidak demikian dengan LASIK standar.
Benefit Femto LASIK
Femto LASIK merupakan teknologi laser sangat canggih, yang dipandu oleh komputer. Kecanggihannya membuat hasil operasi lebih mudah diprediksi, proses pembuatan flap pun menjadi lebih aman. Femto LASIK menggunakan teknologi femtosecond untuk menghasilkan sinar yang menghasilkan ribuan pulsa per detik untuk membuat flap kornea.
Versi LASIK yang sejauh ini paling mutakhir tersebut menawarkan metode yang lebih presisi dan konsisten, sehingga membuatnya jadi benar-benar prosedur all laser LASIK, tanpa pisau bedah.
Dibandingkan dengan LASIK standar, Femto LASIK membawa sejumlah benefit penting, yaitu:
1. Keamanan yang lebih baik
Menggunakan teknik Femto LASIK yang dikontrol oleh komputer, risiko komplikasi dapat dikurangi secara drastis, sehingga prosedur tersebut menjadi prosedur yang lebih aman.
2. Hasil yang dapat diprediksi
Keakuratan Femto LASIK yang mencapai tingkat mikron membuat setiap prosedur lebih dapat diprediksi, sehingga Anda dapat memilih bedah refraktif laser dengan lebih percaya diri.
3. Teknologi pilihan
Laser Femto LASIK adalah teknologi pilihan di antara para ahli bedah LASIK dan institusi pendidikan mata terkemuka di dunia.
4. Bisa untuk pasien dengan kornea tipis
Karena menggunakan teknologi terkini, ketebalan flap saat prosedur Femto LASIK dapat disesuaikan dengan kondisi kornea pasien dan lebih dapat diprediksi. Dengan begitu, setelah operasi, tetap bisa menyisakan ketebalan kornea yang mencukupi. Dengan Femto LASIK, prosedur pengangkatan jaringan korneanya menjadi lebih akurat dan terkontrol.
5. Mampu atasi astigmatisma sangat tinggi
Astigmatisma sangat tinggi memerlukan operasi agar Anda dapat melihat objek dengan jelas baik dari jarak dekat maupun jauh. Jika tidak ditangani, penglihatan Anda akan tetap kabur. Teknik laser LASIK Femto direkomendasikan untuk mengoreksi miopia dengan kisaran 7 hingga 8 dioptri, hipermetropia dalam rentang 4 hingga 5 dioptri, serta astigmatisma hingga 5 dioptri.
Ini berarti bahwa Femto LASIK mampu mengoreksi astigmatisma yang sangat tinggi. Di sisi lain, LASIK standar juga efektif dalam mengatasi astigmatisma hingga tingkat yang tinggi, meskipun hasilnya bergantung pada ketebalan dan kelengkungan kornea.
Kenapa ketebalan kornea penting untuk LASIK standar?
Jika Anda sedang berpikir untuk menjalani operasi LASIK, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi untuk menentukan kesesuaian Anda dengan bedah laser refraktif tersebut. Salah satu elemen penting yang berpengaruh terhadap hasil operasi LASIK adalah ketebalan kornea. Kenapa?
LASIK melibatkan pembuatan flap pada lapisan kornea luar dan membentuk kembali lapisan di bawahnya untuk memperbaiki penglihatan. Namun, pasien dengan kornea yang terlalu tipis mungkin menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi, setelah menjalani prosedur ini.
LASIK merupakan jenis pembedahan refraktif yang umum dilakukan. Operasi ini disetujui oleh FDA dan digunakan untuk memperbaiki kelainan refraksi, yang meliputi miopi (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisma.
Kornea adalah jendela jernih di bagian depan mata Anda. Bentuk kornea yang tidak sempurna dapat membuat penglihatan Anda kabur. Tapi, kondisi tersebut baru dapat diperbaiki dengan menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea. Bedah laser LASIK melibatkan pengangkatan sebagian jaringan dari kornea untuk membuat penglihatan Anda menjadi lebih baik.
Persyaratan ketebalan kornea tertentu pada LASIK adalah untuk memastikan bahwa jumlah jaringan yang tersisa di kornea setelah proses pengangkatan jaringan tetap mencukupi. Pada dasarnya, selama bedah mata laser, ketebalan kornea berkurang, dan pada awalnya kornea harus cukup tebal agar pengurangannya tidak menjadi terlalu banyak. Potensi risiko yang terkait dengan LASIK pada kasus kornea tipis membuat dokter tidak menyarankan LASIK standar untuk pasien dengan kornea tipis.
LASIK standar vs Femto LASIK
Setelah pembuatan flap, sebagian jaringan kornea akan dihilangkan dengan cara ablasi laser untuk mengoreksi kelainan refraksi. Untuk memastikan keamanan LASIK, harus tersisa jaringan kornea dalam jumlah yang cukup, setelah proses pembuatan flap dan pengangkatan jaringan. Hal ini berperan penting dalam menjaga stabilitas kornea.
Jumlah jaringan yang diangkat tergantung pada tingkat keparahan kelainan refraksi. Oleh karena itu, pasien dengan kelainan refraksi yang lebih tinggi, misalnya -8.00 dioptri, membutuhkan kornea yang lebih tebal dibandingkan pasien yang memiliki kelainan refraksi -3.00 dioptri.
Bagaimana jika kornea saya terlalu tipis untuk LASIK? Tes ketebalan kornea yang disebut pachymetry akan dilakukan selama evaluasi pra-LASIK. Pemeriksaan tersebut menentukan tingkat ketebalan kornea Anda, apakah berada di atas rata-rata atau di bawah rata-rata. Sehingga, kemudian dokter dapat menentukan apakah Anda memenuhi persyaratan ketebalan kornea minimum untuk LASIK. Sederhananya, LASIK tidak direkomendasikan oleh dokter untuk pasien dengan kornea tipis.
Jika kornea Anda terlalu tipis untuk LASIK, kemungkinan besar dokter Anda tidak akan menyarankan Anda menjalani operasi LASIK standar, karena ada risiko yang mengincar. Meskipun ini mungkin bukan berita yang Anda harapkan, dokter akan memprioritaskan keselamatan Anda. Melakukan prosedur tersebut pada pasien dengan kornea tipis justru dapat menyebabkan penglihatan pasien itu memburuk.
Tapi, LASIK berbeda dari Femto LASIK. Femto LASIK sepertinya lahir sebagai jawaban bagi pemilik kornea tipis. Prosedur Femto LASIK memungkinkan dokter bedah membuat flap kornea yang sangat tipis dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tepi flap kornea akan lebih mudah menempel kembali setelah operasi, sehingga mengurangi risiko gangguan pada permukaan kornea dan mempercepat proses penyembuhan.
Selain itu, dokter bedah mata juga memiliki fleksibilitas lebih besar dalam merancang ukuran, bentuk, dan penyesuaian lainnya untuk hasil operasi yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Faktor penentu ketebalan kornea
Sebelum menjalani tes pra-LASIK, Anda mungkin bertanya-tanya apakah ada kebiasaan sehari-hari yang berpengaruh terhadap ketebalan kornea. Siapa tahu, Anda bisa memperbaiki tingkat ketebalan kornea Anda, sehingga layak menjadi kandidat LASIK. Rupanya, ketebalan kornea dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Umur
Seiring bertambahnya usia, kornea kita cenderung menjadi lebih tipis, sehingga kurang tahan terhadap tekanan yang dihasilkan selama operasi LASIK. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil operasi LASIK pada pasien lansia. Orang dengan kornea yang lebih tebal biasanya mendapatkan penglihatan yang lebih baik dengan LASIK.
Kalau kornea Anda dinilai terlalu tipis, dokter bisa merekomendasikan pilihan lain seperti Femto LASIK atau PRK. Tetapi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter mata yang mengetahui tentang prosedur ini, karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk melakukan prosedur tersebut.
2. Etnis
Ketebalan kornea bervariasi di antara pasien dengan latar belakang ras yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa individu keturunan Afrika cenderung memiliki kornea yang lebih tebal dibandingkan dengan individu keturunan Eropa atau Asia. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor keturunan di antara berbagai kelompok ras
3. Kondisi medis
Kondisi medis tertentu juga dapat berpengaruh terhadap ketebalan kornea. Sebagai contoh, pasien dengan keratokonus, yang ditandai dengan kornea yang tipis dan berbentuk kerucut, mungkin bukan merupakan kandidat yang cocok untuk operasi LASIK. Selain itu, kondisi seperti distrofi kornea, jaringan parut kornea, dan operasi mata sebelumnya juga dapat memengaruhi ketebalan kornea dan dapat memengaruhi kelayakan untuk menjalani LASIK.
Kecanggihan Femto LASIK
Dengan segala kecanggihan teknologi yang dibawanya, apakah Femto LASIK selalu lebih baik daripada prosedur LASIK standar? Keduanya memberikan hasil yang sangat baik, terutama jika Anda ditangani oleh dokter bedah dengan tingkat keahlian yang tinggi dan pengalaman yang panjang. Kemampuan dokter ahli akan ikut menentukan hasil yang akan dicapai dari operasi LASIK.
Menggunakan pisau microkeratome pada LASIK standar telah menjadi metode bedah yang paling populer. Tapi, Femto LASIK memungkinkan tingkat presisi dan prediktabilitas tambahan. Penggunaan teknologi laser yang dikontrol oleh komputer meningkatkan prosedur ini ke level keamanan dan akurasi yang lebih tinggi.
Setiap kornea berbeda. Femto LASIK adalah metode yang ideal untuk menciptakan ukuran, bentuk, dan kedalaman flap kornea yang tepat untuk setiap orang. Itulah kenapa Femto LASIK dapat membantu memberikan hasil terbaik bagi pasien.
Karena merupakan operasi dengan invasivitas minimal, Femto LASIK memungkinkan pasien untuk pulih dengan cepat. Efek samping dan risiko komplikasinya pun sangat rendah. Prosedur ini tidak memerlukan rawat inap, sehingga seluruh proses pemulihan dapat dilakukan di rumah. Pemulihan penglihatan biasanya cukup cepat, hanya memakan waktu sekitar 24 jam, sedangkan stabilitas penglihatan umumnya tercapai dalam waktu sekitar 6 minggu.
Setelah menjalani Femto LASIK, Anda mungkin mengalami beberapa gejala, seperti ketidaknyamanan berupa nyeri ringan, rasa terbakar, gatal, atau iritasi, mata berair, penglihatan kabur atau buram, sensitivitas terhadap cahaya, lingkaran cahaya atau silau di sekitar lampu, serta mata merah. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, sehingga Anda mungkin perlu mengambil cuti dari pekerjaan.
Melindungi penutup kornea segera setelah operasi mata Anda merupakan langkah sangat penting dalam proses pemulihan. Ketika operasi selesai, pelindung plastik bening akan ditempelkan di atas mata Anda untuk melindungi mata dan mencegah Anda mengucek mata.
Biarkan pelindung ini tetap terpasang hingga keesokan paginya, kecuali untuk menggunakan obat tetes mata. Kenakan pelindung mata Anda selama empat hingga lima malam pertama (atau kapan pun Anda tidur) selama masa pemulihan. Jika Anda mengizinkan hewan peliharaan atau anak kecil tidur di tempat tidur saat Anda tidur, disarankan agar Anda tidur dengan pelindung mata selama 10 malam.
SILC Lasik Center sudah dikenal sebagai pusat LASIK yang berkomitmen untuk memberi pelayanan terbaik bagi semua pasien. Jika Anda merasa khawatir soal ketebalan kornea Anda, datanglah ke SILC dan bertemu dengan dokter ahli. Ia akan memeriksa Anda dan merekomendasikan pilihan bedah laser yang terbaik.