Mata Minus di Atas 6? Coba ZLASIK di SILC Lasik Center
Monday, April 30, 2018 | SILC Lasik Center
Dalam Konferensi Pers/Press Conference/Seminar Media dari SILC LASIK CENTER Jakarta, yang di selenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 April 2018, dan dalam kesempatan itu dalam seminar media, disampaikan banyak hal mengenai kesehatan mata dan terutama mengenai LASIK. Berikut salah satu ulasan dari wartawan TEMPO.CO sebagaimana diposting dalam : https://gaya.tempo.co/read/1084446/mata-minus-di-atas-6-coba-zlasik-cek-keterangan-dokter

Khusus bedah refraktif, salah satu tindakan medis yang dapat dilakukan adalah Laser Assisted In Situ Keratomileusis(LASIK). LASIK merupakan metode yang pada prinsipnya mengubah kelengkungan kornea dengan penggunaan laser. “Sehingga kelainan refraksi dapat terkoreksi,” ucapnya.
Disebutkan juga ada dua prosedur yang LASIK yang diterapkan selama ini. Yaitu metode TRANS-PRK dan ZLASIK. Melalui TRANS-PRK, gangguan refraksi diatasi dengan melakukan bedah laser di mana tidak ada sentuhan ke kornea mata Anda oleh apapun selain alat laser.
“Sedangkan ZLASIK mengubah kelengkungan pada kornea mata melalui penggabungan penggunaan laser dengan pembuatan flap atau lapisan tipis pada kornea mata,” ucap Zoraya.
Untuk pemilihan prosedur yang tepat, lanjut Zoraya, sangat tergantung dari kondisi kornea pasien itu sendiri. “Diperiksa bagaimana kondisi korneanya, bagaimana bentuknya, ukuran refraksinya berapa,” dan setelah itu barulah ditentukan prosedur mana yang tepat untuk dilakukan.
Untuk mata yang memiliki minus di atas enam dioptri akan dilakukan tindakan ZLASIK. Sedangkan, untuk minus yang kecil atau dibawah enak dioptri akan dianjurkan melakukan TRANS-PRK.
Mengapa? Alasannya, lanjut Zoraya, karena kedalaman kornea yang akan dilaser pada mata dengan minus di atas enam akan lebih besar dibanding lapisan kornea dengan minus dibawah enam. “Jadi, tugas kita [dokter] adalah memandu tatapelaksanaan terapi apa yang tepat berdasarkan kondisi kornea pasien.”
Berbicara mengenai risiko dan komplikasi yang bisa terjadi setelah penerapan prosedur, Zoraya mengatakan bahwa untuk hal tersebut memang akan ada. Namun, hingga saat ini, berdasarkan jurnal-jurnal yang memang sudah banyak dipublikasikan, presentase risiko dan komplikasi setelah bedah LASIK sangat kecil sekali. “Karena itu, yang harus diperhatikan sebenarnya adalah bagaimana pasien tersebut merawat dan menjaga kesehatan mata setelah dilakukan LASIK,” kata Zoraya.