ARTIKEL

Pemulihan Usai Operasi Katarak Tak Bisa Sembarangan

Wednesday, April 16, 2025 | SILC Lasik Center
pemulihan-usai-operasi-katarak-tak-bisa-sembarangan

Pemulihan Usai Operasi Katarak Tak Bisa Sembarangan

Operasi katarak adalah prosedur yang relatif aman dan cepat, tetapi pemulihannya tetap membutuhkan perhatian khusus. Banyak orang mengira bahwa setelah operasi, penglihatan langsung kembali normal tanpa kendala. Padahal, jika pemulihan tidak dilakukan dengan baik, risiko komplikasi bisa meningkat.

Untuk memastikan pemulihan yang baik, ikuti seluruh instruksi dokter, termasuk pantangan dalam sejumlah kegiatan.

Proses pemulihan tidak bisa sembarangan

Pemulihan setelah operasi katarak tidak bisa dianggap sepele, karena mata masih dalam masa adaptasi: Setelah lensa alami diganti dengan lensa buatan (IOL), mata membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Selain itu, ada risiko infeksi dan peradangan, Tanpa perawatan yang benar, mata bisa mengalami infeksi serius yang berpotensi membahayakan penglihatan.


Di samping itu, ada kemungkinan efek samping pasca operasi: Beberapa pasien mengalami mata kering, sensitivitas terhadap cahaya, atau bahkan katarak sekunder, yang memerlukan perawatan lebih lanjut.

Perlu diingat, gaya hidup berperan penting dalam pemulihan: Aktivitas seperti mengangkat beban berat, mengucek mata, atau paparan sinar matahari berlebihan bisa memperlambat proses penyembuhan. Karena itu, pasien harus mengikuti semua anjuran dokter untuk memastikan pemulihan berjalan dengan optimal dan mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

Operasi katarak jamin penglihatan langsung sempurna?

Tidak selalu. Meskipun sebagian besar pasien mengalami peningkatan penglihatan setelah operasi katarak, hasilnya bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

1. Masa adaptasi pasca operasi

Setelah operasi, penglihatan bisa sedikit buram atau berkabut selama beberapa hari hingga minggu karena mata masih menyesuaikan diri dengan lensa buatan. Beberapa pasien juga mengalami sensitivitas cahaya yang sementara.

2. Kondisi mata sebelum operasi

Jika pasien memiliki penyakit mata lain, seperti glaukoma, degenerasi makula, atau retinopati diabetik, maka perbaikan penglihatan mungkin tidak seoptimal yang diharapkan. Jika kornea atau retina mengalami gangguan sebelum operasi, maka meskipun katarak telah dihilangkan, kualitas penglihatan tetap bisa terpengaruh.

3. Jenis lensa intraokular (IOL) yang dipilih

Lensa monofokal hanya memberikan fokus yang baik untuk satu jarak tertentu (dekat atau jauh), sehingga beberapa pasien masih membutuhkan kacamata setelah operasi. Sementara itu, lensa multifokal atau toric (untuk astigmatisma) bisa membantu mengurangi ketergantungan pada kacamata, tetapi tetap memerlukan adaptasi.


4. Kemungkinan terjadinya katarak sekunder

Beberapa pasien mengalami katarak sekunder (PCO) beberapa bulan atau tahun setelah operasi, menyebabkan penglihatan kembali buram. Tapi, katarak sekunder bisa diatasi dengan prosedur YAG laser capsulotomy, yang mengembalikan kejernihan penglihatan.

Ketahui risiko dalam masa pemulihan

Meskipun operasi katarak adalah prosedur yang relatif aman, masa pemulihan tetap memerlukan perhatian khusus. Jika pasien tidak berhati-hati dalam mengikuti anjuran dokter, berbagai risiko dan komplikasi bisa muncul, yang berpotensi memperlambat pemulihan atau bahkan membahayakan penglihatan.

Beberapa risiko yang bisa terjadi, jika pasien mengabaikan perawatan pasca operasi, antara lain:

1. Infeksi mata

Infeksi serius ini terjadi jika bakteri masuk ke dalam mata setelah operasi, yang bisa menyebabkan nyeri hebat, mata merah, dan kehilangan penglihatan. Penyebab utama adalah kebersihan yang buruk, seperti menyentuh atau mengucek mata dengan tangan yang kotor, tidak menggunakan obat tetes antibiotik sesuai anjuran, atau terpapar lingkungan yang kotor dan berdebu.

Untuk mencegahnya, gunakan obat tetes mata antibiotik sesuai petunjuk dokter, hindari menyentuh atau mengucek mata, dan jaga kebersihan tangan sebelum menggunakan obat tetes mata.

2. Peradangan berlebihan

Beberapa tingkat peradangan adalah normal setelah operasi, tetapi jika tidak dikendalikan, bisa menyebabkan pembengkakan retina (edema makula) atau uveitis (radang bagian dalam mata). Gejalanya termasuk penglihatan buram berkepanjangan, rasa sakit, atau sensitivitas tinggi terhadap cahaya.

Untuk mencegahnya, konsumsi obat antiinflamasi yang diresepkan dokter. Juga, hindari aktivitas berat yang dapat meningkatkan tekanan dalam mata, seperti mengangkat benda berat atau membungkuk terlalu lama.

3. Peningkatan tekanan mata

Jika tekanan dalam mata meningkat setelah operasi (karena peradangan atau efek samping obat tetes mata steroid), hal ini dapat menyebabkan glaukoma sekunder, yang bisa merusak saraf optik dan menurunkan penglihatan secara permanen.

Untuk mencegahnya, periksa tekanan mata secara rutin setelah operasi, terutama jika mengalami nyeri mata atau sakit kepala. Jangan lupa ikuti jadwal pemeriksaan yang dianjurkan dokter.

4. Katarak sekunder

Jika pasien tidak menjaga kesehatan mata dan terjadi peradangan berulang, risiko munculnya katarak sekunder bisa meningkat. Gejalanya termasuk penglihatan kembali buram setelah beberapa bulan atau tahun pasca operasi.

Untuk mencegahnya, pilih lensa intraokular (IOL) yang mengurangi risiko PCO jika memungkinkan. Pastikan dokter menggunakan teknik operasi yang optimal untuk membersihkan sisa-sisa sel epitel lensa.




5. Dislokasi lensa buatan

Lensa intraokular (IOL) yang ditanamkan bisa bergeser, jika mata mengalami trauma atau tekanan yang berlebihan setelah operasi. Ini bisa menyebabkan penglihatan ganda, distorsi visual, atau rasa tidak nyaman dalam mata.

Baca Juga : FAQ Tentang Operasi Katarak

Untuk mencegahnya, hindari aktivitas berat, olahraga ekstrem, atau membungkuk terlalu lama. Gunakan pelindung mata saat tidur selama beberapa hari pertama setelah operasi.

Durasi untuk pulih total

Masa pemulihan setelah operasi katarak bervariasi tergantung pada kondisi individu, teknik operasi yang digunakan, dan adanya komplikasi atau tidak. Namun, sebagian besar pasien mengalami pemulihan penglihatan yang signifikan dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah operasi.

Tahapan umum pemulihan adalah sebagai berikut:

24 jam pertama

Penglihatan masih buram atau berkabut, karena mata masih dalam proses penyembuhan. Mata bisa terasa sedikit gatal, berair, atau sensitif terhadap cahaya. Dilarang mengucek mata atau melakukan aktivitas berat. Gunakan pelindung mata saat tidur untuk mencegah tekanan berlebihan pada mata yang dioperasi.

1 minggu pertama

Sebagian besar pasien mulai melihat lebih jelas, meskipun masih ada sedikit ketidaknyamanan. Penggunaan obat tetes mata antiinflamasi dan antibiotik tetap diperlukan. Hindari berenang, mandi air panas, atau terpapar debu dan asap untuk mencegah infeksi. Aktivitas normal seperti membaca dan menonton TV biasanya sudah bisa dilakukan, tetapi dengan batasan tertentu.

1 bulan pasca operasi

Penglihatan sudah jauh lebih stabil, dan pasien biasanya bisa kembali bekerja atau melakukan aktivitas normal. Jika sebelumnya membutuhkan kacamata, dokter mungkin akan meresepkan kacamata baru setelah mata benar-benar pulih. Pasien masih harus menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada komplikasi seperti tekanan mata tinggi atau katarak sekunder.

3-6 bulan pasca operasi

Kebanyakan pasien mencapai hasil akhir optimal dalam 3 hingga 6 bulan setelah operasi. Jika tidak ada komplikasi, penglihatan bisa tetap stabil dalam jangka panjang. Jika pasien mengalami katarak sekunder, prosedur YAG laser capsulotomy mungkin diperlukan untuk mengembalikan kejernihan penglihatan.

Hindari aktivitas ini setelah operasi katarak

Setelah menjalani operasi katarak, mata masih dalam proses penyembuhan dan membutuhkan perlindungan ekstra. Mengabaikan pantangan tertentu dapat meningkatkan risiko komplikasi, memperlambat pemulihan, atau bahkan menyebabkan masalah serius seperti infeksi dan pergeseran lensa buatan (IOL). Karena itu, Anda harus mengetahui aktivitas apa saja yang sebaiknya dihindari pasca operasi katarak, antara lain:

1. Mengucek atau menekan mata

Setelah operasi, mata bisa terasa gatal, kering, atau tidak nyaman, tetapi mengucek atau menekan mata dapat menyebabkan iritasi atau bahkan merusak luka operasi. Mengucek mata juga dapat meningkatkan risiko infeksi karena tangan bisa membawa kuman ke area yang masih dalam proses penyembuhan.

Jika mata terasa kering atau gatal, gunakan obat tetes mata yang diresepkan dokter dan hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor.

2. Aktivitas berat atau olahraga ekstrem

Mengangkat beban berat, membungkuk terlalu lama, atau berolahraga dengan intensitas tinggi bisa meningkatkan tekanan dalam mata (tekanan intraokular), yang berpotensi menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau pergeseran lensa buatan.

Jenis aktivitas yang harus dihindari antara lain angkat beban, yoga atau olahraga yang melibatkan posisi kepala di bawah, berlari atau aktivitas dengan gerakan mendadak, olahraga kontak fisik, seperti sepak bola, tinju, atau basket

Selama 4 hingga 6 minggu setelah operasi, pasien disarankan untuk hanya melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki. Setelah mendapatkan izin dari dokter, barulah bisa kembali berolahraga secara bertahap.

3. Berenang atau berendam

Air kolam renang, jacuzzi, atau bahkan air laut mengandung bakteri dan zat kimia seperti klorin yang dapat menyebabkan infeksi serius pada mata yang baru saja dioperasi. Air yang mengandung klorin juga dapat menyebabkan iritasi dan kekeringan pada mata.

Hindari berenang atau berendam setidaknya selama 4 minggu setelah operasi. Jika harus mandi, pastikan air tidak langsung mengenai mata.

4. Mengemudi

Penglihatan mungkin masih buram atau sensitif terhadap cahaya dalam beberapa hari setelah operasi, sehingga mengemudi bisa berisiko tinggi. Beberapa pasien juga mengalami silau atau melihat lingkaran cahaya (halo) di sekitar lampu, yang bisa mengganggu kemampuan melihat saat berkendara, terutama di malam hari.

Tunggu hingga dokter memastikan bahwa penglihatan sudah cukup stabil dan aman untuk kembali mengemudi, biasanya dalam beberapa hari hingga satu minggu setelah operasi.

5. Menggunakan riasan mata

Produk riasan mata, seperti maskara, eyeliner, dan eyeshadow, bisa mengandung partikel kecil yang dapat masuk ke dalam mata dan menyebabkan iritasi atau infeksi. Kuas atau aplikator yang tidak steril juga bisa membawa bakteri ke area mata yang masih sensitif.

Hindari menggunakan riasan mata selama minimal 2 minggu setelah operasi. Pastikan untuk menggunakan produk yang bersih dan baru saat mulai memakai riasan kembali.

6. Paparan sinar matahari terlalu lama

Setelah operasi, mata bisa menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memperlambat pemulihan. Sinar UV juga bisa meningkatkan risiko katarak sekunder (PCO) dalam jangka panjang.

Gunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV saat berada di luar ruangan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.

7. Tidur tanpa pelindung mata

Saat tidur, tanpa sadar kita bisa menggosok atau menekan mata, yang bisa mengganggu luka operasi atau menyebabkan iritasi. Gunakan pelindung mata (eye shield) yang diberikan dokter selama tidur, terutama dalam beberapa malam pertama setelah operasi.

8. Terpapar debu, asap, atau bahan kimia

Debu, asap rokok, atau bahan kimia dari produk pembersih rumah tangga bisa mengiritasi mata dan meningkatkan risiko infeksi. Hindari tempat berdebu atau berasap selama beberapa minggu setelah operasi. Jika harus berada di lingkungan yang berisiko, gunakan kacamata pelindung.