ARTIKEL

Perhatikan Tanda-Tanda Komplikasi Pasca Operasi Katarak Ini

Thursday, September 19, 2024 | SILC Lasik Center
perhatikan-tanda-tanda-komplikasi-pasca-operasi-katarak-ini

Operasi katarak adalah salah satu prosedur pembedahan yang paling umum dilakukan, termasuk di negara besar, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Penerapan teknologi yang modern membuat operasi katarak menjadi salah satu operasi yang dinilai paling aman. Prosedur ini melibatkan proses pengangkatan dan penggantian lensa mata, yang merupakan tempat berkembangnya katarak.

Karena lensa alami mata Anda yang terkena katarak telah diangkat, artinya selanjutnya Anda terbebas dari katarak, karena katarak tidak dapat kembali lagi. Lensa pengganti yang disebut lensa intraokular (IOL) akan bertugas untuk memulihkan penglihatan Anda.

Hanya saja, meski dinilai aman, operasi katarak tetap mempunyai risiko komplikasi. Perhatikan tanda-tanda komplikasi pasca operasi katarak ini.

Faktor risiko komplikasi

Komplikasi dapat terjadi pada operasi apa pun, bukan hanya operasi katarak. Karena itu, Anda perlu memahami apa saja komplikasi yang dapat terjadi. Saat mengetahui potensi komplikasi, Anda akan memperhatikan tanda-tanda yang perlu diwaspadai selama masa pemulihan dan mencari bantuan medis untuk melindungi kesehatan mata setelah operasi katarak.

Ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kondisi mata yang sudah ada sebelumnya

Glaukoma dapat menyebabkan peningkatan tekanan bola mata, sehingga meningkatkan risiko hipertensi okular. Sementara itu, kondisi kesehatan, seperti diabetes, dapat memperlambat pemulihan dan meningkatkan risiko komplikasi, seperti penyembuhan luka yang buruk dan infeksi.

2. Teknik pembedahan

Metode pembedahan yang tidak tepat atau sudah ketinggalan zaman dapat meningkatkan risiko komplikasi pasca operasi. Ada 3 jenis operasi yang umum diterapkan. Pertama, phacoemulsification. Prosedur yang paling canggih ini melibatkan sayatan kecil di bagian depan mata. Dokter menggunakan alat yang memancarkan gelombang ultrasonik untuk memecah lensa agar katarak dapat diangkat. Lensa baru akan dipasang setelah katarak diangkat.

Kedua, pembedahan ekstrakapsular. Dokter membuat sayatan panjang pada kornea, lalu mengangkat lensa alami yang mengalami katarak. Lensa alami kemudian diganti dengan lensa buatan yang ditempatkan ke dalam mata. Ada juga variasi metode ini yang menggunakan sayatan mikro atau laser untuk penyembuhan yang lebih cepat dan komplikasi yang lebih sedikit.

Ketiga, pembedahan intrakapsular. Ini adalah metode operasi katarak tertua dan paling jarang digunakan saat ini. Metode ini menggunakan sayatan terbesar dan pengangkatan lensa lama secara manual. Metode ini memiliki tingkat komplikasi tertinggi, karena ukuran sayatan yang dilakukan.

3. Jenis teknologi bedah yang digunakan

Menggunakan teknologi medis terkini akan meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kesulitan saat operasi.

Tanda komplikasi dari operasi katarak

Sejumlah komplikasi dari operasi katarak lebih sering terjadi dibandingkan yang lain, meskipun Anda belum tentu mengalaminya. Anda dapat menghindari banyak komplikasi dengan mengikuti saran perawatan pasca operasi yang tepat dan memantau kesehatan mata Anda. Tapi, komplikasi terkadang bisa terjadi, sehingga Anda merasa sangat tidak nyaman, karena penglihatan Anda terganggu.

Dengan gejala efek samping normal dan komplikasi serius yang sangat mirip, Anda mungkin bertanya-tanya kapan sebaiknya Anda menghubungi dokter setelah operasi katarak. Meskipun dokter Anda akan memberikan saran khusus mengenai kapan Anda perlu meminta bantuan setelah prosedur, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan. Misalnya, rasa sakit yang tidak dapat diatasi dengan obat yang diresepkan atau obat yang dijual bebas, kehilangan penglihatan, demam, mual atau muntah, dan bintik-bintik gelap dalam penglihatan Anda.


Selain itu, beberapa tanda komplikasi operasi katarak yang paling umum terjadi, antara lain:

1. Nyeri berkepanjangan

Rasa nyeri setelah operasi katarak dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Obat tersebut juga dapat membantu mengurangi peradangan. Jika pembengkakan atau nyeri tidak mereda atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter. Karena, kondisi tersebut bisa menjadi tanda komplikasi lebih lanjut.

2. Mata merah

Infeksi dapat terjadi setelah prosedur pembedahan, terutama jika Anda tidak menjaga kebersihan luka dan mengabaikan panduan perawatan setelah operasi. Ketika infeksi terjadi di dalam mata Anda, kondisi ini disebut endoftalmitis.

Tanda infeksi yang bisa Anda rasakan segera, misalnya nyeri mata, mata merah, dan keluarnya cairan dari mata. Dokter dapat mengobati infeksi dengan antibiotik, jika ditemukan secara dini agar tidak menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen. Karena itu, Anda perlu memperhatikan tanda-tanda infeksi dengan cermat.

Peradangan dapat terjadi setelah operasi katarak, terutama saat pengangkatan katarak yang lebih besar atau lebih padat. Tapi, bukan berarti Anda pasti mengalami infeksi. Peradangan sering kali bersifat sementara dan akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan proses pemulihan Anda.

3. Penglihatan kabur

Lensa buatan yang dipasang oleh dokter di dalam mata Anda memerlukan waktu untuk membiasakan diri. Dan, pembedahan bisa menyebabkan pembengkakan. Kedua hal tersebut dapat mengaburkan penglihatan Anda. Namun, tanda komplikasi ini akan membaik seiring dengan berjalannya pemulihan.

4. Penglihatan ganda dan buram

Setelah operasi katarak, IOL mempunyai risiko untuk bergeser atau bergerak. Komplikasi yang jarang terjadi ini terjadi pada sekitar 0,2 hingga 3 persen dari seluruh operasi katarak. Berita baiknya, frekuensinya menurun seiring dengan semakin baiknya desain lensa dari tahun ke tahun.

Dokter bedah akan mengangkat katarak beserta lensa mata Anda dan sebagai gantinya mereka memasang implan IOL. Lensa baru ini dapat bergeser, karena trauma pembedahan atau karena kerusakan pada mata Anda sebelumnya. Meski begitu, komplikasi ini jarang terjadi.

IOL yang bergeser dapat menyebabkan penglihatan buram, penglihatan ganda, dan kehilangan penglihatan. Untuk mengatasi masalah ini, dokter bisa melakukan pembedahan lain untuk mengembalikan lensa ke posisi yang benar atau menggantinya dengan lensa baru.

5. Sensitivitas terhadap cahaya

Jarang sekali kondisi sensitivitas terhadap cahaya berkembang menjadi parah. Umumnya akan berkurang setelah beberapa hari. Namun, Anda mungkin perlu mengenakan kacamata hitam selama beberapa bulan hingga mata sembuh total. Sensitivitas berlebih terhadap cahaya bisa menjadi gejala komplikasi lain, misalnya peradangan. Jadi, jika bertambah parah, segera hubungi dokter.

6. Kilatan cahaya dan floater

Retina, yang terletak di bagian belakang mata, merasakan cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak. Setelah operasi katarak, risiko ablasio retina akan meningkat. Meskipun sangat jarang terjadi, ablasio retina adalah komplikasi serius yang dapat berujung pada kehilangan penglihatan. Kondisi ini berarti retina Anda terlepas dari posisi normalnya.

Tanda dari terjadinya ablasio retina, antara lain ada bintik baru yang mengambang dalam penglihatan Anda, kilatan cahaya, juga hilangnya penglihatan pada sebagian mata. Ablasio retina merupakan keadaan darurat medis. Jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut, Anda harus segera mencari pertolongan.

7. Tekanan pada mata

Beberapa pasien dapat mengalami hipertensi okular atau tekanan mata tinggi, saat menjalani operasi katarak. Hampir setengah dari mereka yang menjalani operasi katarak akan mengalami peningkatan tekanan pada mata setelah menjalani operasi. Tapi, tekanan tersebut biasanya akan kembali normal dalam waktu 24 jam.

Selain merasakan tekanan pada mata, Anda mungkin juga merasa mual. Masalah yang terus berlanjut dengan peningkatan atau penurunan tekanan mata setelah operasi mungkin terkait dengan kondisi mata lain, seperti glaukoma. Namun, dokter akan memeriksa tekanan bola mata Anda setelah operasi untuk meminimalkan risiko komplikasi ini.

8. Muncul katarak sekunder

Posterior Capsular Opacification (PCO) atau katarak sekunder sebenarnya bukan katarak. Sebaliknya, PCO adalah lapisan buram yang dapat tumbuh di atas membran yang menahan lensa baru Anda di tempatnya. Lapisan ini dapat menyebabkan penglihatan Anda menjadi kabur atau keruh, sama seperti gejala yang Anda alami saat mengalami katarak.

PCO cukup umum terjadi setelah operasi katarak. Diperkirakan memengaruhi sekitar 20 persen pasien.

9. Kelopak mata kendur

Kelopak mata terkulai yang disebut sebagai ptosis merupakan kondisi yang umum terjadi setelah operasi pengangkatan katarak. Kondisi tersebut biasanya akan sembuh tanpa intervensi dalam waktu enam bulan.

10. Reaksi alergi

Penggunaan anestesi umum untuk operasi katarak jarang dilakukan, dan biasanya hanya pada kasus anak. Biasanya, anestesi topikal yang diberikan melalui tetes mata atau anestesi lokal dengan suntikan digunakan untuk membuat mata mati rasa. Bicarakan dengan dokter Anda sebelum operasi, jika Anda memiliki alergi terhadap obat tertentu.


Mencegah komplikasi

Sejumlah komplikasi memang sulit untuk dihindari, misalnya pembengkakan. Tapi, Anda dapat mengambil langkah-langkah selama pemulihan untuk mencegah komplikasi yang parah dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi.

Ikuti instruksi pasca operasi yang diberikan oleh dokter dan pastikan Anda mengenali tanda-tanda potensi komplikasi saat pertama kali muncul. Mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis merupakan langkah penting untuk menangani keadaan darurat. Jika tidak ditangani, beberapa gangguan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.

Pemeriksaan pra-operasi sebelum operasi katarak memungkinkan dokter bedah menilai risiko komplikasi yang mungkin terjadi dan memutuskan apakah operasi katarak memang tepat untuk Anda. Mereka juga dapat memberi saran tentang cara meminimalkan risiko komplikasi, jika risiko Anda sudah tinggi, dan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki tentang perawatan mata setelah operasi katarak.

Pada kebanyakan kasus, Anda akan merasakan peningkatan penglihatan dalam beberapa hari. Diperlukan waktu kurang lebih satu bulan sebelum Anda bisa sembuh total setelah operasi. Dan, Anda akan memerlukan revisi resep kacamata, setelah mata Anda menyesuaikan diri dengan kondisi normal yang baru.

Sebagian besar orang dapat kembali bekerja dan mulai mengemudi dalam beberapa hari setelah operasi katarak, tetapi ada beberapa aktivitas yang harus Anda hindari. Sebagian besar kegiatan tersebut dilarang agar tidak menambah tekanan pada mata Anda, menghindari paparan terhadap hal-hal yang dapat mengiritasi mata, dan memperlambat penyembuhan.

Kegiatan yang sebaiknya dihindari, antara lain olahraga dan angkat beban berat, berenang, menggunakan bak mandi air panas, dan berkegiatan di ruang yang terpapar iritan dan debu.

Pada dasarnya operasi katarak merupakan prosedur rawat jalan yang sederhana, tetapi Anda harus proaktif selama masa pemulihan dan memahami potensi komplikasi. Dengan mengetahui seperti apa pemulihan Anda, Anda akan mengetahui ketika ada sesuatu yang tidak beres.

SILC Lasik Center diarmadai oleh sederet dokter mata yang memiliki pengalaman panjang dalam menangani katarak. Jangan sungkan bertanya kepada mereka tentang risiko dan potensi komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi katarak. Mereka akan menjelaskan secara komprehensif, sehingga Anda bisa merasakan tanda-tandanya, jika mungkin terjadi komplikasi.