Ketika Anda datang ke dokter mata dengan berbagai keluhan penglihatan serta dampak yang Anda rasakan karena harus terus-menerus berusaha keras menajamkan penglihatan, dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara komprehensif, sesuai yang diperlukan.
Dari situ ia akan kemudian menentukan Anda mengalami tipe kelainan refraksi mata yang mana dan sejauh mana tingkatan atau derajatnya pada saat pemeriksaan.
Lebih lanjut, dokter akan menawarkan beragam solusi yang sesuai dengan gaya hidup, kebutuhan, hobi, dan anggaran yang tersedia.
Ada solusi cepat yang bisa Anda dapatkan saat itu juga, ada pula solusi jangka panjang dengan hasil permanen.
Solusi mana yang akan diterapkan tergantung pada pilihan Anda.
Dokter hanya akan menjelaskan soal masing-masing solusi, benefit, dan juga efek sampingnya, kalau memang ada.
Berikut ini adalah empat solusi utama yang kerap ditawarkan kepada pasien:
1. Kacamata
Kacamata single vision merupakan cara sederhana yang paling sering diresepkan oleh dokter mata untuk mengoreksi penglihatan yang kabur.
Lensa single vision tersebut mudah dibuat dan mudah ditemukan di mana-mana, sehingga menjadi solusi ideal bagi tiga masalah kelainan refraksi mata, yaitu pada penderita miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisma (mata silinder).
Bagi sebagian besar penderita kelainan refraksi mata, kacamata biasanya menjadi pilihan pertama untuk memperbaiki penglihatannya.
Pada sejumlah kondisi kelainan refraksi mata yang ringan, Anda mungkin hanya perlu memakai kacamata untuk aktivitas tertentu, misalnya menonton film, membaca buku, atau mengendarai mobil.
Sebaliknya, jika Anda memiliki kelainan refraksi yang sangat parah, Anda mungkin perlu memakainya setiap saat.
Kacamata single vision diresepkan oleh dokter agar Anda bisa mendapatkan penglihatan yang jelas di semua jarak pandang.
Namun, Anda yang berusia di atas 40 tahun, atau anak-anak dan orang dewasa yang mengalami rabun jauh akibat stres karena pekerjaan yang terus-menerus membutuhkan penglihatan dekat, mungkin akan memerlukan lensa bifokal atau lensa progresif.
Lensa semacam ini memiliki kekuatan yang berbeda di seluruh bagian lensa untuk membantu memberikan penglihatan yang jelas pada jarak jauh maupun jarak dekat.
Penelitian menunjukkan bahwa lensa single vision tidak dapat membantu memperlambat pertambahan derajat kelainan refraksi mata.
Situasi inilah yang kemudian mendorong para ahli kacamata pengembangan jenis lensa kacamata khusus untuk memperlambat dan mengontrol perkembangan kelainan refraksi mata.
Pada sebagian orang, lensa kontak membantu memberikan penglihatan yang lebih jelas dan bidang pandang yang lebih luas daripada kacamata.
Namun, karena dikenakan langsung pada mata, maka lensa kontak memerlukan evaluasi dan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata.
Untuk Anda yang mengalami rabun jauh atau astigmatisma (mata silinder), ada pilihan lain untuk mengatasi kelainan tersebut, yaitu Ortho-Keratology (Ortho-K), yang juga dikenal sebagai Corneal Refractive Therapy (CRT).
Lewat prosedur tanpa bedah ini, Anda akan mengenakan lensa kontak yang cenderung keras atau kaku, yang dirancang khusus untuk membentuk ulang lengkungan kornea (permukaan tipis di luar mata) secara bertahap.
Lensa akan memberikan tekanan pada kornea dan meratakannya.
Karena terjadi perubahan lengkungan kornea, maka cara cahaya dibiaskan di mata juga akan berubah.
Agar mendapatkan hasil yang diharapkan, Anda diharuskan memakai lensa kontak yang keras tersebut dalam durasi waktu yang terbatas, misalnya semalaman ketika tidur, lalu melepasnya.
Cara ini akan membantu mengoreksi kelainan refraksi untuk sementara waktu.
3. Vision therapy
Terapi penglihatan merupakan program perawatan yang disesuaikan dan dirancang untuk memperkuat dan meningkatkan keterampilan penglihatan (visual skill) demi mendapatkan penglihatan yang lebih jelas.
Memperkuat keterampilan penglihatan juga akan meningkatkan kemampuan Anda untuk fokus, membaca, berkonsentrasi, dan semua aspek lain yang diperlukan untuk meningkatkan performa kerja.
Dengan terapi penglihatan, otak dan mata belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik, sehingga membantu penglihatan Anda agar bisa berubah secara permanen.
Apakah Anda yang memakai kacamata bisa memetik manfaat dari terapi penglihatan? Sangat bisa.
Kacamata dan lensa kontak akan memperbaiki penglihatan yang buram.
Sementara itu, terapi penglihatan diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah mendasar yang menyertai munculnya kelainan refraksi mata, seperti mata tegang, mata lelah, dan sakit kepala.
Dengan begitu, kacamata dan lensa kontak bekerja sama dengan terapi penglihatan untuk menangani kelainan refraksi mata secara maksimal.
Dalam beberapa kondisi penglihatan, kacamata baca atau kacamata komputer yang dikombinasikan dengan program terapi penglihatan terbukti lebih efektif menajamkan penglihatan Anda daripada hanya menggunakan kacamata saja.
4. Operasi koreksi penglihatan
Menggunakan lensa kontak atau kacamata terasa merepotkan bagi sebagian orang.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, opsi untuk menjalani operasi mata semakin banyak dipertimbangkan.
Salah satu alasannya adalah operasi koreksi penglihatan merupakan solusi yang permanen, sehingga mereka bisa melepas ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak, terutama bagi pasien yang plus atau minusnya terbilang tinggi.
Berikut ini adalah sejumlah operasi yang bisa Anda pelajari untuk mengoreksi kelainan refraksi mata:
1. LASIK (Laser In-Situ Keratomileusis)
Lewat pembedahan yang makin popular ini, dokter spesialis mata akan membentuk kembali jaringan kornea untuk memfokuskan cahaya ke dalam mata dan jatuh tepat di retina.
Prosedur ini ideal untuk pasien yang menderita rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder, termasuk pasien yang memiliki kelainan mata silinder dan rabun jauh sekaligus.
Yang membuat LASIK berbeda dari jenis operasi mata lain adalah metodenya.
Dokter akan membuat flap (lapisan tipis) pada lapisan luar kornea untuk mengakses jaringan di bawah kornea.
Prosedur ini membutuhkan ketelitian dan teknologi pencitraan komputer yang mutakhir. Dengan begitu, para ahli bedah lasik bisa membuat gambar kornea yang mendetail.
2. PRK (Photorefractive Keratectomy)
PRK adalah prosedur yang menggunakan laser untuk membentuk ulang kornea. Berbeda dari LASIK, PRK hanya membentuk ulang permukaan kornea.
Prosedur PRK ini ideal untuk mengatasi rabun jauh, rabun dekat, dan mata silinder level ringan hingga sedang.
Prosedur tersebut juga dapat dilakukan dengan teknologi pencitraan komputer yang mumpuni.
3. RLE (Refractive Lens Exchange)
RLE merupakan tindakan bedah refraktif untuk membuang lensa alami, serupa dengan operasi katarak sebelum katarak berkembang menjadi parah.
Dokter akan membuat sayatan kecil dan mengangkat lensa alami mata di tepi kornea. Lensa tersebut kemudian diganti dengan lensa silikon atau plastik.
Prosedur yang juga dikenal dengan nama CLE (Clear Lens Extraction) atau RLR (Refractive Lens Replacement) ini dapat diterapkan untuk memperbaiki rabun jauh atau rabun dekat yang terbilang parah.
Ditambah lagi, prosedur RLE juga bisa digunakan untuk memperbaiki kornea yang tipis, mata kering, dan masalah mata ringan lain.
Sejumlah pasien yang memiliki rabun jauh tidak dapat ditangani dengan prosedur PRK atau LASIK.
Karena itu, mereka mungkin memerlukan Implan Lensa Intraokular Phakic.
Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan implan melalui sayatan yang sangat kecil di tepi kornea, yang menempel pada iris di belakang pupil.
Lensa alami mata tidak diangkat, melainkan dibiarkan tetap di tempatnya.
Karena disebabkan oleh bentuk mata yang tidak sempurna, maka Anda tidak bisa mencegah terjadinya refraksi mata.
Apalagi, jika Anda memang memiliki keturunan kelainan tersebut.
Ada pula sebagian kecil orang dewasa yang awalnya tak punya masalah dengan penglihatan.
Namun, bentuk lensa atau korneanya berubah karena pertambahan usia. Plus, gaya hidupnya kurang mendukung kesehatan mata. Akibatnya, ia mengalami kelainan refraksi mata.
Di sisi lain, orang yang sudah memiliki kelainan refraksi mata sejak lahir mempunyai risiko tingkatan kelainannya terus bertambah.
Sehingga, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi itu akan semakin mengganggu.
Anda dapat melakukan sejumlah hal untuk memperlambat perkembangan kelainan tersebut agar tidak cepat bertambah dalam waktu singkat.
Ada beberapa kebiasaan baik yang bisa membantu melindungi penglihatan Anda, antara lain:
1. Perbanyak lakukan aktivitas di ruang terbuka
Kegiatan ini sangat penting, baik bagi Anda maupun anak-anak.
Tak hanya mengistirahatkan mata dari pekerjaan yang mengharuskan Anda terus-menerus menggunakan gadget, berkegiatan di luar ruang dapat membantu Anda menjaga tubuh tetap aktif.
2. Lindungi mata dari sinar ultraviolet
Selalu lindungi mata dari sinar ultraviolet yang berbahaya saat Anda berada di bawah sinar matahari.
Begitu juga ketika Anda sedang menyetir pada siang hari. Gunakan kacamata hitam sebagai pelindung.
3. Pilihlah makanan yang mendukung kesehatan mata
Salmon, tuna, dan ikan kembung yang mengandung omega 3 dalam kadar tinggi, yang sangat baik untuk kesehatan mata Anda.
Begitu juga dengan sayuran dan buah yang tinggi vitamin A.
4. Pastikan ruangan dilengkapi pencahayaan yang baik
Untuk bekerja atau belajar dalam waktu yang lama, Anda dan anak Anda memerlukan ruangan dengan pencahayaan yang baik.
Cirinya, Anda bisa melihat benda-benda dengan jelas, tanpa harus memicingkan mata.
Dengan begitu, mata tidak harus mendapat tambahan pekerjaan karena berusaha keras untuk bisa melihat dengan jelas.
5. Istirahat sejenak
Meski sedang seru mengejar deadline, cobalah kurangi ketegangan mata dengan istirahat sejenak dari pekerjaan yang memforsir mata, misalnya saat bekerja di depan komputer.
Selain itu, batasi waktu berada di depan layar dan jaga jarak pandang Anda agar tak terlalu dekat dengan layar.
6. Temui dokter mata secara reguler
Rajinlah memeriksakan mata ke dokter.
Anda yang sudah mengenakan kacamata atau lensa kontak sebaiknya menemui dokter mata paling tidak satu tahun sekali.
Kenakan lensa korektif seperti yang diresepkan oleh dokter mata.
Ikuti petunjuk penggunaan lensa kontak, misalnya tidak memakainya lebih lama daripada yang disarankan dan dilepas saat berenang atau saat tidur.
7. Jaga kondisi kesehatan tubuh
Sejumlah kondisi kesehatan tubuh bisa membuat kesehatan mata Anda terganggu. Misalnya, diabetes akan memperburuk kondisi rabun jauh.
Juga, hindari rokok yang membuat Anda rentan terserang berbagai gangguan kesehatan, yang ujung-ujungnya berpengaruh terhadap kesehatan mata.
SILC Lasik Center merupakan klinik LASIK tepercaya yang menyediakan berbagai layanan operasi laser.
Dengan pengalaman selama bertahun-tahun dan rekam jejak yang baik, klinik ini dilengkapi mesin-mesin laser berteknologi tinggi, sehingga proses operasi menjadi cepat dan presisi yang baik bisa dicapai, sehingga pasien bisa mendapatkan kembali penglihatan normal mereka.