ARTIKEL

Apakah Ukuran Mata Minus Bisa Bertambah?

Monday, September 4, 2023 | SILC Lasik Center
apakah-ukuran-mata-minus-bisa-bertambah

Apakah Ukuran Mata Minus Bisa Bertambah?

  apakah Ukuran mata minus bisa bertambah   Bukti menunjukkan bahwa prevalensi miopia (atau biasa disebut mata minus) secara global terus meningkat dengan laju peningkatan yang sangat mengkhawatirkan di banyak negara Asia. Diperkirakan, prevalensi global miopia akan meningkat dari 28% (setara dengan sekitar 2 miliar orang) pada 2010 menjadi 50% (setara dengan 5 miliar orang) pada 2050. Penelitian terbaru mengungkap, lebih dari 20% orang dewasa mengalami peningkatan ukuran miopia. Meskipun tiga perempat orang dewasa dengan mata minus memiliki penglihatan yang terbilang stabil pada usia 18 tahun, hampir seperempatnya terus mengalami perkembangan ukuran. Perkembangan miopia adalah peningkatan rabun jauh dalam skala yang signifikan, yang terus memburuk setiap tahunnya. Lalu, apa yang membuat mata minus kian memburuk pada masa dewasa? Apakah ada cara untuk mencegahnya?  

Perkembangan mata minus pada orang dewasa

Miopia progresif merupakan kondisi rabun jauh yang memburuk dari tahun ke tahun. Jika miopia berkembang cukup cepat, maka dapat menjadi miopia tinggi, yaitu rabun jauh yang parah. Miopia yang tinggi bisa meningkatkan risiko mengalami komplikasi yang mengancam penglihatan pada masa dewasa. Miopia tinggi, yang juga biasa disebut sebagai miopia patologis umumnya didefinisikan sebagai rabun jauh dengan ukuran di atas -6.00 dioptri. Miopia tinggi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Pertumbuhan mata yang terus berlanjut bisa jadi merupakan indikasi bahwa kacamata yang Anda pakai sebagai alat bantu penglihatan tidak akan stabil hingga usia dewasa. Perkembangan miopia biasanya terjadi selama masa anak-anak dan remaja. Namun, perkembangan miopia juga dapat berlanjut hingga usia dewasa. Rabun jauh umumnya disebabkan oleh bola mata yang tumbuh terlalu panjang. Pada sebagian orang, pertumbuhan ini terus berlanjut, sehingga miopia terus memburuk. Miopia yang memburuk akan meningkatkan risiko penyakit mata yang serius, misalnya glaukoma, katarak, ablasio retina, dan degenerasi makula. Dulu, miopia dinilai akan stabil saat mata berhenti berkembang, yaitu ketika mencapai usia dewasa (antara 18 – 20 tahun). Tapi, penelitian mengungkap miopia dapat berkembang hingga dewasa. Sebuah penelitian yang dilakukan untuk menentukan persentase perkembangan miopia di antara 815 orang dewasa (usia 20-40 tahun) membuktikan hal tersebut. Setelah melewati masa tunggu selama lima tahun, para peneliti menemukan bahwa 21% peserta menunjukkan miopia progresif setidaknya -1.00 dioptri. Rinciannya, 50% peserta usia 20 - 25 tahun mengalami perkembangan setidaknya -0,75 dioptri, sementara itu 25% peserta usia 35 - 40 tahun mengalami perkembangan setidaknya -0,75 dioptri. Selain itu, beberapa orang dewasa mengalami perkembangan miopia 'onset dewasa', yaitu penglihatan jarak jauh yang mulanya stabil kemudian mulai memburuk seiring bertambahnya usia. Meskipun penyebab utama perkembangan miopia pada orang dewasa belum jelas, banyak dokter mata percaya bahwa penggunaan perangkat digital yang berlebihan bisa menjadi pemicunya. Sebagian besar orang dewasa menghabiskan setidaknya 8,5 jam setiap hari dengan perangkat digital, sehingga memberikan tekanan yang berlebihan pada otot-otot pemfokusan mata. Hal ini tidak hanya menyebabkan sakit kepala dan kelelahan mata, tetapi juga dapat menyebabkan perkembangan miopia.

 

Pemicu ukuran minus bertambah

Saat pandemi, semua orang seperti dipaksa untuk bekerja di depan layar beberapa jam dalam sehari. Anda yang sedang work from home akan melompat dari satu online meeting ke online meeting lain. Anak sekolah juga harus mengikuti pelajaran dari layar setiap hari. Para ahli menyebut kondisi ini memicu laju perkembangan miopia yang pesat. Apa saja yang sebenarnya bisa memicu perkembangan miopia?

1. Bekerja terlalu lama di depan layar

Karena sudah terbiasa hidup bersama pandemi, maka orang tak lagi nyaman untuk melakukan offline meeting. Jika memungkinkan, online meeting saja. Akibatnya, banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer, smartphone, atau tablet. Kondisi ini disebut sebagai computer vision syndrome, yang dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopia progresif pada dewasa.

2. Kurangnya paparan cahaya matahari

Paparan sinar matahari memiliki peran penting dalam pertumbuhan mata. Tak menghabiskan banyak waktu di luar ruangan dan tak cukup mendapatkan paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko miopia progresif pada orang dewasa.

3. Genetika

Faktor genetika juga memainkan peran dalam perkembangan miopia. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, risiko untuk mengembangkan atau mengalami miopia progresif pada saat dewasa dapat meningkat.

4. Perubahan biologis

Beberapa perubahan biologis yang terjadi pada dewasa, seperti perubahan hormon, juga dapat memengaruhi perkembangan miopia.

Baca Juga: LASIK Xtra, Bikin LASIK Makin Sempurna

  Miopia biasanya berkembang selama masa kanak-kanak dan remaja, ketika mata masih bertumbuh dan berubah. Namun, ada beberapa kasus tertentu ketika miopia terjadi pada orang dewasa di atas usia 40 tahun. Kondisi ini dikenal sebagai miopia onset lanjut. Miopia yang terlambat dapat terjadi karena berbagai faktor, misalnya:

1. Predisposisi genetika

Meskipun genetika memainkan peran penting dalam miopia, beberapa orang mungkin membawa gen yang membuat mereka lebih rentan mengalami mata minus di kemudian hari.

2. Perubahan bentuk mata

Struktur mata dapat berubah seiring bertambahnya usia. Lensa menjadi kurang fleksibel dan kornea dapat berubah bentuk, yang dapat menyebabkan pergeseran titik fokus mata dan menyebabkan miopia.

3. Diabetes

Orang dengan diabetes dapat mengalami perubahan pada penglihatannya, termasuk miopia, akibat fluktuasi kadar gula darah yang memengaruhi lensa mata.

4. Katarak

Katarak, yang menyebabkan kekeruhan pada lensa, dapat memengaruhi penglihatan dan menyebabkan perubahan kelainan refraksi, termasuk miopia.

Lihat Ulasan : Kenal Lebih Dekat Dengan Katarak

      mata minus bertambah  

Seringlah beraktivitas di luar ruang

Riset membuktikan, beraktivitas di luar ruangan, terutama di bawah sinar matahari langsung, dapat menurunkan risiko terjadinya mata minus pada anak. Apakah hal ini berlaku juga bagi orang dewasa? Hubungan antara aktivitas di luar ruangan dan perkembangan miopia merupakan topik penelitian yang sedang berlangsung. Meski demikian, ada beberapa teori dan pengamatan yang menunjukkan adanya kaitan yang potensial. Antara lain:

1. Paparan cahaya alami

Menghabiskan waktu di luar ruangan membuat mata terpapar cahaya matahari alami, yang jauh lebih terang daripada pencahayaan dalam ruangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya luar ruangan yang terang mungkin memiliki efek perlindungan pada perkembangan dan perkembangan miopia. Cahaya alami berpotensi punya peran dalam mengatur pertumbuhan bola mata, yang merupakan faktor kunci dalam perkembangan miopia.

2. Peningkatan penglihatan jarak jauh

Saat berada di luar ruangan, Anda akan cenderung melakukan aktivitas yang mengharuskan mata Anda melihat objek di kejauhan, seperti olahraga atau sekadar menikmati pemandangan. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan pada mekanisme pemfokusan mata, sehingga berpotensi memperlambat perkembangan miopia.

3. Penyempitan pupil

Cahaya luar ruangan cenderung menyebabkan pupil menyempit. Ukuran pupil yang lebih kecil dapat mengurangi kelainan optik tertentu yang dapat berkontribusi pada perkembangan miopia.

4. Pengurangan pekerjaan jarak dekat

Menghabiskan waktu di luar ruangan biasanya berarti ‘memaksa’ Anda menjauh dari aktivitas yang membutuhkan fokus jarak dekat, seperti membaca atau menggunakan perangkat elektronik. Mengurangi aktivitas dalam jarak pandang yang dekat dapat membantu meringankan ketegangan mata yang terkait dengan tugas-tugas jarak dekat, yang berperan dalam perkembangan miopia.

5. Pelepasan dopamin

Paparan cahaya luar ruangan yang terang dapat menstimulasi pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terlibat dalam berbagai proses fisiologis, termasuk pertumbuhan mata. Beberapa peneliti menduga, peningkatan kadar dopamin dapat membantu mengatur pertumbuhan mata dan berpotensi memperlambat perkembangan miopia.  

Terapkan myopia management

Myopia management adalah program khusus yang telah terbukti dapat mengurangi laju perkembangan miopia, atau menghentikan perkembangan tersebut secara total. Berdasarkan penelitian, myopia management dapat mengurangi laju perkembangan miopia hingga 78 persen. Program tersebut terbukti ampuh untuk mencegah miopia yang memburuk pada anak-anak dan remaja. Rupanya, program tersebut juga efektif bagi orang dewasa. Semakin dini Anda memulai program ini, prosesnya akan semakin efektif. Waktu terbaik untuk mulai melakukan myopia management adalah ketika Anda pertama kali merasakan tanda-tanda perkembangan miopia. Tapi, penelitian menunjukkan bahwa myopia management pada orang dewasa juga bisa efektif, terutama jika dikombinasikan dengan mengurangi waktu di depan layar dan mengurangi aktivitas penglihatan jarak dekat. Ada tiga cara yang masuk dalam myopia management

1. Kacamata atau lensa kontak multifokal

Lensa multifokal dapat membantu mengurangi ketegangan mata, ketika Anda perlu melakukan aktivitas dalam jarak pandang dekat ataupun bekerja di depan layar. Lensa jenis ini mempunyai kekuatan berbeda di beberapa titiknya. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mengendalikan laju perkembangan miopia pada orang dewasa.

2. Lensa orthokeratology (ortho-k)

Lensa ini berbeda dari lensa kontak biasa. Bersifat kaku, lensa ini dipakai pada malam hari sebelum tidur dan dilepas kembali pada pagi hari. Ketika dipakai, lensa tersebut akan bekerja dengan cara membentuk kembali kornea Anda. Prosedur ini membuat Anda bisa mendapatkan penglihatan yang jernih sepanjang hari. Solusi ini juga dinilai efektif menahan laju perkembangan miopia.

3. Tetes mata atropine

Pada beberapa kasus, dokter spesialis mata dapat meresepkan tetes mata atropine dosis rendah untuk memperlambat perkembangan miopia. Atropine adalah obat yang melebarkan pupil dan dapat membantu mengatur pertumbuhan mata. Namun, obat ini hanya boleh digunakan di bawah supervisi ahli medis.   Jika Anda merasakan gejala pertambahan ukuran mata minus, seperti penglihatan yang buram meski sudah pakai kacamata dan sakit kepala, periksakan diri ke dokter mata. Pasien dengan mata minus tinggi perlu memeriksakan mata secara teratur. Sebab, mata minus dapat mengarah pada peningkatan risiko retina sobek atau berlubang, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan yang lebih kompleks Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata minus yang sudah telanjur tinggi, misalnya SmartSight dan ZLasik. Keduanya merupakan operasi bedah laser yang bisa menangani minus tinggi hingga -12 dioptri dengan durasi operasi dan pemulihan operasi yang terbilang cepat.   SILC Lasik Center, klinik mata terkemuka di Jakarta, menyediakan berbagai jenis operasi laser bedah sesuai dengan kebutuhan Anda. Klinik ini terkenal sebagai pusat LASIK yang didukung oleh dokter berpengalaman dan peralatan yang canggih untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pasien. Tak hanya LASIK, SILC juga  menyediakan layanan operasi katarak, kelainan mata yang banyak menyerang penglihatan, serta layanan orthokeratology atau ortho-k bagi pasien yang dinyatakan tidak layak menjalani LASIK.