Ipar Raffi Ahmad Lasik di SILC Lasik Center, Cerita Lana
Ipar Raffi Ahmad Lasik - Sebuah cerita dari Lana. Pekerja SILC Lasik Center yang sering berjumpa dengan para artis, mereka melakukan lasik di klinik tempatnya bekerja dan mempercayakan penanganan lasiknya kepada Dr. Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM.Mereka mungkin berhasil, menjadi seseorang. Ya seseorang. Yang diharapkan, memiliki apa yang dinamakan kehidupan. Selayaknya sebagai seorang manusia terpilih, terdidik dan terlatih.
[caption id="attachment_10984" align="alignnone" width="1024"]Ipar Rafii Ahmad, Jeje Govinda atau Ritchie Ismail dilasik di SILC Lasik Center[/caption]
Kenapa judulnya, Karena Pekerjaan, Lana Bisa Berjumpa Ipar Raffi Ahmad di SILC Lasik Center. Apakah Lana, begitu penting hingga menjadi judul dalam cerita ini, atau ipar Raffi Ahmad begitu mempesona seperti saya ?. Ah, sudahlah, saya tidak ingin menjadi berlebihan.
Saya Lana, sebagai seorang tim yang mengurus A sampai Z keperluan klinik lasik. Ibarat dalam iring - iringan touring motor, posisi saya sebagai sweeper (penyapu), agar tidak ada yang tertinggal dan sampai dengan tujuan tanpa kurang satu apapun.
Atau lebih tepatnya tim sapu bersih, bukan saya sebagai sapu atau saya sebagai pembersih. Tapi, saya menjalankan berbagai kewajiban untuk memenuhi berbagai kebutuhan klinik, dari beli makan sampai kebutuhan baju atau dari buang sampah hingga kebutuhan alat tulis kantor.
Tetapi, sebagai tim sapu bersih di SILC Lasik Center tentunya menjadi porsi tersendiri bagi saya sebagai pribadi. Saya bisa dekat dengan semua orang, dari perawat hingga marketing, dari dokter Dini hingga dokter Sophia dan dokter Henry.
“ Lana, keluar ga nanti ? nitip ayam bakar sama es jeruk ya,” suara perawat yang dapat dikatakan bisa menjadi pujaan hati, tapi dalam mimpi.
“ Oh iya, jangan lupa sambelnya ya…,” kembali perawat itu memberikan perintah atau lebih tepatnya bukan perintah, hanya permintaan agar kebutuhan karbohidrat, vitamin dan zat - zat lainnya yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dipesannya mampu menjaga kondisi tubuhnya, agar tidak cepat lelah saat menangani pasien, tetap fokus.
“ Ok, gaskeun lah… Ada lagi yang bisa saya siapkan tuan putri,” jawab saya dengan sedikit ngegombal. Nge-gombal perlu dalam pekerjaan ini agar tetap ceria, setidaknya sedikit gombalan jadi bahan candaan dan mencairkan suasana kerja menjadi nyaman, agar semua pasien, baik mereka yang memilih layanan Z-LASIK,SMARTSURFACE,LASIK EXTRA, PRESBYMAX atau pasien Katarak sekalipun merasakan nuansa yang penuh kenyamanan, riang gembira.
" Eh, saya juga dong…tumis kangkung sama ayam goreng, ehm… pisang juga deh, pisang ambon yang gede yaks,” kali ini anak RO, atau Refraksionis Optisien yang bertugas di ruang Sirius tiba - tiba muncul, tiba - tiba nitip dan tiba - tiba memberikan uang sebagai bentuk pembayaran yang sah dan diakui negara.
“ Hhm, si tiba - tiba, tetapi tiba - tiba ada dan tiba - tiba tidak ada gapapa kan lauk pesanannya ? Dan kalau tiba - tiba saya datang ke rumah orang tua kamu bersama orang tua saya gapapa kan ?,” sayangnya bukan jawaban tetapi cubitan pedas seperti beli ketoprak, karetnya dua, pedas atau pedessssss banget cubitannya.
Beli makanan done. Tugas reguler di setiap harinya yang saya lakukan, dengan senang saya menjalankan tugas tersebut. Kenapa ? jangan dilihat dari sekedar membeli makanan untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di SILC Lasik Center saja, tetapi, membeli makanan adalah salah satu tugas mulia.
Memang saya bukanlah mereka yang terdidik dan terlatih memberikan pelayanan kepada pasien, namun dengan membeli makanan saya juga mendapatkan pahala yang setimpal dari para pasien yang akhirnya bisa terbebas dari kacamata dan atau lensa kontak.
Kembali ke klinik, saat berada di ruang tunggu pasien. saya mendapatkan tim media SILC Lasik Center yang tengah meliput testimoni dari salah satu personel Govinda Band. Drummer yang memiliki kekerabatan dengan pemilik RANS Entertainment.
“ Halo saya Jeje Govinda. Alhamdulillah, saya baru saja menjalankan lasik di SILC Lasik Center, tadi saya dioperasi oleh dokter Sophia Pujiastuti, Awalnya khawatir, deg -degan, tapi ternyata tidak sakit dan saya bisa jelas melihat tidak seperti sebelumya, harus menggunakan kacamata. Agak terganggu ya ketika saya nge-drum,” terlintas terdengar pernyataan dari salah satu personel Govinda Band saat diwawancara oleh tim media dari SILC Lasik Center.
Kalau bicara artis, tidak asing bagi saya. Karena sudah banyak artis yang melakukan lasik di SILC Lasik Center, sayangnya, saya tidak suka untuk berfoto bersama mereka. Kalau saya suka difoto, mungkin memori saya sudah penuh. Sebut saja Ifan Seventeen, Citra Monica hingga Vicky Prasetyo “Sang Gladiator”.
Tapi penasaran juga sih, akhirnya saya berhenti sejenak sebelum menuju pantry untuk menyimpan pesanan makanan dari teman - teman saya tercinta, tapi sayang saya belum bisa dicintai. Ah, perasaan yang terlalu berlebihan, tetapi gapapa, lebih baik bermimpi memiliki harapan dibanding tidak pernah bermimpi tapi tidak punya tujuan.
“ Pokoknya the best lah SILC Lasik Center, pelayanannya ramah. Dari lobi hingga dokter Sophia, semuanya baik. Pemeriksaan pra lasik-nya didukung peralatan yang canggih, apalagi operasinya, dengan teknologi terkini, saya tidak ragu untuk merekomendasikan SILC Lasik Center. Ingat Lasik Ingat SILC Lasik,” tambah musisi ganteng yang juga menjadi ipar dari Raffi Ahmad.
Wow Effect. Ya, walaupun saya hanya tim sapu bersih tapi saya juga pintar dan rajin membaca. Uhuy. Yang saya tahu WOW EFFECT, adalah efek yang menakjubkan, dan di SILC Lasik Center tempat saya mencari penghidupan yang layak, sering saya dengar dan saya dapatkan dari berbagai pasien yang datang dan memberikan testimoni. Memberikan testimoni juga bukan ke saya, tetapi ke tim media.
Bahwa mereka merasakan Wow Effect setelah dilasik, kenyamanan yang langsung dirasakan dan tentunya merasa aman, ditangani secara profesional oleh dokter SILC Lasik Center dan tak ketinggalan dengan Schwind Amaris 1050 RS yang memiliki performa terbaik saat ini.
Jujur, lugas, para pasien mendapatkan pelayanan terbaik dari tim Refraksionis Optisien, tim perawat dan juga para dokter yang keren dan berpengalaman. Dan mereka mendapatkan hasil optimal, buktinya banyak artis yang datang serta sering saya lihat para pasien yang datang seperti pilot, yang merasakan kenyamanan setelah dilasik.
Ups, balik lagi aktifitas saya. Saya melanjutkan perjalanan menuju pantry, dan Jeje Govinda, suami Syahnaz Sadiqah tengah menyelesaikan testimoninya bersama tim media SILC Lasik Center.
# cerita pendek ini adalah persembahan bagi para Insan SILC Lasik Center yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk mereka yang sedang membangun harapan dengan mendapatkan penglihatan yang optimal tanpa lensa kontak, tanpa kacamata.
# cerita pendek ini berlatar belakang SILC Lasik Center, didasari testimoni pasien yang dilengkapi dengan cerita science fiksi untuk memberikan informasi yang mudah untuk dipahami tentang lasik.