ARTIKEL

Peran Pemeriksaan Mata Dalam Seleksi Calon Anggota Polri

Friday, August 23, 2024 | SILC Lasik Center
peran-pemeriksaan-mata-dalam-seleksi-calon-anggota-polri

Tes mata Polri adalah bagian dari rangkaian tes kesehatan menyeluruh yang membantu seleksi calon anggota yang benar-benar fit untuk tugas kepolisian. Ini merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan akhir, apakah seorang calon layak atau tidak untuk diterima sebagai anggota Polri.

Karena pentingnya penegakan hukum, petugas hukum haruslah merupakan SDM terbaik untuk bekerja di lapangan. Sama seperti anggota militer, memiliki penglihatan yang jelas, pendengaran yang baik, dan pemahaman yang kuat tentang indera lain, adalah bekal paling penting dalam pekerjaan petugas polisi.

Peran pemeriksaan mata dalam seleksi

Pemeriksaan mata merupakan bagian penting dalam seleksi calon anggota Polri karena penglihatan yang baik adalah salah satu syarat dasar untuk menjalankan tugas kepolisian dengan efektif dan aman. Begini peran pentingnya:

1. Memastikan kelayakan fisik

Polri memiliki standar tertentu terkait kesehatan mata yang harus dipenuhi oleh setiap calon. Pemeriksaan ini memastikan bahwa calon memiliki penglihatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, baik itu penglihatan jarak dekat, jarak jauh, maupun kemampuan persepsi warna.

Pemeriksaan mata membantu mendeteksi masalah penglihatan, seperti rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), astigmatisme, atau buta warna. Masalah-masalah ini, jika tidak terdeteksi, bisa mengganggu kinerja calon anggota saat menjalankan tugas.

2. Menilai kemampuan pengamatan dan reaksi

Penglihatan yang baik sangat penting untuk mengamati situasi dengan cepat dan akurat. Pemeriksaan mata memastikan bahwa calon polisi memiliki kemampuan pengamatan yang diperlukan untuk merespons situasi yang cepat berubah di lapangan.

Pemeriksaan juga dapat mengevaluasi bagaimana mata calon polisi bekerja di berbagai kondisi pencahayaan. Ini penting untuk memastikan mereka dapat bekerja dengan baik di siang maupun di malam hari, serta dalam kondisi cuaca yang buruk.

3. Pencegahan risiko kecelakaan

Penglihatan yang tidak optimal dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau kesalahan saat bertugas, seperti salah identifikasi target, gagal membaca situasi bahaya, atau terlibat dalam kecelakaan lalu lintas saat mengejar pelaku. Pemeriksaan mata bertujuan untuk meminimalisir risiko ini dengan memastikan semua anggota Polri memiliki penglihatan yang baik.

Banyak tugas kepolisian, seperti menembak, mengemudi, dan menganalisis tempat kejadian perkara, memerlukan penglihatan yang sangat presisi. Pemeriksaan mata membantu memastikan bahwa calon anggota Polri dapat menjalankan tugas-tugas ini dengan baik.

4. Menentukan penempatan tugas

Hasil pemeriksaan mata juga dapat digunakan untuk menentukan penempatan calon anggota Polri pada posisi yang sesuai. Misalnya, jika seseorang memiliki penglihatan yang sangat baik, mereka mungkin lebih cocok untuk tugas-tugas yang membutuhkan ketajaman visual tinggi, seperti sniper atau pilot helikopter polisi.


Kenapa penglihatan sempurna penting bagi polisi?

Petugas polisi harus dapat melihat dalam jarak jauh dengan jelas dari kendaraan mereka, saat berjalan kaki, atau bahkan di dalam helikopter. Karena itu, petugas penegak hukum diharapkan memiliki penglihatan yang jelas dan memenuhi standar. Persyaratan untuk penglihatan mereka harus setidaknya 20/20. Penglihatan yang belum dikoreksi tidak boleh ada satu mata yang rabun jauh atau rabun dekatnya melebihi 0,5 dioptri.

Sebagai petugas yang berjaga di garda depan atau first responder, petugas polisi memiliki pekerjaan yang menantang dan sering kali berbahaya. Mereka akan mengandalkan penglihatan lebih besar daripada profesi lain. Bahkan, melihat dengan baik dapat menjadi masalah hidup atau mati bagi mereka.

Untungnya, Anda tidak harus dilahirkan dengan penglihatan yang sempurna untuk memasuki dunia kepolisian. Ada banyak cara untuk memperbaiki penglihatan kabur yang disebabkan oleh rabun jauh, rabun dekat, dan mata silinder. Meskipun kacamata dan lensa kontak adalah bentuk koreksi yang paling umum, keduanya kurang ideal untuk menjalankan tugas penegakan hukum. Tidak hanya menjadi penghalang gaya hidup aktif, tetapi juga berpotensi sangat berbahaya. Bayangkan kemungkinan Anda kehilangan lensa kontak atau memecahkan kacamata saat menangkap tersangka.

Skenario berbahaya ini menggambarkan perlunya alternatif lain selain koreksi penglihatan tradisional. Pembedahan refraktif, seperti Laser Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK) atau Photorefractive Keratectomy (PRK), jauh lebih sesuai dengan kebutuhan penegakan hukum. Pembedahan ini mengurangi, atau bahkan meniadakan kebutuhan akan alat bantu koreksi penglihatan eksternal, sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan.


Benefit penglihatan jernih di jenjang karier kepolisian

Penglihatan yang baik sangat penting bagi polisi di berbagai level, karena penglihatan yang baik memengaruhi efektivitas dan keselamatan dalam menjalankan tugas. Berikut beberapa peran polisi dan pentingnya penglihatan yang baik dalam konteks masing-masing jabatan:

1. Polisi lalu lintas

Polisi lalu lintas harus mampu mengamati situasi lalu lintas dengan cepat dan akurat. Ini termasuk mengenali pelanggaran lalu lintas, membaca tanda-tanda jalan, dan memantau perilaku pengemudi dari jarak jauh. Penglihatan yang baik akan membantu mereka dalam mengidentifikasi potensi bahaya di jalan, seperti kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tinggi atau pengemudi yang ugal-ugalan dan membahayakan pengemudi lain atau pejalan kaki.

Mampu membaca dan mengenali plat nomor kendaraan dari jarak jauh dengan cepat adalah aspek penting dalam mengidentifikasi pelanggar lalu lintas atau kendaraan yang dicurigai.

2. Detektif

Detektif sering kali harus mengamati tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi detail kecil, seperti sidik jari, tanda bukti, atau petunjuk lain, yang mungkin relevan dengan kasus yang sedang diselidiki. Detektif perlu mengidentifikasi tersangka atau saksi dari rekaman video atau foto. Penglihatan yang tajam memungkinkan mereka untuk melihat dengan jelas dan membandingkan wajah dalam kondisi yang tidak selalu ideal.

Di samping itu, detektif juga sering membaca dan menelaah dokumen, bukti fisik, atau gambar yang membutuhkan penglihatan yang baik untuk memastikan tidak ada detail yang terlewatkan.

3. Polisi patroli

Polisi patroli membutuhkan penglihatan yang baik untuk memantau lingkungan mereka, terutama pada malam hari atau di kondisi cahaya rendah. Ini penting untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau orang yang membutuhkan bantuan.

Penglihatan yang akurat sangat penting, ketika polisi harus menggunakan senjata api untuk memastikan bahwa mereka mengenai target dengan tepat tanpa membahayakan orang lain.

4. Anggota tim taktik khusus

Anggota tim semacam ini harus memiliki penglihatan yang sangat baik, karena mereka sering beroperasi di situasi berisiko tinggi yang membutuhkan presisi tinggi, seperti penyergapan atau penyelamatan sandera. Dalam operasi, penglihatan yang baik diperlukan untuk berkoordinasi dengan anggota tim lain dan mengidentifikasi target atau ancaman dengan cepat.

5. Spesialis forensik

Mereka membutuhkan penglihatan yang tajam untuk menganalisis bukti forensik, seperti jejak kaki, sidik jari, atau bekas darah, yang sering kali sangat halus dan sulit dilihat.

6. Unit udara

Polisi yang bertugas di unit udara membutuhkan penglihatan yang sangat baik untuk memantau situasi dari ketinggian, seperti mengejar kendaraan atau mencari orang hilang di area yang luas. Penglihatan jernih memungkinkan polisi di semua level untuk menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif, aman, dan cepat. Tanpa penglihatan yang baik, kemampuan mereka untuk merespons situasi, membuat keputusan yang tepat, dan menjaga keselamatan diri serta orang lain, bisa sangat terganggu.



Kenapa LASIK perlu untuk calon polisi?

LASIK dapat bermanfaat bagi calon polisi, karena memungkinkan mereka untuk memperbaiki kelainan refraksi dan memenuhi kriteria penglihatan yang dibutuhkan. Penglihatan yang baik sangat penting bagi petugas polisi karena mereka melakukan berbagai tugas yang menuntut penglihatan yang jelas dan pengambilan keputusan yang cepat dalam situasi yang dinamis dan menantang.

Operasi LASIK dapat menghilangkan kebutuhan akan kacamata atau lensa kontak, sehingga calon petugas polisi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan dan kenyamanan selama ujian, pelatihan, dan menjalankan tugasnya sebagai petugas polisi. Operasi ini memungkinkan para petugas untuk memiliki penglihatan yang tidak terhalang, sehingga meningkatkan kesadaran situasional dan kemampuan respons mereka di lapangan.

Beberapa orang menjalani bedah refraktif hanya untuk mendaftar menjadi anggota kepolisian. Jika mereka berpotensi tidak memenuhi persyaratan akibat penglihatan yang tidak dikoreksi, ini adalah satu-satunya cara agar mereka dapat memenuhi persyaratan. Sementara itu, sebagian lain memutuskan untuk melakukan bedah refraktif, ketika mereka sudah menjadi anggota kepolisian.

Melakukan LASIK ketika telah diterima sebagai petugas polisi relatif umum dilakukan karena rasa tidak nyaman dan masalah keamanan yang luar biasa besar dari kacamata dan lensa kontak. Tentu LASIK bukanlah suatu keharusan, tetapi mereka biasanya ingin melakukan koreksi penglihatan karena sifat pekerjaan mereka. Petugas kepolisian menjalani kehidupan yang aktif, sering berada di lingkungan yang berubah-ubah atau dinamis, dan menghadapi tantangan setiap saat. Mereka harus dapat berkonsentrasi pada pekerjaan mereka tanpa mengabaikan penglihatan.

Proses LASIK untuk calon anggota Polri

LASIK untuk petugas polisi terbilang mudah, cepat, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Secara garis besar, beginilah proses yang akan dilalui:

1. Konsultasi

Pada kunjungan ini, ada berbagai macam tes skrining yang perlu Anda lakukan untuk menentukan apakah Anda kandidat yang layak atau tidak. Ada sejumlah parameter tertentu yang harus dipenuhi oleh pasien agar prosedur ini aman dan efektif.

Pasien kemudian bertemu dengan dokter bedah, yang akan mendiskusikan hasil tes dan menentukan prosedur mana yang terbaik untuk mereka. Meskipun LASIK adalah yang paling umum, ada beberapa alternatif yang mungkin lebih baik untuk orang-orang tertentu, seperti PRK atau RLE (Refractive Lens Exchange).

2. Pembedahan

Pada hari pembedahan, pasien akan dibawa ke ruang bedah dan dipersiapkan untuk prosedur. Dokter bedah akan menggunakan laser untuk membantu memandu operasi. Pertama, flap akan dibuat dari lapisan kornea luar dan diangkat ke atas. Kemudian, laser akan diarahkan pada lapisan kornea yang lebih dalam. Flap kemudian akan dipasang kembali di atas area yang dirawat untuk membantu penyembuhan dan mengontrol rasa sakit. Setelah mata pertama selesai, pembentukan ulang kornea akan dilakukan pada mata yang lain.

3. Pemulihan

Pada hari operasi, pasien mungkin akan mengalami pandangan yang kabur dan tidak nyaman. Sebaiknya mata tetap tertutup hampir sepanjang hari agar mata dapat pulih. Keesokan harinya, penglihatan akan membaik secara drastis, dan pasien dapat kembali melakukan sebagian besar aktivitas normal sehari-hari.

SILC Lasik Center, pusat LASIK yang terkenal, merekomendasikan calon anggota polisi untuk melakukan operasi LASIK. Dengan teknologi LASIK yang mutakhir dan tim ahli bedah refraktif  yang sangat terampil, SILC memiliki rekam jejak yang telah terbukti berhasil. Memilih SILC berarti membantu membuka peluang bagi calon pasien untuk lolos dari tes mata Polri dan menggapai cita-cita membangun karier di kepolisian.